Bilang kalau ada typo atau nama yang salah
Happy ReadingJaemin tak pernah mengeluarkan sepatah kata pun setelah ia berhasil mendudukkan diri di antara makam bunda dan ibunya. Sedari tadi, hanya isak tangis yang terus lolos dari ranum kembarnya, tak pernah berhenti dan tak tahu kapan akan berhenti.
Kejadian semalam sepenuhnya terekam dalam ingatannya, dan itu kembali terputar saat Jaemin memandangi nisan bunda dan ibunya. Jaemin butuh pelukan bunda dan ibunya, tapi kenyataan pahit menampar sejak awal, ia tak bisa memeluk keduanya. Yang bisa Jaemin lakukan hanya menciumi nisan masing-masing dari kedua wanita tersayangnya.
"bunda.. ibu.. maafin Nana.."
Jaemin merasa bersalah pada bunda dan ibu, sangat merasa bersalah. Bagaimana jika bunda dan ibunya tahu tentang apa saja yang selama ini Jaemin dan Jeno lakukan? berpelukan, berciuman, tanpa ada status kecil seperti sepasang kekasih. Bukankah terlihat menjijikan?
Jeno bahkan memiliki kekasih, dan ia bersama sahabatnya itu bermain di belakang wanita sebaik Yeeun. Jeno memang sangat buruk, dan Jaemin tak ada bedanya. keduanya sama- sama bejad.
Sialnya, Jaemin baru merasa menyesal sekarang atas semua hal yang ia lakukan. Jika saja Jeno tak meraba tubuhnya semalam, mungkin Jaemin tak akan menyadari semuanya sudah terlalu jauh, bahkan tak seharusnya keduanya seperti itu. hell, mereka hanya sepasang sahabat dalam lingkup perasaan cinta yang bertepuk sebelah tangan.
"Nana.. murahan banget kan, bun, bu?"
Sambil terisak, Jaemin tersenyum ketir, dalam hati merasa benci pada dirinya sendiri.
"kalian berdua pasti marah sama Nana, ya? Nana.. anak yang buruk.”
Jaemin menggigit bibir bawahnya, menahan tangis yang siap mendera kembali. Tidak, Jaemin tak ingin lagi menangis, dia lelah setelah semalaman juga dihabiskan dengan berderai air mata.
"Nana benci Jeno..."
Tapi, nyatanya tak semudah itu menahan tangis. Jaemin terluka, maka raung tangis tak lagi bisa tertahankan. iya, Jaemin membenci Jeno. sangat membenci lelaki itu. Tapi... ia tak bisa sesempurna itu untung menuangkan rasa bencinya secara totalitas. Karena, hatinya masih milik Jeno. Maki saja Jaemin, sudah beberapa kali merasa sakit, masih saja menaruh hati. Dari pada membenci Jeno secara penuh, Jaemin lebih membenci dirinya sendiri, sangat.
drrtt.. drrtt..
Si manis itu menghapus air matanya dengan kasar setelah meraih dan melihat nama kontak yang tertera di layar ponselnya.
Lele's calling
Jaemin lekas mengangkat panggilan dari salah satu sahabat baiknya itu. setelah semalam banyak ia abaikan.
"Kak Nana?!”
"i-iya.. Lele?" Jaemin mencoba menahan diri untuk tak kembali terisak kala suara cemas Chenle mengalun di seberang sana. Ia ingin Chenle dan Taeyong saat ini, memeluk mereka dan menangis di pelukan kedua sahabat baiknya itu. tapi tak bisa, ia tak ingin kembali ke asrama, ia tak ingin melihat wajah Jeno untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adiós || Nomin ☑️(Unpublish)
Random[REMAKE - Complete] BACA DULU DESCRIPTION. DILARANG MEMBAWA/SS CERITA SAYA UNTUK DIJADIKAN KONTEN DI TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN. PLEASE Tidak ada yang lebih menyakitkan dibandingkan mengatakan "Goodbye" Start : 30-05-2020 End : 25-09-2020 Warn! BxB ...