THE NOBLEEVE | CHAPTER 18
The Last Reunion
.
Stand together on the edge of a cliff
Loss that leaves solitude
Turn the body and thrust the sword
Declare a war
Between bonds
{ Ace }
Mampu kurasakan bobot badanku yang tumbang ke depan, bukan karena aku mau pingsan, tapi seseorang menubruk punggungku. Saatku menoleh, kudapati Elsa yang sudah tidak mengerjapkan matanya lagi, dengan cepat dua tanganku menangkapnya. Gin, sudah tidak ada disana. Aku menaruh Elsa dalam gendonganku dan berlari ke ruang kesehatan, kuingat disana ada Bam yang seengaknya bisa menenangkanku sedikit.
Ditidurkan Elsa di atas ranjang, belakang kepalanya ku ganjal dengan bantal empuk. Bukan hanya Bam yang ada di sana, ada Owen dan Lukas yang sedang termenung, mengacak-acak rambut, terlihat kacau dan dua tangannya di taruh untuk menutupi dua telinga.
"Lukas dan Owen, kenapa?" Tanyaku pada Bam. Lelaki itu malah memalingkan wajah, tapi wajahnya sangat muram.
"Aku melihatnya ..." Owen berbicara dengan suaranya yang serak, bangkit lalu mencengkram kerah kemeja sekolahku, "..., Alya, bukankah harusnya-dia sudah, meninggal?" Suaranya nambah serak ketika ia menahan isakan tangis.
Suaraku tidak mau keluar, akupun terkejut mengetahui fakta Alya ada di sini juga ... Bersama Gin. Aku sudah curiga kalau-kalau saja Alya ada disini, tapi aku tidak mengharapkan hal itu jadi kenyataan. "Gin ..., ada disini, juga."
Lukas dan Owen terbelalak, dua lekaki itu makin frustasi. Terutama Owen, entahlah dia seakan frustasi, stres, dan ya begitulah. Lukas mencoba menyembunyikan kekhawatirannya, dengan keluar dari ruangan ini. Bam cemas pada kami, yang mulai frustasi karena kedatangan Gin dan Alya, penuh tanda tanya besar. Bam mencoba menenangkan Owen, isakan tangisnya mulai terdengar. Sedangkan aku, berusaha untuk menenangkan diri sendiri, dari bisikan aneh, dengungan, yang bisa membuat sekolah ini hancur kalau-kalau saja aku meledak sekarang juga.
Aku melirik Elsa yang masih tertidur pulas, entah apa ia sedang bermimpi buruk, dan aku memutuskan untuk keluar ruangan. Kudapati Enryu di menyandar di tembok sebelah pintu, ia tersenyum tipis dan menepuk sebelah pundakku. Saat ia meninggal tadi di kelas, sepertinya ia tau sesuatu. Tapi, menyembunyikannya dengan baik. Lidahku berdecak dan menepis tangannya, tidak menghiraukan panggilannya saat aku berlalu meninggalkannya.
Ruangan kelas begitu sepi, aku tidak melihat Winter sejak tadi, dia kemana? Tempat yang kutuju sekarang adalah balkon, semoga saja aku bisa menenangkan diri di sana. Tapi sesampainya di sana, aku mendapati seorang lelaki yang tengah memunggungiku, menyadari keberadaanku ia menoleh lalu melemparkan sesuatu. Tanganku reflek menangkapnya, sebuah buku? Gin melangkah mendekat padaku yang mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nobleeve : Ruinous Tracks
Fantasy"Akan ku ajarkan caranya menjadi Dewa dan Matahari sebagai pusat atas segalanya." Katanya, dihari dimana aku memutuskan untuk bunuh diri. Monster, adalah julukan tetap yang cocok untuk Traxel yang membumi hanguskan dan merubah Infinite menjadi meda...