#21

393 32 0
                                    

3 Tahun Kemudian
Seiring berjalannya waktu, Jk dan Irene justru semakin lengket, sementara Jena sibuk dengan kuliahnya. Awalnya banyak pro dan kontra dari keluarga agar Jena tidak usah mengambil bangku perkuliahan, tapi Jena terus-menerus memaksa dan nekat, sehingga dia bisa kuliah. Banyak kesedihan yang Jena alami, karena sibuknya jadwal kuliah sehingga tidak bisa berlama-lama dengan suaminya. Yang paling menyedihkan lagi bahwa Jk tinggal dengan Irene dan Askara.

Banyak yang Jena dan Jk lalui dalam 3 tahun ini, terutama keprotektifan seorang Jeon Jungkook terhadap Askara.

Askara tidak diperbolehkan untuk disentuh siapapun, terutama Jena. Ini yang menjadi alasan kesedihan Jena.

Hari ini Jena tidak mengambil jadwal kuliah, dia lebih memilih berkunjung kerumah mertuanya, sekedar menanyakan kabar. Sekitar 3 hari yang lalu, mamah Mira kedapatan mengidap penyakit jantung, hal ini membuat seluruh keluarga panik, Jena pun sama.

"Jen, kamu ngga kangen sama Jungkook?" tanya mamah Mira spontan.
Kerutan diwajahnya membuat hati Jena risau. Takut jawabannya membuat mamah Mira kepikiran.

"E...kangen mah, tapi Jena kan harus kuliah jadi belum bisa ketemuan," senyumnya. Entah rasa apa yang menyerang dia sampai-sampai ingin mengeluarkan air mata sebanyak-banyaknya agar semuanya tersalurkan kepada Mrs.Jeon.

"Mamah tau kamu pasti kangen banget kan, liat badanmu aja kurus gini pasti Jk ngga jaga bener-bener nih, malah mikirin jalang itu, cih"

Embun air matanya tidak bisa ditampung lagi. Mengalir deras dengan hati seperti dicabik-cabik. Sudah berapa bulan sejak Askara kecil lahir, sifat Jk kepadanya memang berbeda. Jena mati-matian untuk menahan segala amarahnya, terutama keprotektifan Jk terhadap Askara. Memangnya Jena virus atau apa, sampai-sampai menyentuh Askara saja dilarang-larang.

Mamah Mira berusaha menghentikan tangisan menantunya ini. Sedikit elusan pada punggung mungkin dapat menenangkan tangisan, pikirnya.

Mamah Mira masih tetap diam, sampai akhirnya ia menelepon Jk.

"Jungkook-ah, kamu biarin istri kamu kayak gini?"

"Maksud mamah?"

"Ya tuhan, kenapa mamah harus punya anak kaya kamu sih, ngga peka!"

"Suruh siapa mamah bikin aku, aku ngga minta kok"

"Dasar anak dakjal!, mamah ngga lagi bercanda! kenapa kamu biarin Jena sendirian terus? dari dulu mamah udah ikhlas kalo kamu tinggal sama jalang itu, tapi syaratnya tetep jaga Jena, dia istrimu Jungkook"

"Aku ngga ngebiarin Jena! aku tetep jaga dia walaupun dari kejauhan, aku tetep kasih nafkah ke dia, aku kurang apa lagi mah?, lagian Jena juga selingkuh dibelakang aku!" ketusnya dari seberang telepon hingga terdengar oleh Jena.

"Selingkuh?" Mamah Mira menengok ke arah Jena yang masih terisak, memberikan tatapan seolah bertanya apakah benar begitu?.
Jena menggelengkan kepala berkali-kali, memberi kode bahwa dia tidak selingkuh.

"Udahlah mah, Jungkook mau ngurus Askara dulu"

Sambungan terputus______

Mamah Mira tidak menyangka bahwa menantunya ini selingkuh. Jena masih sesenggukan sambil menutup matanya dengan tangan.

Geram dengan menantunya, mamah Mira menyeret tangan Jena yang masih menjadi penutup mata, membawa keluar rumah dengan tergesa-gesa hingga Jena mengaduh kesakitan.

Sungguh tangisannya semakin menjadi. Jena berteriak ingin memberi penjelasan namun pintu rumah sudah tertutup terlebih dahulu.
Jena jongkok didepan pintu rumah besar tersebut, rasanya ia sudah difitnah oleh keluarga Jeon. Hatinya sakit kedua kalinya setelah Jk mengabaikannya berbulan-bulan. Matanya semakin sembab, kepalanya pusing.

Precious Daddy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang