Chapter 3

5 3 0
                                    


~Vampir?~

~~~~~~

Aku memanggil nama Ozie dalam hatiku tiga kali, dan benar saja Ozie datang dengan mata menyala. Terlihat sangat seram bagiku, ia melihat ke arah pintu depan rumah ku Ozie memintaku untuk tetap diam di kamar dan mengunci pintu, Ozie membuat lorongan serigala lagi, dan tiba-tiba aku mendengar lorongan serigala bersaut-sautan. Sungguh ini membuatku sangat ketakutan, aku bersembunyi di dalam selimutku. Seluruh tubuhku bergetar karena aku takut.

Aku mendengar ringisan seorang perempuan, sepertinya ia kesakitan. Setelah suara risingan itu Ozie menghampiriku dan menenangkanku, Ozie meminta maaf karena telah membuatku takut. Entahlah apa yang ia lakukan namun ini sangat membuatku penasaran dan ketakutan.

"Maafkan aku Alivia, kau ketakutan saat ini. Kupeluk kau agar takut dan cemas mu hilang. Tidurlah Alivia malam ini aku menginap disini agar vampir itu tidak mengusik mu lagi, dan besok kemasi barang-barangmu kau akan tinggal di istanaku"

"Tapi Oz--" ucapan ku terputus karena Ozie mencelah nya.

"Simpan pertanyaan mu besok gadis manis. Akan ku cerirakan lebih detail, sekarang sudah malam sebaiknya kau tidur. Aku akan menemanimu" ujar Oziee lalu ikut tidur di sebalah kasurku.

~

Pagi hari, aku sedang mengemasi barang-barangku karena Ozie memaksaku untuk pindah ke istana nya. Aku tidak bisa menolak, lagi pula aku sangat takut kareja vampir itu terus terusan menghampiriku aku pun juga penasaran bagaimana itu istana apalagi ini istana serigala. Ozie membantuku katanya agar lebih cepat dan segera berangkat ke istana nya, ia sudah menyiapkan kamar untukku. Menurutku saat ini Ozie tidak menyeramkan, jadi mulai saat ini aku akan menganggap Ozie adalah kakaku sekaligus sahabtku.

Ozie memintaku berpegangan ketangannya, Ozie juga memintaku menutup mataku. Saat aku menutup mataku 3 detik saja Ozie memberi tahuku bahwa kita sudah sampai di istana yang Ozie maksud adalah Istananya. Istana ini sangat baguss, namun aku terkejut ada serigala hitam menghampiriku dan berlutut kepadaku dan Ozie.

"Tidak usah takut Alivia, dia tangan kanan ku. Dia akan menjagamu saat aku sibuk dengan urusanku. Heii kau menakutkan Alivia bodoh! Berubahlah menjadi manusia Alivia terlalu kaget akan hal ini ia belum terbiasa" ujar Ozie memerintah.

Dan seketika serigala hitam itu berubah menjadi seorang pria tampan, hidung mancung nan tinggi. Namun ku kira itu adalah pengawal Ozie karena Ozie menyebutnya tangan kanan nya, ternyata aku salah dia adalah adiknya Ozie lebih tepatnya adalah kembaran Ozie dia bernama kenzie Airo.

"Kau bilang bodoh Orzie? Berani sekali kau menyebut adikmu yang tampan ini bodoh? Tangan kanan mu? Heuh ilusi mu terlalu tinggi. Payah!" ketus Kenzie pada Ozie.

"Bersikaplah sopan di hadapan Alivia Kenzie, kalau tidak akan ku kurung kau bersama tahanan dan akan ku asingkan!" ancam Ozie pada Kenzie.

"Pergilah, urus saja urusan mu Orzie! Tuan putri akan ku urus. Muak sudah aku melihat mu yang selalu marah padaku"

Ozie melesat dengan cepat, aku tertawa melihat perdebatan mereka. Sungguh sangat lucu bagiku, sayang sekali aku adalah anak tunggal aku tidak akan bisa berdepab seperti itu. Andai saja aku mempunyai kaka/adik mungkin aku akan sama seperti itu.

.

