18.Tangisan

37 15 3
                                    

Waktu sudah sore menunjukan jam 05.44 sekarang Salsa masih bersama Rasyid menikmati hembusan angin di sore hari dan Sunset yang sangat bagus. Kali ini Salsa Banyak tersenyum meski hatinya sekarang  sedang merindukan seseorang, tapi ia mencoba agar bisa menikmati liburanya.

"Sal sini kita foto bareng dulu" ajak Dinda menarik tangan Salsa.

"Ka Rasyid juga ikutan foto aja, biar sih ka Farel aja yang fotoin"ucap Lia.

" Kok jadi gue sih? Ngak deh gue juga mau ikutan foto! "

"Yaelah ka nanti habis itu, baru foto bareng sama ka Farel" tambah Melinda.

Salsa hanya menyimak apa yang di katakan oleh teman temanya, ia sungguh tidak bersemangat.

"Yaelah Sal, loh ceria dikit napa sih" ujar Melinda sambil mengendong Salsa.

"Iya yah, yukk foto aja"

"Gue ikutan foto bareng dong" tambah Morgan yang baru saja datang.

"Ihh kak Morgan ngak usah narik narik tangan gue juga" celedus Dinda.

"Idih kepedaan banget loh"

"Yaelah ka, loh ngak peka amat sih" kesal Dinda.

"Bodo amat, gue mau ikutan selfi"

"Woy Jadi nih fotonya, apa ngak sih?" teriak Farel kesal sudah stay dengan camera.

"Yaelah jadilah bro"ucap Rasyid" okey sekarang kita selfi."

Satu dua tiga...

CLEKKK...

CLEKKKK

dengan beberapa pemotretran hari ini membuat Salsa sangat Cape, hari liburan memang sangat menyenangkan bagi semua orang tapi berbeda dengan Salsa. Seperti tidak ada yang bahagia, entah ada apa dengan dirinya.

"Sal kita cari makan dulu Yuk" ajak Rasyid.

Dan di balas anggukan oleh Salsa.
Di sinilah mereka sekarang di restoran yang ternama di Bali yang makan makannya yang fameliar tapi Salsa sudah terbiasa dengan makan seperti ini.

Menu makanan yang di pesan sekitar beberapa makanan dari segi stick, sushi, raise dan lain lain. Dengan views yang langsung menghadap ke arah laut, yang menambah kesan restoran ini sangat bagus dan menyenangkan.

"Kok ka Rasyid bisa tau kalau kita lagi ada di sini?" tanya Dinda basa basi.

"Ooh itu, gue habis ke rumah Salsa dan katanya Salsa lagi liburan" jelas Rasyid "jadi gue nyusul aja"

"Ooh gitu yah"

"Eehh tapi kenapa ada ka Farel Sama ka Morgan?" tanya Lia penasaran.

"Kenapa luh ngak suka sama gue?" tanya Morgan sambil memakan sushi pangangnya.

"Geer banget yah jadi orang?" singgung Lia.

Yang lainnya hanya menatap heran dengan dua orang di hadapan itu, yang selalu saja tidak akur.

Karena merasa kurang enak badan Salsa langsung beranjak dari kursinya, meski makan yang baru di makan hanya dua sendok Salsa tidak peduli.

Dengan melepas Kedua sendok yang ada di tangannya.
"Gue  ke hotel deluan" ucap Salsa datar Tampa basa basi.

Yah begitulah Salsa ia sangat tidak terlalu suka dengan keramaian atau hal yang terlalu berlebihan. Entah kenapa dengan dirinya. Masih saja ia bersikap cuek dengan teman temanya, kadang kadang jika dia mood dia bisa tertawa lepas, tapi kali ini tidak.

Rasyid yang melihat kepergian Salsa langsung saja ia mengikuti, karena dia tidak mau terjadi hal aneh nanti kepada Salsa.

"Yahh Salsa nya pergi kan, itu sih gara gara loh!" tutur Dinda kepada dua cowo cewe dihadapanya.

SALGHI (Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang