Chapter 18.

1 2 0
                                    

~Alivia menahan marah untuk kedua kalinya~

===

Frey dan Jovan masuk kerumah transparan disisi danau, mereka menemani Saga di banti Billy. Karena Billy mempunyai kekuatan untuk menahan benteng dengan kerang Transparannya.
Kini mata Alivia bersinar kuning menyala layaknya serigala dan Elang, menatao ke arah Stevan yang telah di cambuki oleh vampir gila harta ini. Alivia merasa iba dan Alivia mendekati tanpa rasa takut ke arah Stevan yang berada di di hadapannya. Tiba-tiba cambukan melayang namun di halangin Oleh Roseline alhasil Roseline pingsan karena cambukan itu bukan sembarangan cambukan.

"Roseline!!!!" teriak Ke6 dari mereka.

"Sialan!!" bentak Orzie.

Alivia menahan Orzie untuk maju, dan meminta mereka untuk mundur karena Alivia tahu bahwa vallen bukan tandingan mereka yang tepat, mungkin Orzie dan Dion bisa mengalahkan Vallen tapi tidak sekarang karena Vallen menjadi sangat kuat setelah meminum darah Saga, efeknya akan sebentar karena cambukan itu menarik banyak kekuatan dari Vallen.

"Ada apa kau kemari?" tanya Alivia lembut.

"Aku ingin memberikan sampah ini padamu" ujar Deva sambil menendang Stevan kehadapan Alivia.

Alivia menangkap Stevan dan mengelus-ngelus darah yang ada di bibir Stevan. Dan Alivia menyuruh Aghata untuk membawa Stevan dan Mengobati Stevan di dalam.

"Tak layak kau memanggil pengawal setia itu sampah, adik tiriku yang manis" ujar Alivia.

"Cihh! Sampai kapanpun aku tidak sudi menjadi adik mu mau itu adik tiri atau kandung, menjadi adik angkat mu saja aku tidak sudi hahah" ujar Deva lalu di ikuti tawa oleh Vallen dan Kesha.

Tiba-tiba mata Alivia bersinar hitam, dan ada api biru yang membara di tubub Alivia, dengan jelas sekali Alivia menahan amarahnya. Karena Alivia fikir belum saatnya.
Vallen mencoba mencambuk Alivia dengan cambukan itu alhasil nihil Alivia berhasil menahan cambukan itu dengan kekuatanya.

"Kau tidak tahu siapa aku kisanan?" ujar Alivia.

"BERANI NYA KAU MEMANGGIL CUCUKU KISANA WANITA SIALAN!" Bentak Vallen.

"BERANI SEKALI KAU MENYEBUT PUTRIKU SIALAN!" Bentak Jovan di belakang Alivia.

"Ohh ternyata ini putri mu dengan manusia yang ku gigit 20thn lalu Jovan?" tanya Kesha.

Lalu Jovan merasa tercekik sangat kencang sehingga tidak bisa berkata-kata. Walaupun jarak antara ketiga Vallen's iti lumayan jauh namun kekuatan mereka bisa sampai kepada Jovan yang ada di belakang Alivia.

Melihat ulah Kesha mencekik ayahnya Alivia geram namun masih menahan amarahnya. Alivia menampar Kesha dengan keras sehingga darah hitam keluar dari bibir Kesha.

"SIAPA KAU HAH?! BERANI SEKALI KAU MENAMPAR PUTRI KESAYANGANKU!" Bentak Vallen.

"Aku? Aku adalah api, aku adalah air,aku adalah angin, aku adalah malam, aku adalah siang, aku adalah senja, aku adalah matahari, aku adslah bulan, dan aku adalah semuanya di muka bumi ini. Dan aku adalah penguasa alam semesta ini, dan aku bisa saja memusnahkanmu tapi tidak sekarang. Aku adalah keturunan ke7 manusia setengah dewa. Aku menghukum mereka yang melakukan kesalahan besar. Dan aku tidak akan segan-segan memaafkan mereka yang telah menyakiti orang yang aku sayang!" ujar Alivia sambil melangkah ke arah Vallen's

Into One And Compoud {Alivia} [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang