THE NOBLEEVE | CHAPTER 01
Choices and Decicions
.
Beautiful face and body, call it perfect
Staying in the dark, but shining
Get tangled up, by something that controls it
Call mysterious, but a lie
Nan jauh dari dunia manusia-di dunia para bangsawan Eve. Tak ada yang tau, atau mungkin hanya sedikit yang tau soal Deep Castle, kastil dengan tembok berwarna hitam, berbeda dengan tembok berwarna cream yang dihuni oleh kebanyakan bangsawan Eve. Tak ada yang mencoba, penasaran ataupun mau tau soal kastil yang diasumsi terkutuk oleh para bangsawan.
Entah dari mana gosipnya beredar, kastil itu mampu melumpuhkan kekuatan para bangsawan, mengutuk, ataupun ada yang bilang-monster yang hidup di dalam sana mampu membunuh siapapun yang masuk kedalam.
Siapa sangka?
Seorang gadis cantik tinggal di dalam kastil itu, lebih tepatnya terjerat dan terkurung disana, selama berpuluh-puluh tahun.
Gadis berparas cantik dengan rambutnya yang berwarna pirang-perak, lengkap dengan sorotan matanya yang indah-iris yang berwarna merah gelap dihiasi oleh bulu mata yang melentik sempurna. Tubuhnya elok dan terurus, rambutnya panjang dan seluruh penampilan fisiknya termasuk kategori gadis idaman. Gadis yang hidup sendirian di kastil itu, menyendiri dan hanya mampu memandang jendela atau menonton indahnya langit dari balkon kastil atas.
Tak mampu meninggalkan kastil, mungkin benar-bagi gadis ini, kastil ini adalah tempat terkutuk.
Sudah lewat berapa ratus atau puluh tahun ia disana? Bahkan seluk-beluk kastil yang sangat amat luas, yang bisa dihuni oleh ratusan orang, sudah dapat dihafalnya. Namanya indah dan hidup, Winter Agatha Rivereve.
Tapi mengapa ia tidak bisa meninggalkan Deep Castle? Apakah karena takdir? Kalau begitu, Winter sangat amat berharap takdirnya berubah, berharap pada bintang jatuh yang turun di langit dunia para bangsawan.
Prangg!!
"No-nona Yuna?! Itukah kau? Kau datang lagi? Sudah lewat lima belas hari kau tidak datang! Kau kemana?" Winter mencoba berlari seraya memekik ke arah sumber suara. Ia menerka, suara itu dari lantai paling atas, satu-satunya lantai terakhir sebelum lantai terbuka-alias balkon, yang ada di kastil.
Gadis itu kini membuka bola matanya sempurna ketika melihat sosok lelaki yang berlutut di depan jendela, dengan pecahan kaca jendela yang mengelilinginya. Rambutnya hitam pekat, namun senja sedikit memberikan sinarnya untuk memberi efek karisma untuk lelaki itu. Bukan berasal dari medan perang, mengingat setelan bajunya yang rapi dan tertata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nobleeve : Ruinous Tracks
Fantasy"Akan ku ajarkan caranya menjadi Dewa dan Matahari sebagai pusat atas segalanya." Katanya, dihari dimana aku memutuskan untuk bunuh diri. Monster, adalah julukan tetap yang cocok untuk Traxel yang membumi hanguskan dan merubah Infinite menjadi meda...