Jimin adalah seorang penyanyi terkenal yang dicintai oleh semua orang, baik pria maupun wanita. Sosoknya yang selalu tersenyum selalu dapat meluluhkan hati penggemarnya, tak terkecuali Jeon Jungkook. Ia penggemar setia Jimin yang tak pernah berpalin...
Entah kenapa, tapi jimin jadi sangat lega sekarang. Padahal dia baru saja berkelahi dengan jungkook. Namun setelah bertengkar, rasanya sangat melegakan. Sepertinya tadi dia benar-benar meluapkan emosinya. Semua kekesalannya kepada ayah tirinya dan Sejin seolah ia lampiaskan kepada Jungkook. Jika dipikir-pikir, Jimin sedikit keterlaluan. Dan ia pun mengakui itu. Seharusnya Jimin tidak boleh melampiaskan kekesalannya kepada orang lain. Tapi entah kenapa, setiap Jimin bertemu dengan Jungkook ia selalu tak bisa untuk mengontrol emosinya. Rasanya semua yang ada di hatinya ingin ia tumpahkan saat itu juga.
"Jiminah, kenapa kau melakukan itu?" Namjoon bertanya kepada Jimin. Mereka sudah kembali ke mejanya setelah perkelahian berakhir dan Jungkook pergi meninggalkan caffe. Namjoon menganggap apa yang Jimin lakukan tadi sangatlah tidak benar. Jimin tidak boleh menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan masalahnya. Ia harus menyelesaikannya dengan kepala dingin.
"Aku tak tau Hyung. Itu berlalu sangat tiba-tiba" Jimin yang heran dengan dirinya sendiri pun tak bisa menjelaskan mengapa ia melakukan itu.
"Bagaimana mungkin kau tidak tau alasanmu melakukannya Jimin? Apa yang kau lakukan itu sangat keterlaluan. Jangan bilang kau melakukan hal semacam itu juga saat bertemu dengannya pertama kali? Apa kau juga yang memulainya?" Namjoon membayangkan apa yang terjadi saat Jimin dan Jungkook bertemu saat kali pertama. Melihat bagaimana kelakuan Jimin tadi membuat Namjoon berfikiran jika jiminlah yang selalu memulai pertengkaran.
"Tidak Hyung. Dia yang mulai duluan, dia tidak menuruti apa yang aku katakan. Aku sudah bilang jika aku sedang tidak sehat, tapi ia terus memaksaku untuk berfoto bersama dan tiba-tiba ia merangkulku. Aku kaget, jadi aku hanya memberinya dorongan sedikit" Jimin memberikan penjelasan kepada Namjoon dan sope dengan bibir yang semakin lama semakin maju. Siapapun yang melihatnya sekarang, pasti akan sangat gemas dengannya dan ingin sekali untuk mencium bibir ranum yang tebal itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(GIF from google)
"Ck, Jimin.... Kau yakin itu hanya dorongan kecil saja? Mengapa aku tak yakin dengan ucapanmu?" Namjoon curiga. Pasti itu bukan dorongan kecil, melainkan dorongan yang cukup kuat.
"Tapi Hyung, dia merangkulku..... Kau kan tau aku tak suka jika ada orang yang berani menyentuhku tanpa izin" Jimin mengelak. Padahal dia tau jika ia salah, tapi tak ingin disalahkan. Apalagi hanya karna orang seperti Jungkook.
"Tetap saja kau salah Jimin. Dan kau tau itu. Akui saja kesalahanmu dan meminta maaf kepadanya" Namjoon memaksa Jimin. Ia tidak bisa membiarkan Jimin begitu saja. Jika Jimin salah maka ia harus meminta maaf. Dan akan Namjoon pastikan jika besok, Jimin akan meminta maaf kepada Jungkook.
"Hyunggg...." Jimin memelas kepada Namjoon. tapi yang ditatap malah membuang muka ke arah lain. Jimin pun menengok ke tempat sope berada. Namun keduanya juga melakukan hal yang sama dengan Namjoon. Mereka satu pemikiran. Jimin salah, jadi ia harus meminta maaf.
"Aishhh baiklah. Aku akan meminta maaf kepadanya. Tapi bagaimana caranya? Aku saja tak tau sosial media, nomor, atau bahkan rumahnya" Jimin pun menyerah karna tak ada yang berpihak padanya. Sebenarnya siapa sih teman mereka? Jimin? Atau Jungkook?