Mina tidak menemaniku hari ini. Alasannya? Nyeri haid!
Sesulit itu menjadi wanita?
Terlebih aku tidak ingin melihat moodswing nya yang dari tertawa dan tiba tiba saja cemberut jika aku salah berbicara
DAN ITU SERING TERJADI!
Maka kedua sahabatku yang datang, sekalian mengajak mereka tour rumah ini.
Boleh aku sebut ini milikku? Setidaknya aku terlahir dari air hina ayah yang tentu saja wanita itu sudah merasakannya, sebagai pemilik rumah yang sebenarnya
Ah jangan deh, terlalu berlebihan.
Ting tong
Suara bel berbunyi menandakan ada tamu. Aku tidak perlu membuka pintu, mereka sudah di persilahkan masuk oleh seorang ART yang sudah aku beri tahu sebelumnya
"Den, ada tamu" ujar perempuan itu mengahampiriku yang sedang duduk di sofa depan tv
"ADEN!" Teriak dua orang bocah laki laki berada di belakang Lastri atau ART yang bertugas memberishkan rumah
ART di sini ada 2 dan mereka memiliki jobdesk masing masing
Lastri sebagai tukang beres beres, Bu Tia sebagai koki. Oh capcay Bu Tia sangat enak. Bu Tia adalah ibu dari Lastri dan bapak Lastri adalah pak Dudu, yang selalu berjaga di gerbang rumah ini.
"Mau minum apa?" Lastri begitu sopan, dia baik dan pintar. Aku sering lihat dia membaca buku jika di waktu senggang. Kadang dia menggunakan bahasa seperti orang berintelegent tinggi. Dia menarik.
Oh lastri juga kuliah dan tentu di biayai oleh tante Nayeon. Dia mengambil kelas karyawan agar bisa kuliah malam
"Apa aja asal kamu yang buat" pria bertopi menginterupsi pikiranku tentang Lastri karena membuatku geli
"Kasih dia racun tikus, mati juga engga akan ada yang peduli" sarkas pria tinggi
"U have to see my room!" Ujarku begitu bersemangat setelah bangkit dari sofa"Lebih gede dari kamar gue?" Rasanya aku ingin memukul wajah tampan laki laki bernama Tzuyu itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Gen
Fanfiction#COMPLETED "Remaja bukanlah robot yang harus di atur orang tua" "Patokan kecerdasan anak adalah dari hasil ulangan matematiknya and that's suck!" "we have our privacy" Gender bende alert.