Gen 16

583 99 80
                                    

Mau makin jatuh cinta sama savagenya Mina di sini?

Check it out




Kegugupanku sedikit berkurang, walaupun peluh masih menetes di keningku

Tidak banyak kata yang terucap dari mulutku. Hanya 'kritik membangun' yang terus tedengar di telingaku

Perempuan itu begitu serius menatapku, terkadang matanya terpejam seolah berpikir setiap mendengar penjelasanku.

"Masuk akal tapi tetap saja itu salah"

Hanya itu yang terus keluar menukas jawabanku. Ia paham dengan keresahanku, sebab anaknyapun sempat mengalami masa sulit sepertiku

Ini bukan tentang keberanian atau ketidak tahu maluan. Ini tentang perjuangan. Memperjuangkan wanita yang sangat aku cintai

Beruntung ayah dari gadis yang ku cintai belum pulang dari tugasnya sebagai pengajar. Terlebih kakaknya yang menakutkanpun sudah kembali ke Malaysia.

Kini hanya kami berdua, tante Jihyo dan aku. Aku, si pecundang yang sedang berusaha mengambil hati mantan kekasih untuk kembali.

Sakit jujur saja, mengingat perempuan yang katanya sedang tidur itu tak ingin bertemu denganku

"Keras kepalanya turun dari Taecyeon"

Wangi bunga yang menyegarkan tiba tiba saja menyeruak, membuatku mengedarkan pandangan mencari dari mana sumber wewangian ini

Estee Lauder Pleasure, siapa lagi yang memakai parfume itu di rumah ini. Karena yang ku tahu tante Jihyo memakai parfume Zara.

Sebuah senyuman terbentuk saat perempuan itu menghampiri ibunya tanpa menatapku

"Mina keluar sama temen ya" ucap perempuan itu mengecup pipi ibunya

Dengan cepat tante Jihyo meraih tangan Mina dan membuatnya terduduk di sofa tepat di hadapanku.

"Mamah engga ijinin kamu keluar kalo engga sama Chaeyoung. Siapapun temen kamu. Suruh dia pulang sekarang karena kamu harus diskusi! Baik buruk akhirnya setidaknya kamu denger penjelasan orang. Itu etika!" Ucap tante Jihyo membuatku tersenyum kaku, sementara wajah Mina berubah masam, bahkan ia membagikan tatapan geram padaku

"Apaan sih mah. Lu ngapain juga kesini?!" bentak Mina di tujukan padaku tentu membuatku menunduk karena malu

"Hey! Dia tamu!" Tukas tante Jihyo namun kepalaku seolah berat untuk di angkat menatap dua perempuan itu

"Mamah mau terima tamu kayak gini? Pengguna narkoba?!" Mina menunjuk ke arahku dengan nada yang tentu menghancurkan kepercayaan diri ku

"Jangan kuno! Kamu kayak papah kamu" sergah tante Jihyo membuat Mina terdiam tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh ibunya

"He was trapped! Mamah engga benerin apa yang di lakukan Chaeyoung but can u imagine kalo kamu di posisi dia? Dia pria, he can't tell about his pressure to anyone. He couldn't cry cause he had a pride as a man! Dan dia gabisa cerita ke kamu secara detail karena mengerti mental illnes mu. He was confused dan datang seseorang yang seolah ngasih solution. Chaeyoung mengakui kesalahannya, mamah menghargai itu. Dia berjanji, dia nangis depan mamah buat perbaiki semua dan gamau mencoba barang itu. Dia sangat kesiksa di penjara. Where's your emphatic as a human?" Mina terdiam mendengar penuturan ibunya

"How do you know that he didn't lying?" Tanya Mina kepada ibunya begitu serius dengan nada kebencian seolah ibunya sudah berbincang dengan penipu ulung.

"Mamah seorang ibu. Intuisiku kuat. Walaupun dia bukan anak mamah"

Hatiku tersentuh saat tante Jihyo mengatakan itu. Walaupun aku sudah tidak memiliki ibu tapi tante Jihyo sangat memahami bagaimana perasaanku. Dan juga ia sangat tahu perjuanganku untuk mendapatkan Mina.

Aku masih ingat bagaimana Om Taecyeon mengatakan jika aku seorang berandalan, perokok yang hanya akan membuat Mina mati secara perlahan karena asap yang aku kepulkan akan merusak paru paru anaknya dan kebodohanku tidak akan mendidik Mina menjadi dewasa.

Tante Jihyo lah yang percaya bahwa aku tidak seburuk itu. Tante Jihyo yang mengatakan jika aku akan membuat Mina bahagia.

Bayangkan saja, aku pernah di usir oleh seorang bernama Jaebum saat pulang dari mengantar Mina terapi. Sedangkan keluarganya sibuk dengan pekerjaan mereka, juga kebetulan saat itu tante Jihyo sedang sakit.

"Dengerin penjelasan dia, jangan selalu kamu yang harus di mengerti. Don't be immature" ucap tante Jihyo sembari berdiri dari sofa

"What?! Siapa yang ke kekanakan? Is that me? Siapa yang lari ke barang aneh? Apa itu pikiran orang dewasa?!" Pekik Mina kepada ibunya

"Kamu pengen jadi kayak mamah kan kelak pas udah punya anak? Pikiran kamu terlalu otoriter, berpikir lah secara demokratis. Dengar kan penjelasan orang lain" ketegangan terjadi antara Mina dan ibunya

Oh crap! Ini salahku!

"Terus ibu yang baik seperti apa? Berbicara diplomatis, membuai orang orang dengan kalimat bijaksana seperti anda?!" Mina ikut berdiri, melawan ibunya

"Selama hampir 20 tahun, gini cara kamu menghargai didikan mamah? Udahlah! Emosi lebih mengontrol kamu. Itu didikan papah kamu! Inget, Eq dan Iq harus seimbang Mina. Mamah terima keputusan kalian kayak gimana tapi mamah engga terima kalo kamu menjadi 'orang tuli' yang gabisa denger penjelasan orang" ucap tante Jihyo berlalu meninggalkan kami berdua setelah mengatakan kalimat yang tentu menyinggung anaknya.















Eh ko ada api nya?

Double up? Tapi ending WKWK

Kalian inget waktu Mina ama Jihyo di bandara yang kayak adu mulut? Nah bayanginnya itu ya, kan ada Chaeyoung lagi nyedot kopi

GenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang