Jimin adalah seorang penyanyi terkenal yang dicintai oleh semua orang, baik pria maupun wanita. Sosoknya yang selalu tersenyum selalu dapat meluluhkan hati penggemarnya, tak terkecuali Jeon Jungkook. Ia penggemar setia Jimin yang tak pernah berpalin...
Ruangan bercat putih ini adalah studio tempat Jimin melakukan syuting acara dialy idol. Sesuai jadwal yang ditentukan, hari Rabu adalah jadwalnya untuk tampil. Di pandu dengan 2 host yang baik hati dan murah senyum seperti eunhyuk dari grup super junior dan kwang hee, membuat Jimin merasa nyaman dan kegugupannya pun hilang.
Pada episode kali ini, Jimin bukanlah satu-satunya bintang tamu. Ia tampil bersama dengan grup duo rap yaitu Sope. Mereka beranggotakan Min Yoongi dengan nama panggung Suga dan Jung Hoseok dengan nama panggung J-Hope. Ini adalah kali pertama Jimin dan Sope melakukan interaksi. Sebenarnya mereka sering berjumpa di acara award namun sebelumya mereka tak pernah berbincang-bincang seperti sekarang ini. Paling-paling mereka hanya melempar senyum saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pict from google)
Segmen pertama dimulai dengan memperkenalkan diri dan mempromosikan lagu masing-masing. Lalu acara dilanjutkan dengan berbagai game seru yang membuat Jimin dan Sope semakin dekat. Jimin senang, karna melalui program ini ia dapat memiliki teman baru.
Sope memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Anggota pertama yaitu Suga, sangat savage dan malas untuk melakukan sesuatu yang dapat menguras tenaganya, satu hal yang ia suka adalah tidur. Walaupun begitu, Suga adalah rapper sekaligus producer yang dinobati sebagai genius Suga. Semua lagu ciptaannya selalu menduduki tangga lagu hit. Lagunya adalah sebuah kebanggaan besar yang dimilikinya.
Berbanding terbalik dengan Suga yang malas gerak, J-Hope memiliki karakter periang dan selalu menebar tawa kepada orang lain. J-Hope adalah penyemangat Suga. J-Hope juga menciptakan lagu, namun tak sebanyak Suga. Banyak orang menganggapnya sebagai sunshine, karna senyumnya yang cerah mampu membuat orang lain yang sedang bersedih kembali tersenyum. Begitupun dengan Jimin, efek keceriaan J-Hope mampu membuat Jimin melupakan kesedihannya sejenak.
Kemarin Jimin bersedih seharian. Sebab tak ada jadwal, ia hanya mengurung diri dikamar. Matanya sembab karna tak berhenti menangis. Ia telah mencoba untuk menonton acara lawak atau drama komedi apapun namun sama sekali tak dapat membuatnya membaik. Kekecewaan dan kemarahannya kepada takdir yang membuatnya seperti ini. Ia selalu bertanya-tanya mengapa ia harus dilahirkan di keluarga yang membencinya? Mengapa Jimin harus mempunyai dua orang ayah yang membencinya? Jika harus memilih siapa diantara kedua ayahnya yang lebih baik, maka ia akan memilih untuk menjadi yatim. Itu lebih baik daripada harus memilih yang terburuk dari yang terburuk.
Syuting telah usai, namun Sope dan Jimin belum pergi dari ruang artis. Ruangan mereka digabung karna permintaan Jimin, dan Sope pun menyetujuinya. Saat sedang membersihkan make up, J-Hope melihat kesedihan Dimata Jimin. Ia kemudian beranjak dari tempat duduknya dan duduk disamping Jimin.
"Hey, kau tak apa?" J-Hope bertanya untuk memastikan apakah hal yang ada di otaknya benar atau tidak.
"Uuh, tak apa Hyung aku hanya lelah saja" Jimin tak bisa memberitahu masalahnya kepada orang yang baru dekat dengannya. Jangankan kepada J-Hope, kepada Sejin saja kadang Jimin tak mampu.
"Ummm baiklah jika kau baik-baik saja. Aku hanya khawatir padamu" J-Hope menepuk pundak Jimin.
"Hyung, apa boleh aku meminta nomor mu?"
"Tentu saja! Sini berikan hp mu. Oiya apa kau mau nomor Suga juga?"
"Tak apa Hyung?" Jimin bertanya kepada Suga yang sedang memainkan Hpnya dengan headphone di telinganya. Sepertinya dia sedang mendapatkan inspirasi lagi untuk membuat lagu.
"Iya tak apa" Suga menjawab tanpa melihat ke arah Jimin sedikit pun. Terlalu fokus dengan kegiatannya hingga menoleh saja berat rasanya.
J-Hope mengambil hp yang Jimin sodorkan kepadanya, kemudian mencatat nomor miliknya dan Suga. Ia juga yang menamai kontaknya dengan nama My Hope💜 dan nama si Savage💜 untuk nomor Suga. Kemudian dia mengembalikan hp itu kepada pemiliknya.
"Nih sudah"
"Terimakasih Hyung"
"Jika kau ada masalah, jangan ragu untuk menghubungi kami" kali ini perhatian Suga sudah teralihkan dari hpnya. Ia menatap Jimin dengan tatapan seorang hyung kepada dongsaengnya. Jimin pun hanya mengangguk membalasnya.
Setelah meminta nomor Sope, Jimin langsung bergegas pulang. Dan saat ini Jimin sedang berada di dalam mobilnya, bersama dengan Sejin. Menurutnya Sope merupakan sosok Hyung yang dapat diandalkan. Mungkin ia bisa mempercayai mereka dan mulai menceritakan keluh kesahnya?
Jimin harap mereka memang orang yang dinantinya untuk bersandar. Ia memang sudah memiliki dua Hyung yang ia andalkan saat ini. Tapi sepertinya dia membutuhkan lebih banyak. Jimin memang seperti itu, ia butuh banyak perhatian dari orang lain karna perhatian itu tak pernah ia dapat dari keluarganya. Kedua ayahnya selalu banyak menuntut, tapi tak ada timbal balik yang didapatnya. Sedang ibunya hanya peduli akan harta, walau Jimin kesakitan sekalipun jika ia mendapat apa yang ia mau maka Jimin harus terus melakukannya.
Jimin juga butuh cinta, ia selalu terlibat skandal dating dengan banyak wanita. Sebagian adalah kehendaknya, namun sebagian lagi merupakan paksaan agensi. Karirnya naik turun karna skandal tersebut. Penggemarnya banyak yang setuju namun banyak pula yang hengkang menjadi penggemarnya. Terkadang Jimin khawatir, namun mau bagaimana lagi? Ia juga manusia yang butuh cinta. Padahal ia selalu melakukan hubungan backstreet supaya penggemarnya tak ada yang kecewa tapi lagi-lagi dispet selalu dapat menciduknya. Hubungannya pun tak pernah berjalan lama, paling lama hanya selama setengah tahun. Jimin menginginkan hubungan yang panjang sampai kejenjang pernikahan. Tapi sepertinya itu sulit. Karna Jimin tak pernah menemukan wanita yang tulus mencintainya. Mereka hanya ingin ikut tenar atau hanya menginginkan uang Jimin. Jimin sempat berpikir, apakah dia harus mencari seorang lelaki saja?