24. The End of The Secret

3.3K 230 23
                                    

"Dunia begitu enggan untuk memulai persahabatan."

Air mata Nanon telah membasahi seluruh bagian pipinya. Ia hanya duduk bersila di balik pintu yang telah terkunci rapat.

Seperti sudah tak ada lagi harapan, semuanya benar-benar menyakitkan. Ia benar-benar salah telah percaya pada orang lain.

Nanon kemudian membalikkan tubuhnya, meraba satu-persatu wajah yang ada di dalam ruangan itu. Gelap menahannya untuk mencari dengan mudah.

Chimon, Prim, Puimek, Patrick, Purim, hingga kepala sekolah, pun ada disana.

"Dimana Ohm?" gumam Nanon dengan suara yang bergetar.

"Ga mungkin Ohm tega ngelakuin itu. Gua yakin itu bukan Ohm!" geram Nanon.

Tidak ada satupun orang yang sadarkan diri di ruangan itu kecuali dirinya.

"Drrtt...." Pintu ruangan itu perlahan terbuka.

"Ohm!" Teriak Nanon.

Ohm terlempar ke dalam ruangan itu dalam kondisi tak sadarkan diri. Di pintu ruangan itu, Victor tengah berdiri dan menatap sinis mata Nanon, pun sebaliknya dilakukan oleh Nanon.

"Lu terlalu munafik! Licik! Tidak memiliki nurani!" geram Nanon.

Amarah Nanon membara, sembari ia memegangi Ohm dan menidurkannya di pahanya.

Kondisi Ohm yang menyedihkan, dengan luka dan lebam di wajahnya, membuat Nanon benar-benar tak tertahankan lagi.

"Saya licik? Tidak masalah. Semua ucapan itu akan lenyap seiring lenyapnya kalian semua!" ucap Vic santai.

"Gua ga bakal menyerah gitu aja. Gua yakin, dunia akan berpihak pada mereka yang memperjuangkan kebenaran!"

Vic terkekeh mendengar ucapan Nanon yang menggelitik tubuhnya, kemudian berucap sinis,
"Berpihak? Kau terlalu banyak menonton film! Lihat, ini buktinya! Pada akhirnya kalian semua jatuh ke dalam tanganku!"

"Bukankah itu terlalu cepat untuk ngambil kesimpulan?"

"Terlalu cepat? Kau baru beberapa bulan saja berada di sekolah ini, dan sudah berani berucap seperti itu?"

Nanon kemudian tersenyum sinis.

"Braak!" Sebuah pukulan keras mendarat di kepala.

Nanon yang sedari tadi sudah berakting, ketika ia menyadari keberadaan Ohm di belakang Vic.

Vic seketika langsung terjatuh. Keduanya kini mengikat tubuh Vic.

Tangisan Nanon kembali terlepas, kemudian meraih tubuh pria yang tengah berdiri di hadapannya. Ia memeluk erat Ohm, melepaskan seluruh amarah dan tangisnya.

"Bagaimana cara kita untuk membuat mereka sadar?" tanya Ohm.

"Sepertinya satu-satunya cara hanyalah obat penawar itu. Tapi, mereka akan kehilangan ingatan mereka tentang semua pengalaman di permasalahan ini," ucap Nanon.

Vic kemudian tersadar dan berusaha untuk melepas ikatan di tubuhnya.

"Bukankah gua sudah bilang, dunia akan berpihak pada mereka yang memperjuangkan kebenaran?" ucap Nanon dengan wajah bangga terpancar.

"Ini gak mungkin, dia jelas-jelas sudah mati!"

"Mati? Lu terlalu bodoh! Mesin kloning itu ternyata berguna! Senjata makan tuan! Sekarang, saatnya lu yang ngerasain rasanya di suntik dengan ramuan lu sendiri, dan tak sadarkan diri di dalam ruangan gelap ini sendiri!" ujar Ohm, kemudian mengeluarkan suntik dari sakunya, kemudian mengarahkannya pada Victor.

The End of The Secret | OhmNanon 🔞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang