Chapter 14

2 2 0
                                    

~Saga tidak meminum darah?~

^^^

Mereka kembali ke pendiaman mereka masing-masing karena matahari telah terbenam. Malam ini malam bulan Purnama pastinya Billy dan Bailey sedang bercumbu mesra, betapa irinya Alivia kepada dua mahluk itu dan sbentar lagi Billy akan menjadi mermaid.
Alivia duduk di pinggir danau, dengan obor di sekeliling nya dan Molly yang sedang memamerkan tingkah lucu nya.

Alivia lupa bahwa malam ini bulan purnama, Alivia pun pergi ke dalam rumah pohon dan mengambil gelas dan kembali kebawah ke rumah transparan nya. Alivia menggoreskan tangan nya sehingga keluar darah segar yang sangat tercium oleh ke7 bangsa pengikutnya dan terutama bangsa vampir.
Setengah gelas sudah darah Alivia di cangkir. Alivia meringis kesakitan, Saga yang baru saja selesai membersihkan diri langsung menghampiri Alivia. Bukan karena bau darah yang sudah berada di gelas melainkan melihat tangan Alivia yang penuh dengan darah.

Brakk.

Saga mendobrak pintu ruangan transparan itu, dan menarik lengan Alivia. Saga mencoba menjilatnya namun Saga sangat tidak kuat dengan bau Anyir yang menyengat itu. Cepat-cepat Saga menutup pintu ruangan transparan itu dengan mengulurkan tangan nya ke belakang saja, pintu itu sudah tertutup. Ya! Kini Saga sudah bisa memakai kekuatanya, dengan sendirinya. Tak lupa Saga melindungi ruang transparan itu dengan kekuatannya agar Vampir lain tidak menghampirinya, karena mendengar cerita tadi, Saga cepat-cepat membaca mantra dan ruangan itu sudah terjaga dengan Aman.

Glen sengaja tidak keluar, karena Glen tahu bahwa Saga akan melakukan yang terbaik untuk Alivia toh juga selama ini, Glen sudah tahu yang sebenarnya di masa mendatang ataupun di masa lampaunya.
Glen mengintip dari balik jendela dan tersenyum kecil melihat ke khawatiran Saga.

.

Saga membalut luka Alivia dengan kain hitam yang sudah ia berikan mantra agar Vampir lain tidak menciumnya.
Alhasil nihil, kekuatan saga masih di bawah rata-rata karena Pangeran dan putru Vampir sudah mencium bau darah itu. Tapi tetap saja mereka tidak akan bisa msuk ruang transparan itu karena Alivua juga membantu memberikan perlindungan. Bukan hanya Alivia yang mereka incar namun juga Saga, karena Saga masih menpunyai darah manusua di tubuhnyaa.

Lucas yang berniat akan menghampiri Alivia melihat dua vampir keturunan Vallen datang mengepung ruang transparan yang Lucas tau bahwa itu adalah kamar Alivia. Lucas ingin memanggil yang lainnya namun sepertinya Lucas akan gagal karena pasti vampir itu akan mencium bau dirinya. Hanya Glen yang tidak bisa di cium baunya oleh bangsa Vampir.

Akhirnya Lucas memutuskan membekukan kedua Vampir tersebut. Saga dan Alivia menengok ke arah belakang, entah kenapa Lucas terdiam membeku sejenak melihat darah yang berada di genggaman Alivia.
Lucas menerobos masuk namun gagal, Alhasil Saga dan Alivia keluar, begitupun Glen.

"Apa-apaan ini?!" tanya Lucas khawatir.

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan Lucas, aku baik-baik saja." ujar Alivia.

"Tapi lengan mu" ujar Lucas.

"Dia bilang tidak apa-apa Lucas" ujar Glen.

Saat mereka akan masuk ratu Vampir datang menghampiri mereka dengan sang raja. Tentu saja darah segar yang di pegang Saga.
Saga lalu di tarik oleh ratu vampir itu, jelas ratu vampir itu adalah Kesha dan raja vampir itu adalah Jovan.

"SIALAN!" bentak Lucas.