Kenzie menunjukan kamarku, kali ini Kenzie sangat rama padaku. Entahlah orang-orang disini sangat ramah kepadaku ratu merekapun sangat patuh dan ramah kepadaku. Aku mulai akran dengan Kenzie, ternyata Kenzie sangat mudah bergaul, ku kira dia akan dingin karena melihat tingkahnya kepada Ozie sangat dingin aku jadi canggung namun sekarang tidak lagi karena Ozie terus menerus mengajakku berbicara.

"Ahh, ya perkenalkan namaku Kenzie Airo. Panggil saja aku Pangeran Kenzie yang tampan" ujarnya bergurau.

"Baiklah, pangeran Kenzie yang tampan. Namaku Alivia Kejora panggil saja aku Alivia" ujarku membalas gurauannya.

Sampai di kamarku Kenzie duduk di sebuah sofs yang tersedia di kamarku. Dia berkata ini adalah kamarku, dan kau bebas akan mendekornya bagaimanapun Kenzie siap membantuku. Kamar ini indah, sangat indah gaya klasik yang aku sukai. Kini pandanganku beralih ke arah bola mata Kenzie, bola mata Kenzie berbeda dengan Ozie. Bola mata Kenzie hitam kecoklatan berpadu dengan halis tebal yang hampir menyatu membuatku tak lepas dari dirinya. Namun aku tidak  tertarik karena dia manusia serigala. Menurut cerita nenek duly akan ada pria yang membuatku bahagia. Bahagia itu lebih dari yang kurasakan sebelumnya. Semoga saja karena aku sudah muak dengan cinta seperti itu.

.

Malam hari, aku duduk di kursi dekat jendela. Rasanya malam ini sangat indah sekali, kamar ku menuju ke arah sebuah danau atau sejenis nya aku juga tidak bisa menyebutnya apa karena jika di sebut danau itu sangat luas, aku ingin berenang kesana rasanya. Saat aku tengah memandang ke arah perairan itu ada sebuah ekor lagi, yang aku lihag di danau dekat rumah ku pagi tadi. Aku merasa aneh, apakah ia membututiku hingga sampai kemari? Aku mulai bertanya-tanya, sampai aku melamun.

Lamunanku buyar karena Ozie menganggetkanku. Ozie datang membawa susu dan buah untuk aku makan, entahlah Ozie sangat perhatian seperti ini. Ozie menyodorkan susu dan buahnya ke padaku, Ozie juga menyuruhku memakannya. Ozie ikut duduk di sampingku, Ozie seperti bisa membaca pikiran ku. Lalu Ozie berkata

"Jika kau ingin berenang, besok saja Alivia. Lagi pula disini aman, Kenzie akan menjagamu besok dia juga suka membaca buku di sana, asal kau tidak terlalu ke tengah saja karena kau akan tenggelam nantinya. Kau tahukan bangsa serigala benci air" ujar Ozie.

"Ahhh, pantas saja kau tidak mau turun dari pipir air saat di danau" ledekku pada Ozie.

"Ya begitu lah Alivia. Habiskan susumu dan tidurlah, anggap saja ini rumahmu"

"Baiklah Ozie"

"Aku pergi dulu, karena urusanku Alivia. Selamat malam"

"Baiklah Ozie, Selamat malam."

Ozie pergi dari kamarku ia melesat dengan cepat lagi. Saat aku menutup gorden jendela, aku di kagetkan oleh Kenzie yang sudah ads di balik pintu kamarku. Kenzie memakai pakaian navy dan jubah hitam berbulu, terlihat cool namun tidak dengan sikapnya yang bobrok menurut ku.

"Kau mau berenang esok Alivia?" tanya nya.

"Iya, ku dengar dari kaka mu, kau akan menemaniku besok?"

"Baiklah, karena kau sudah tahu. Sekarang tidur saja, butuh ciuman untuk tidur?" tawar nya sambil tersenyum miring.

"Hmmmm, tak usah Kenzie. Aku tidak tertarik terima kasih, aku akan tidur"

Kenzie keluar kamarku. Ia sangat kaget, karena aku tidak merespon karena biasanya saat Kenzie seperti itu kewanita lainnya wanita itu tidak pernah menolak baru aku yang menolak Kenzie saat ini.

Into One And Compoud {Alivia} [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang