"Udah dong marahnya" mohonku pada Mina saat berada di halaman rumahnya
"Ya ampun nih aku kasih liat, itu yang nelpon tante Nayeon" ucapku dengan memperlihatkan layar ponsel
Mina hanya membalas dengan tatapan sekilas lalu dengan cepat meraih handphoneku
"Jangan kayak anak kecil ah" aku meraih paksa ponselku dari Mina yang sedang mengotak atik benda itu.
Wajahnya semakin murung. Oh tidak, itu kesal. Aku tahu itu dan akupun paham alasannya
"Kenapa Somi di buka block?" Aku mati matian menahan tawa. Dia lucu jika sudah cemburu.
Apa memblock kontak mantan kekasih adalah solusi terbaik bagi sebagian pasangan? Menurutku tidak, jika pasanganmu memang tidak jujur akan selalu ada cara untuk dia mengkhianatimu
"Pulang ah! Aku engga mau ketemu kamu!" Ujar Mina tidak menatapku
"So, are we break up?" Alisku naik sebelah tentu mempertanyakan kepastian hubungan kita
"Don't be ridiculous, Chaeng! U make my day gone worse" pekiknya dengan mendorong tubuhnya yang mencoba mendekatinya
"Hey, listen! Cara kayak gitu engga worth Mina. Di buka blockpun engga bikin aku kepikiran buat chatting sama Somi. Kalo niat mau affair ya pasti engga akan pake hp ini kan di hp ini dia udah kamu block"
Apa jawabanku salah? Nampaknya Mina malah semakin murka bisa di lihat dari keningnya yang mengkerut
"Kamu kepikiran punya dua hp buat chatting sama cewek lain?"
"Oke oke, take your time. I'll go! Aku mau ke rumah Tzuyu aja. Mungkin delivery aku buruk jadi kamu engga paham. Intinya cara block blockan gitu udah oldschool dan childish"
"Jawab dulu!" Mina menarik paksa kerah bajuku
Mina dan sifat tempramentnya.
"Enough! Engga ada apa apa sayang atau kamu mau tukeran hp? Biar makin kayak anak SMP?"
"Shut your fucking mouth, cheater! Go away!"
Dia mengusirku, aku hanya mendengus dan pergi dari kediaman keluarga Mina
=====
"Chaeng" seorang memangil namaku dan tentu aku menolah ke arah sumber suara, walaupun aku tahu itu adalah suara ayahAku melihat ke arah jam besar di ruang tamu dan saat ini hampir menunjukan pukul 11 malam saat aku pulang dari rumah Tzuyu
Ayah masih memakai pakaian yang ia kenakan untuk bekerja tadi pagi namun keadaanya sangat kacau. Jujur aku terkejut melihat keadaanya seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Gen
Fanfiction#COMPLETED "Remaja bukanlah robot yang harus di atur orang tua" "Patokan kecerdasan anak adalah dari hasil ulangan matematiknya and that's suck!" "we have our privacy" Gender bende alert.