Orzie, Kenzie, Dion, Aghta dan Roseline datangg menghampiri mereka. Semua mata bersinar kecuali Alivia.
Alivia memandang mata Jovan teramat dalam, benar saja bahwa Jovan adalah ayah kandung nya dan Alivia adalah darah dagingnya. Satu bulir air menetes dari mata Jovan sontak membuat Kesha dan kedua anak nua kaget dan tidak menyangka bahwa kehadiran keturunan manusia setengah dewa ada disini.

Apakah mereka tidak mencium bau Alivia? Atau indra penciuman mereka tidak tajam seperti manusia serigala?

Tentu saja mereka tidak mencium bau Alivia, karena Alivia memakai kain yang sudah di mantrai oleh Saga.
Jovan memegang tangan Alivia yang penuh dengan darah, Jovan menahan niatnya untuk menjilat darah itu. Memang jika ada yang meminum darah Alivia mereka akan sangat kuat.
Jovan memberikan mantra dan membuka kain yang melilit di tangan kanan Alivia. Sontak membuat semuanya menganga, karena luka nya hilang, hanya ada darah saja.

Melihat itu semua Kesha dan Deva mebukatkan matanya, mengapa Jovan menolong manusia setengah dewa itu?
Tanpa di ketahui Kesha dan Deva akan menggigit Saga, dan Sagapun bertiak kencang. Sontak membuat mata Alivia dan yang lain nya bersinar dan lirikan Alivia membuat Kesha dan Deva kesakitan memegang leher nya.

Semakin sakit rasanya leher Kesha dan Deva, akhirnya Alivia mengakhirinya dan berkata dengan aura yang sangat dingin sepertu Lucas.

"Kau sentuh milikku, ingin menjadi abu atau kau tidak sadar selama beberapa tahun." Ujar Alivia dengan Aura dinginnya.

Lucas membulatkan matanya, dia tidak menyangka aura dingin dari nya mampu menyelimuti tuan putrinya, sungguh luar biasa menurut Lucas. Bagaimana tidak? Lucas yang paling muda di antara mereka Lucas baru saja berumur 232thn. Sangat muda bukan bagi bangsa yang lainnya?

Kini Saga sedang berada di dekapan Alivia. Alivia meminta Glen untuk menjaga Saga, mata Alivia kembali bersinar kali ini bukan dark blue ataupun hijau tosca namun warna merah mengkilat. Membuat para bangsa Vampir kaget dan tidak menyangka, Jovan berusaha untuk tenang dan tidak gegabah pasalnya aura membunub menyelimuti Alivia. Jovan ingin menahannya namun di larang oleh Frey karena mungkin Ibu dan Adiknya pantas mendapatkannya karena telah menyentuh milik dewa.

Jangan salah, bukan Frey tidak sayang. Frey memiliki sikap seperti ayahnya Frey anak yang sangat baik seperti ayahnya beda dengan Deva dia sama seperti ibunya angkuh, keras kepala, ingin menang sendiri, dan selalu ingin di turuti kemauannya. Kadi wajar saja Frey tidak gegabah dalam mengambil tindakan.

"Hentikan Alivia!" bentak Jovan.

"Ampuni mereka, mereka adalah ibu tirimu dan adik tirimu Alivia" lanjut Jovan.

Alivia tidak mengubris sama sekali perkataan Jovan, karena Alivia sudah mengertahui kebenaran sebenarnya. Ia tidak menghiraukan bahwa Kesha adalaha ibu tirinya dan Deva adik tirinya, dengan tiba-tiba amarah Alivia bertambah dengan sendirinya. Hanya karena mereka akan menggigit Saga saja Alivia sudah seperti itu apalagi Saga di bunuh?

"Sudah lah Alivia, mereka masih ada kaitannya denganmu" lirih saga.

Alivia menghentikan aksinya lalu mata Alivia bersinar berwarna dark blue.

Jovan memegangi pipi Alivia yang dingin, dan Alivia masih muak dengan bangsa vampir yang telah melenyapkan ibunya. Alivia Tidak dendan kepada ayah nya ia tidak salah, karena ayahnya merelakan nyawanya menjadi seorang vampir demi dirinya.

Into One And Compoud {Alivia} [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang