7

1.1K 103 0
                                        

Jungkook masuk dan langsung membanting pintu apartemennya. Di ruang tv ada jin dan Taehyung yang sedang memakan ramen berdua. Mereka sangat terkejut dengan kedatangan Jungkook yang seperti orang kesetanan.

Tanpa memperdulikan dua orang yang heran tersebut, Jungkook masuk menerobos ke dalam kamarnya. Merobek poster-poster dan foto-foto  Jimin kemudian mematahkan stand kesayangannya. Mengambil semua album yang ada di lemarinya dan membuang nya ke dalam tempat sampah. Kamar Jungkook sekarang sudah seperti kapal pecah. Sangat berantakan dengan sampah robekan poster.

Jin dan Taehyung yang mendengar suara gaduh pun merasa penasaran. Mereka menyusul Jungkook ke kamarnya. Dan langsung shock dengan apa yang mereka lihat saat ini. Apalagi Taehyung yang mulutnya sudah menganga sangat lebar. Ia sakit hati melihat pernak-pernik tentang Jimin sudah menjadi sampah.

Taehyung melangkah masuk kedalam kamar Jungkook. Menenangkan Jungkook yang nafas nya tak beraturan.

"Jungkookah ada apa?"

"KAU TAU TAE? JIMIN ITU MUNAFIK" Jungkook marah. Tidak, lebih tepatnya ia kecewa. Orang yang selama ini ia cintai ternyata memiliki sifat yang sangat menjijikan. Jimin ternyata bermuka dua, malaikat dan iblis. Yang ia cintai adalah Jimin berwajah malaikat dan yang ia benci merupakan Jimin bersifat iblis. Tapi keduanya memiliki satu tubuh. Jadi sekarang Jungkook sangat membenci keduanya. Baik malaikat ataupun iblis. Intinya Jungkook membenci Jimin.

"APAAN SI? Tenangkan dulu dirimu. Baru kau boleh bicara. Jangan bicara seenaknya, apalagi tentang Jimin. Aku tak akan diam saja jika kau menghinanya"

"Aku tak menghinanya! Apa yang aku katakan itu memang nyata. Jimin munafik. Dan aku sangat membencinya" Jungkook tak berbohong. Ia memang melihat sendiri bagaimana sifat aslinya. Tapi kalian tau kan ungkapan 'jangan hanya melihat, kamu juga harus mengerti'?

"YYAK!! sudah ku katakan jaga bicaramu. Kau ini sebenarnya kenapa sih??" Taehyung mulai kesal kepada Jungkook. Apa-apaan dia itu, berani sekali Jungkook menghina Jimin. Sebagai penggemar Jimin, Taehyung akan selalu menjaganya. Tak ada yang bisa menjelekkan atau memfitnah Jimin jika ada Taehyung disana.

"Tae, jika kau melihat sendiri bagaimana sifat Jimin. Kau juga akan muak sepertiku"

"Aku tak peduli dengan apa yang kau bilang. Jika kau ingin berhenti menjadi penggemarnya, ya berhenti saja. Tapi jangan menghinanya juga"

"Terserah kau Tae. Yang penting aku sudah memperingatkanmu" Jungkook pergi ke dapur meninggalkan Taehyung dan Jin. Ia jadi lapar setelah melakukan adu mulut.

Taehyung tak menyangka, ternyata Jungkook hanyalah penggemar palsu. Ia tak benar-benar menyukai Jimin. Lalu untuk apa kemarin ia menyampaikan salam Jungkook? Bahkan ia sampai kena semprot oleh tetangga. Jika tau begini akhirnya, Taehyung tak akan Sudi melakukan itu.

Berbeda dengan Taehyung yang kecewa, Jin masih saja shock dengan apa yang terjadi. Kok bisa Jungkook berhenti menjadi penggemar Jimin? Padahal selama ini, Jungkook sudah seperti orang gila karna mengidolakan Jimin. Tapi tak disangka, ternyata cintanya lemah. Jungkook bisa berpaling dengan mudahnya. Jin mulai penasaran dengan alasan Jungkook membenci Jimin. Ia pun menghampiri Taehyung, menggenggam tangannya dan kemudian berbisik.

"Tae, apa yang terjadi sebenarnya? Apa Jimin dapat skandal lagi?"

"A- aku juga tak tau Hyung. Jimin tidak ada skandal apapun, jadi aku tak tau alasan Jungkook membencinya" keringat Taehyung menetes dari dahinya. Ia juga mengepalkan tangan kanannya yang bebas kuat-kuat. Sepertinya berdebat dengan Jungkook membuatnya kesal dan energinya habis.

"Oooh yasudah lah terserah saja apa maunya dia" Jin melepaskan genggamannya pada taehyung kemudian keluar kamar Jungkook dan diikuti oleh Taehyung. Mereka melanjutkan makan ramen yang tertunda karna kedatangan Jungkook.

Di sisi lain, Jimin juga sama kesalnya dengan Jungkook. Baru kali ini Jimin menemui orang yang mengaku sebagai penggemarnya namun tidak memperdulikan privasi artisnya. Sepertinya hari ini Adalah hari sialnya Jimin. Padahal sekarang tanggal 13, tanggal yang sama dengan tanggal ulang tahun Jimin. Tapi sepertinya tak setiap tanggal 13 dapat membawa keberuntungan untuknya.

Disaat-saat seperti ini, ia membutuhkan dukungan dari hyungnya. Dan Hyung tersebut adalah Namjoon Hyung. Sama seperti Sejin, Namjoon adalah Hyung terbaiknya. Ia selalu memberikan nasihat-nasihat yang mendukung. Semua yang Namjoon katakan selalu bisa membuat hati Jimin kembali tenang.

Namjoon adalah seorang yang multitalenta. Ia mahir berbahasa Inggris, membuat musik, memimpin sebuah grup, bahkan ia juga mahir merusak barang. Apapun yang ia sentuh bisa-bisa hancur dan akhirnya menjadi barang bekas. Walaupun begitu, Namjoon adalah CEO dari sebuah agensi. Agensinya dan agensi Jimin sering melakukan kolaborasi bersama. Walaupun berbeda agensi, namun agensi Jimin tak menganggap agensi Namjoon sebagai saingan. Mereka sudah seperti keluarga. Karna kolaborasi tersebutlah membuat Jimin dan Namjoon menjadi dekat dan saling menceritakan masalahnya masing-masing.

Biasanya Jimin mengajak Namjoon pergi minum. Dan Namjoon pun sangat tau, jika Jimin sudah mengajaknya minum maka ada suatu hal yang terjadi padanya. Oleh karena itu, Jimin mengirimkan pesan teks kepada Namjoon.

Jimin
Namjoon Hyung, apa besok kau ingin pergi minum?

Namjoon
Ada apa Jimin? Suatu hal terjadi padamu?

Jimin
Hmm, aku ingin cerita padamu hyung

Namjoon
Baiklah, mari kita bertemu ditempat biasa

Jimin
Tapi Hyung, apa aku boleh mengajak beberapa orang lagi?

Namjoon
Whatever you are




Our Destiny | Kookmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang