Jimin adalah seorang penyanyi terkenal yang dicintai oleh semua orang, baik pria maupun wanita. Sosoknya yang selalu tersenyum selalu dapat meluluhkan hati penggemarnya, tak terkecuali Jeon Jungkook. Ia penggemar setia Jimin yang tak pernah berpalin...
Disinilah Jimin berada, di caffe bar tempat favoritnya dan Namjoon saling bertukar cerita. Disini, mereka tak hanya menjual bir saja. Tetapi juga menyediakan coffe bagi para pengunjung yang masih di bawah umur. Bar ini berbeda dengan yang lain. Tempat ini sangat nyaman dan tenang juga dilengkapi dengan panggung kecil yang memperbolehkan siapa saja untuk menyumbangkan suaranya. Bahkan Jimin juga sering bernyanyi disini.
Jimin masih menunggu Namjoon dan yang lainnya datang. Di temani dengan 4 botol bir berukuran besar di atas meja. Jimin sedang sangat ingin minum sekarang. Kepalanya benar-benar pusing. Ia butuh obat dari segala penyakitnya. Dan bir adalah obat yang di maksud.
Dua orang tampan berjalan ke arah Jimin. Mereka berpakaian sangat sederhana. Hanya menggunakan kaos dan celana jeans, tidak membuat mereka berdua tampak biasa saja. Malahan ketampanan mereka semakin bertambah. Sesampainya di meja Jimin, langsung saja Suga mengambil tempat duduk tepat di hadapannya. Dan J-Hope duduk di samping Suga. Ya, Orang yang Jimin maksud kemarin adalah Sope. Selepas acara daily idol Minggu lalu, mereka bertiga menjadi sangat dekat. Mungkin memang karna karakter Jimin yang easy goingdan Sope yang terbuka kepada siapa saja membuat mereka sangat cepat dekat.
"Kau sudah lama menunggu?" Tanya Suga
"Tidak Hyung, aku baru sampai 10 menit lalu" Jawab Jimin, saat datang tadi ia langsung memesan bir kepada pelayan di sini agar jika Namjoon dan Sope datang, ia bisa langsung cerita tanpa harus menunggu lagi.
Beberapa menit kemudian Namjoon datang dengan celana pendek selututnya. Ia sering menggunakan celana pendek. Lebih nyaman mungkin. Ketika ia beberapa langkah lagi sampai ke meja mereka, Sope langsung berdiri saat melihatnya datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"O, uri producer-nim" J-Hope menyapa Namjoon. Sope kemudian membungkuk untuk memberi salam kepada Namjoon. Namun, Namjoon cepat-cepat memberi isyarat kepada mereka agar segera bangun.
"Yaak, aku sudah bilang kan. Jika kita berada diluar kantor, jangan menyapaku dengan formal seperti ini" Namjoon merasa tidak enak dengan Sope maupun dengan pengunjung yang sedari tadi memperhatikannya.
"Kau kenal dengan Jimin, RM PD-nim?" Kali ini Suga yang berbicara. Namjoon memang di kenal dengan sebutan RM PD-nim saat di kantor.
"Jangan memanggilku PD-nim Hyung. Kau kan lebih tua dariku" sekali lagi Namjoon merasa tak enak hati.
"Tapi kan kau pemimpin di perusahaan tempat ku bekerja. Jadi aku harus sopan kepadamu. Jika tidak, bisa-bisa aku dipecat" Suga bercanda. Ia yakin jika Namjoon bukan orang yang seperti itu. Walaupun Suga tidak terlalu dekat dengan Namjoon. Namun ia tau jika Namjoon adalah orang yang bijak. Namjoon tidak akan memecat bawahannya hanya karna masalah kecil seperti itu.
"Kita chingusekarang Hyung. Jadi kau hanya perlu memanggilku Namjoon. Begitupun denganmu Hope-ah" Sope pun mengangguk. Sebuah kehormatan bisa berteman dengan bos di tempat kau bekerja.