Sepulangnya orang tua Jungkook dari apartemennya, mereka berempat kembali berkumpul di ruang tv. Jungkook perlu membereskan ucapan Jang Hari yang meminta Jimin menjadi menantunya.
"Jiminah kenapa kau mengatakan iya tadi?" Tanya Jungkook, sepertinya ia sangat kesal."Uh? Bukankah orangtuamu hanya bercanda tadi?" Heran Jimin. Ia pikir orang tua Jungkook memang sedang bercanda, jadi Jimin pun menanggapinya dengan mengatakan bahwa ia setuju menjadi menantunya. Tak menyangka jika respon yang ia berikan kepada Jang Hari malah membuat Jungkook merasa sangat kesal kepadanya. Tapi mereka memang bercanda kan?
"Bercanda kau bilang?? Mereka sama sekali tak bercanda!!!" Ujar Jungkook sambil mengusap wajahnya kasar. Jin bahkan melakukannya apa yang Jungkook lakukan juga. Sedangkan Taehyung dan Jimin sama sekali tak mengerti apa maksud dari perkataan Jungkook.
"Maksudmu?"
"Kau tak tau... Eommaku adalah penggemar yaoi. Jadi jika ia mengatakan ingin menjadikanmu menantunya, maka ia akan benar-benar melakukannya!! Ughhhhh aku bisa gila karna ini semua!!" Jungkook sangat pusing sekarang. Ia ramal, jika saat ini eommanya itu pasti sedang memikirkan bagaimana caranya membuat Jimin menjadi menantunya. Dan Jungkook sangat tak suka itu. Ia harus menghentikan eommanya melakukan itu.
"Neeeee?????" Ujar Jimin dan Taehyung secara bersamaan. Mereka berdua sama-sama terkejut mendengar penuturan Jungkook. Mereka tak percaya jika Jang Hari adalah seorang fujoshi. Wajahnya sangat polos dan cantik. Ia juga merupakan ibu yang baik bagi Jungkook dan Jim. Terlebih lagi ia memiliki restauran, jadi mereka kira Jang Hari tak akan memiliki waktu untuk menyukai hal-hal semacam itu karna ia harus mengurus anak-anak nya dan restaurannya. Tapi ternyata dugaannya salah besar.
"Iya, eommaku seorang fujoshi. Sudah lama ia ikut bergabung dalam fanclub itu. Mungkin saat ia menginjak usia 23 tahun" Ujar Jin menjelaskan kepada Taehyung dan Jimin yang masih terdiam kelu.
"Makanya kau jangan ngomong sembarangan jiminssssiii" Huuh Jimin langsung saja cemberut. Jungkook sangat labil, kadang ia memanggil Jimin dengan sebutan Jiminssi tapi kadang juga Jimin-ah. Plis lah, Jimin hanya ingin Jungkook memanggilnya Jimin-ah.
"Jiminah.... Jungkook... Jiminahhh. Satu lagi, aku kan tak tau jika eomma mu seperti itu, jadi kau tak bisa menyalahkan aku" ujar Jimin. Jelas ia tak mau disalahkan, toh Jimin sama sekali tak tau orang seperti apa eommanya Jungkook itu. Ia saja baru bertemu dengan Jang Hari hari ini. Oiya, bahkan Taehyung yang sudah mengenal lama Jang Hari pun tak mengetahu itu. Jadi bagaimana Jimin bisa tau??
"Aku tak mau tau.... Pokoknya aku tak ingin di jodoh-jodohkan denganmu" ucap Jungkook kejam. Jimin sakit hati mendengarnya, ia bahkan langsung terdiam seketika. Tapi otaknya tetap berjalan, ia memikirkan apa dirinya memang seburuk itu sampai-sampai Jungkook sangat anti dengannya?
"YYAAKK! Apa kau pikir Jimin mau denganmu??" Sinis Taehyung. Jungkook sangat kelewatan, tak seharusnya ia berkata seperti itu pada Jimin. Lagian, Jimin itu sangat menarik hingga di cintai banyak orang, Jungkook jelas kalah jauhhh jika harus dibandingkan dengan Jimin.
"Tauu... Jangan sombong kau Jungkookah, kau tak setampan itu sampai Jimin mau denganmu" Jin ikut menimpali. Harusnya Jungkook bangga jika Jimin benar-benar mau menerima lamaran yang eommanya berikan tadi. Secara... Jimin itu tak hanya tampan ia juga cantik. Dua golongan sangat menyukainya. Sedangkan Jungkook? Ia hanya tampan saja sudah seperti itu. Lalu Jin yang world wide handsome harus sombong seperti apa??
Jimin menatap Jungkook dengan sendu. Ia kemudian mendekati Jungkook dan duduk di sampingnya. Menghapus jarak di antara keduanya hingga bahu mereka saling bersentuhan.
"Jungkookah..."
Jungkook menelan ludah dengan susah payah. Ia tak bisa berada di posisi seperti ini dengan Jimin. Tapi tubuhnya tak bisa bergerak sama sekali, ia kaku seperti patung. Bahkan Jungkook selalu mencoba untuk menghindari tatapan Jimin. Tapi tangan Jimin telah terulur untuk menolehkan wajah Jungkook agar mereka saling menatap mata satu sama lain. Jungkook masuk kedalam pesona mata indah milik Jimin. Tubuhnya yang kaku langsung melemas seketika. Matanya yang semula bergetar sekarang telah terpana. Tangannya secara otomatis memegang tengkuk Jimin. Dan secara mengejutkan, Jungkook menarik tengkuk Jimin ke arah wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny | Kookmin [✓]
Fiksi PenggemarJimin adalah seorang penyanyi terkenal yang dicintai oleh semua orang, baik pria maupun wanita. Sosoknya yang selalu tersenyum selalu dapat meluluhkan hati penggemarnya, tak terkecuali Jeon Jungkook. Ia penggemar setia Jimin yang tak pernah berpalin...