7.Tamparan

76 39 4
                                    

Hari ini Salsa akan pulang ke rumahnya karena ka Alexnya  sudah ada di rumah, dan  dia yang menyuruh Salsa agar segera pulang.Pagi ini Salsa akan pulang  ke rumahnya karena tumben sekali jika ka Alexnya tidak sibuk.

"Buu, Aca mau pamit yah!" ucap Salsa sudah siap dengan tasnya yang ia tenteng.

"Yaudah nanti mampir kesini lagi yah!" ucap Bu Lasmi

"Iyah nih ka, nanti kaka kesini lagi main bareng kami" ujar Aleta anak yang berumur 2 tahun itu.

"Iya, nanti kaka mampir dan main sama kalian lagi" ucap Salsa menetralkan tingginya dengan anak itu, sambil tersenyum.

"Yaudah Bu Aca pulang dulu yah" ucap Salsa sambil berdiri dan berpamitan kepada Bu Lasmi dan anak anak.

"Dahh Ka Salsa" teriak semua anak anak ketika Salsa sudah keluar dari pagar.

"Dahhh" ucap Salsa melambaikan tangannya di udara.

Setelah itu ia menjalankan mobilnya dan tidak lupa memasang steabealt nya, dan dalam perjalanan Salsa masih fokus dengan arah jalannya, ia akan menempuh jalan selama 2 jam.

Dan Tidak butuh lama Salsa sampai di perkarangan rumahnya, yang sudah ada dua mobil sport terparkir di depan rumahnya, dengan rasa yang campur aduk ia segera turun, apakah Mami dan Papinya sudah kembali ke Indonesia? Tapi kenapa Maminya tidak mengabari dirinya jika mereka akan pulang. Pantas saja Ka Alexnya sudah pulang kemarin, tapi kenapa tidak ada yang memberitahunya. Rasa sesak di dada Salsa semakin menguncang apakah kedua orang tuanya tidak  menggapnya?

"Assalamualaikum" salam Salsa masuk kedalam rumahnya.
Di ruang tamu sudah ada kedua orang tuanya,yang sedang menunggu kedatangannya.

"Kemana saja kamu?" tanya Mahendra masih duduk di sofa dia papi Salsa.

"Papi sama Mami kenapa ngak kabarin aku kalau pulangnya hari ini?" tanya Salsa tanpa menghiraukan pertanyaan Papinya.

"JAWAB PAPI! KEMANA SAJA KAMU SEMALEM?"tanya  Mahendra segera berdiri dari tempat duduknya.

Diarah dapur ada Bi Sum yang melihat Salsa yang sedang di marahi oleh Papinya, tapi Bi Sum tidak bisa membantu,dan hanya melihat saja, tapi ada rasa kasihan melihat Salsa seperti itu.

"Sudah Pi, dengerin penjelasan Aca dulu" tutur Meca maminya Salsa.

"BEGINI KELAKUAN KAMU SELAMA KAMI NGAK ADA?" tanya Mahendra masih dengan amarahnya.

"Apa peduli Papi sama Aca?" tanya  Salsa dengan air mata yang sudah membasahi pipi imutnya.

PLAKK...

Tamparan Mahendra di pipi kanan Salsa, menimbulkan  luka  sobek dari bibir Salsa akibat tamparan.

"SUDAH BERANI KAMU MELAWAN PAPI?" Tanya Mahendra dengan muka yang sangat marah.

Dengan keadaan yang campur aduk seakan pertahanan Salsa hancur seketika, ayah yang dia bangga-banggakan selama ini sudah membuat ia sangat kecewa.

"Aca ngak nyangka papi bisa nampar Aca" tutur Salsa memengangi pipinya yang terasa panas karena tamparan Mahendra.

"Sudah Pi jangan marah Aca lagi" bela Meca tidak mampu melihat anaknya seperti ini.

"DIA SUDAH MEMPERMALUKAN KELUARGA KITA" ucap Mahendra.

"Apa Papi tau selama ini keadaan Aca? Ngak, Papi sama  mami hanya pentingin pekerjaan di banding Aca"

"CUKUP SALSA" bentak Mahendra dengan suara has bariton.

"ACA CAPE SELALU NURUTIN APA KEMAUAN PAPI SAMA MAMI" teriak Salsa sambil berlari ke arah kamarnya yang ada di lantai dua, masih dengan tangis yang mengelma.

SALGHI (Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang