8.Kabur

66 36 4
                                    

Tok..

Tok..

"Assalamualaikum"salam Lia mereka sudah Berada di teras rumah Salsa.

" HALOOO.. SPADAA... "teriak Dinda.

"Loh kalau mampir ke rumah orang itu yang sopan dong"tegur Melinda hanya duduk di kursi yang ada di luar.

JLEB....

pintu terbuka lebar dan menampakkan seorang perempuan yang berparuh baya dengan dres selutut, dan rambut pirang panjang yang di urai ke samping.

"Wiss cantik bener maminya Salsa" bisik Dinda di telinga Melinda.

"Wallaikumsalam, kalian temanya Salsa?" tanya Meca yang menyambut kedatangan ketiganya.

"Halo tante, Eehh iya kami temanya Salsa" ucap Lia dengan senyuman.

"Ohh yasudah, silahkan masuk" ucap Meca mempersiapkan.

Dan kemudian mereka bertiga sudah masuk kedalam rumah Salsa dan duduk di kursi tamu.

"Bi tolong bawain mereka minum" teriak Meca kepada bu sum.

"Baik nyonya"

"Kalau boleh tau kalian ada hal apa yah?" tanya Meca sedikit penasaran.

"Hmm kemarin itu kami habis jalan tan, terus kami ke ingat sama Salsa,dan pas  kita telpon  hpnya ngak aktif" jelas Melinda berbicara sedikit sopan.

"Ooh gituu"

"Iya, Salsanya ada?" tanya Dinda.

"Ada, dia sedang berada di kamarnya sudah satu hari dia tidak mau keluar kamar" ucap Meca.

"Boleh kami melihat Salsa tante?" tanya Lia sedikit canggung.

"Ohh boleh, kamarnya di lantai dua"tunjuk Meca mengarahkan kamar Salsa.

"Okay, makasih tan" ucap Melinda.

Setelah itu ketiganya berjalan menaiki anak tangga untuk  menuju kamar Salsa.

Tokk....

Tokkkk...

"Sall bukan pintunya dong" teriak Lia di abang pintu Salsa.

Tapi tidak ada suara sahutan dari dalam sana.

"Kok Salsanya ngak nyahut-nyahut sih" tutur Dinda

"Kayaknya deh dia punya masalah"tebak Melinda.

"Iyah sih, atau karena ortunya pulang kali" ujar Dinda.

"Mungkin aja, jadi bagaimana caranya supaya kita buat Salsa bisa keluar?" tanya Lia sedikit berfikir.

"Hmmm gue tau nih" tebak Melinda mempunyai sebuah ide.

"Apaan?"

"Anuuu"

"Anu.. Apaan?" kesal Lia.

"Ada deh" ujar Melinda membuat kedua temanya penasaran.

"Iss.. Loh nyebelin" ujar Dinda sambil memukul lengan Baju Melinda.

"Yaelah sabar makanya"

"Gue punya ide sama loh sini" ujar Melinda ingin memberitahu.

"Yaelah apaan?"

"Kita harus kasih tau ka Alghi, syapa tau kan dia bisa bantu" ucap melinda mengucapkan idenya.

"Loh gila yah? Mana mau ka Alghi bantuin kita" ucap Lia.

SALGHI (Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang