Gen 3

801 120 45
                                    

Mina tidak menemaniku hari ini. Alasannya? Nyeri haid!

Sesulit itu menjadi wanita?

Terlebih aku tidak ingin melihat moodswing nya yang dari tertawa dan tiba tiba saja cemberut jika aku salah berbicara

DAN ITU SERING TERJADI!

Maka kedua sahabatku yang datang, sekalian mengajak mereka tour rumah ini.

Boleh aku sebut ini milikku? Setidaknya aku terlahir dari air hina ayah yang tentu saja wanita itu sudah merasakannya, sebagai pemilik rumah yang sebenarnya

Ah jangan deh, terlalu berlebihan.

Ting tong

Suara bel berbunyi menandakan ada tamu. Aku tidak perlu membuka pintu, mereka sudah di persilahkan masuk oleh seorang ART yang sudah aku beri tahu sebelumnya

"Den, ada tamu" ujar perempuan itu mengahampiriku yang sedang duduk di sofa depan tv

"ADEN!" Teriak dua orang bocah laki laki berada di belakang Lastri atau ART yang bertugas memberishkan rumah

ART di sini ada 2 dan mereka memiliki jobdesk masing masing

Lastri sebagai tukang beres beres, Bu Tia sebagai koki. Oh capcay Bu Tia sangat enak. Bu Tia adalah ibu dari Lastri dan bapak Lastri adalah pak Dudu, yang selalu berjaga di gerbang rumah ini.

"Mau minum apa?" Lastri begitu sopan, dia baik dan pintar. Aku sering lihat dia membaca buku jika di waktu senggang. Kadang dia menggunakan bahasa seperti orang berintelegent tinggi. Dia menarik.

Oh lastri juga kuliah dan tentu di biayai oleh tante Nayeon. Dia mengambil kelas karyawan agar bisa kuliah malam

"Apa aja asal kamu yang buat" pria bertopi menginterupsi pikiranku tentang Lastri karena membuatku geli

"Apa aja asal kamu yang buat" pria bertopi menginterupsi pikiranku tentang Lastri karena membuatku geli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kasih dia racun tikus, mati juga engga akan ada yang peduli" sarkas pria tinggi

"Kasih dia racun tikus, mati juga engga akan ada yang peduli" sarkas pria tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"U have to see my room!" Ujarku begitu bersemangat setelah bangkit dari sofa

"Lebih gede dari kamar gue?" Rasanya aku ingin memukul wajah tampan laki laki bernama Tzuyu itu

GenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang