Chapter 1

8 4 0
                                    


Perkenalan.

~~~~~

Dia menatap mataku sangat lama, matanya yang indah seperti mata serigala dan baju yang aneh seperti berada di kerajaan. Membuatku sangat yakin bahwa dia adalah ratu atau semacam nya, tapi yang membuat ku tak yakin di sisi lain adalah, apakah di jaman sekarang masih ada kerajaan kuno seperti itu? Aku pusing, aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Diriku di ambang penasaran.
Lalu dia memegang kalung ku penuh berhati-hati, dan dia bertanya.

"Dari mana kau dapat kalung ini nona?" tanya nya lembut.

"Kalu ini?" tanya ku lagi pada nya.

"Yah, kalung ini. Adakah seseorang yang memberi mu kalung ini? Jikalau aku boleh tahu siapa namamu nona manis?" ujarnya sambil tersenyum simpul manis kepadaku.

"Kalung ini, di berikan oleh nenek ku, saat aku kecil. Namaku Alivia Kejora panggil saja Alivia." ujar ku.

"Ahhh, Aliviaa. Apakah kau yang membantuku Alivia?"

"Ya, aku membantumu bagaimana dengan luka mu?"

"Lumayan membaik, dan ya namaku Orzie Aira. Panggil saja Ozie atau sesuka mu tuan putri" ujar nya lalu menundukan kepalanya kepadaku.

Aku diam sebentar memikirkan perkataan nya kepadaku dengan menyebut aku Tuan putri dalam hatiku aku berkata apa yang sebenarnya terjadi, kenapa sangat aneh sekali.

"Tak usah memanggilku tuan putri Ozie, panggil saja aku Alivia. Lagi pula aku hanya manusia biasa" ujar ku gugup.

"Ahh, ternyata kau belum paham ya? Baiklah. Terima kasih telah menolong ku Alivia, aku harus pulang besok aku akan kemari mengunjungi mu" ujar Orzie lalu pergi.

Aku tak bisa menghalanginya, lagi pula posisi ku saat itu sangat kaget dan anehh. Keajaiban apa yang telah datang kepadaku. Apakah karena kalung ini? Atau petunjuk yang nenek berikan lewat mimpiku? Agrhhhh! Aku sungguh frustasi saat ini, sebaiknya aku berendam di danau.

~~

Aku merendamkan tubuhku di pinggir danau, aku aneh kenapa hari ini danau di dekat desa ku sepi padahal biasanya jam segini banyak sekali yang berendam di sana atau menyuci pakaian. Aku tidak memusingkan itu saat ini, aku sedang tidak ingin brrfikir apapun. Aku menetralkan pikiranku, dan tiba tiba aku melihat ekor ikan besar. Berada di tengah danau, bagaimana aku tidak melihatnya danau di dekat desaku airnya sangat jernih namun jika semakin kedalam permukaan semakin biru jika melihata dari atas permukaan.

Aku memutuskan untuk pulang dengan pakaian ku yang basah, aku berjalan menyusuri jalan dengan rasa penasaran yang mendalam. Sampailah aku di rumah aku meganti pakaian basahku dan menaruh nya di bak cucian seperti biasa nya. Aku duduk di bibir kasur ku dan memikirkan kejadian aneh hari ini. Aku sangat berpikir keras sampai aku lupa aku belum makan, aku mengambil satu buah pear yang ada di kulkas rumah ku. Aku memakanya sambil memikirkan kalung yang aku pakai, warna nya bagus dan bisa di bilang ini seperti giok. Dan aku baru sadar bahwa saat Ozie memegang kalung ku, kalung ini sedikit mengkilat dan saat aku melihat mata Ozie yang indah namun aneh itu rasanya aku menaruh kecurigaan yang terdalam padanya.

~

Malam hari, aku sedang bersantai di kamar aku memegang kalung yang ada di leherku. Aku memikirkan kalung ini hanya lah kalung biasa-biasa saja, tapi kenapa Ozie seperti menganggap kalung ini sangat spesial. Aku memejamkan mataku sebentar lalu membuka nya, tak lama setelah itu ada suara ketukan pintu di depan rumah ku. Aku bergegas bangun dan membuka pintu itu, ternyata itu Ozie. Ia menghampiri ku sambil membawakan makanan, kebetulan sekali aku belum makan saat ini.

Into One And Compoud {Alivia} [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang