Hanya soal waktu sampai akhirnya
hati memilih menyerah karena lelah.__________
r.e.t.u.r.n: :
07 - RAIN IS YOU
' ' '
"Makasih, ya, buat hari ini?"
Rasi hanya mengangguk. Dia menatap Rion dengan senyumnya yang paling tulus. Biar bagaimanapun, dia tidak bisa menjauhi Rion begitu saja. Yang sudah melekat begitu kuat akan susah untuk diacuhkan walau sebentar.
"Kalau gitu gue pulang, ya? Udah sore nih. Tas gue masih di sekolah, hehe," pamit Rasi sambil meringis.
Bodoh sekali dia meninggalkan tasnya di sekolah. Jika tahu akan sampai sore di rumah Rion, Rasi akan ijin saja pada petugas piket untuk pulang.
Seharian ini Rasi memang tinggal di rumah Rion. Membantu cowok itu membersihkan rumah, karena debu sudah mulai tebal. Sampai memasakkan beberapa menu sederhana untuk makan siang.
Rion mengangguk singkat saat Rasi pamit. Mereka kini berada di ruang tengah, keduanya habis menonton film bersama tadi.
Rasi sudah setengah jalan, tapi gadis itu kembali berbalik sambil mengacungkan telunjuknya kearah Rion.
"Tidur yang bener, jangan begadang. Makan yang teratur, nanti sakit. Dan jangan lupa ...." Rasi menggantungkan kalimatnya, dengan senyum miring yang aneh membuat Rion menaikkan alisnya.
"A-apa?"
Rasi langsung tergelak karena wajah Rion jadi memucat lucu. "Ya ampun, lucu banget sih, hahahahaha."
Riok berdecak. "Ck, apa sih."
Rasi masih tertawa. Dia memegangi perutnya lalu menghela sambil mengatur napasnya. "Jangan lupa ... besok sekolah, hahahahaha."
Rion melengos, ia sudah firasat kalau Rasi bakal seperti ini. Yah, berpacaran selama 1 tahun bukankah waktu yang lebih dari cukup untuk mengenal sifat menyebalkan Rasi yang seperti ini?
Iya, menyebalkan.
Tapi itu membuat Rion rindu.
"Iya elah. Udah sana, katanya mau ambil tas. Keburu di tutup lho gerbangnya," ucap Rion dengan nada mengusir.
Rasi mencebik. "Hih, ngusir nih ceritanya?"
Rion menghela, dia menatap Rasi lama. "Oke, deh. Yuk gue anter."
"E-eh? N-nggak usah. Gue bisa sendiri kok. Serius," tolak Rasi menahan Rion yang hampir berbalik, sepertinya ingin mengambil kunci motor.
"Gue juga serius. Itung-itung ucapan terimakasih buat seharian ini," balas Rion tak mau mengalah. Ditangan kirinya sudah ada kunci motor dengan gantungan kunci kecil bermotif kucing orange yang lucu.
"N-nggak perlu, Rion. Ayolah, gue bisa sendiri," mohon Rasi masih menolak.
Bukan gimana-gimana, takutnya kalau papasan sama Gema di jalan kan berabe Rasi. Jam segini biasanya Gema pulang ngampus atau lagi nongkrong di gerbang perumahan bareng teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Teen FictionLet's return our story © namudedo, 2020 write 01.07 // 01.10