9. Stop

3.9K 347 2
                                    

Gelap gulita menyelimuti ruangan yang di isi oleh tiga orang di dalamnya. Keheningan tercampur, tak ada sepatah katapun terucap lagi dari bibir masing-masing.

"Kayanya kita hanya bisa pasrah kali ini," ujar Chimon.

"Kita ga boleh nyerah gitu aja," ucap Nanon.
"Selagi kita masih di dalam, se enggaknya kita harus dapat informasi. Sementara Ohm, lu bobol jendela ruangan ini."

"Oke!"

Ohm berjalan menuju bagian jendela disana, sementara yang lainnya menggeledah meja dan lemari tempat penyimpanan berkas-berkas.

Ohm membuka baut satu persatu, dan melepas kunci jendela itu.

"Gua udah selesai," ucap Ohm.

Ohm melakukan pekerjaannya dengan cepat, hingga ia bisa membantu yang lain untuk mencari data atau berkas.

"Ga ada apa-apa di sini," ucap Nanon.

"Menurut gua, itu pasti disembunyikan di tempat lain. Ingat gak, waktu kita juga di kunci di ruangan yang sebelumnya? Kita juga ga bisa nemuin apa-apa di sana. Mau bagaimanapun juga, mereka ga bakal biarin kita begitu aja di ruangan yang penuh rahasia." Kalimat panjang itu terucap dari bibir Ohm.

"Gua setuju. Ini hanya jebakan buat kita," lanjut Chimon.

"Terus, sekarang kita keluar dulu?"

"Iya."

"Apa kita masih melanjutkan pencarian kita?" tanya Nanon.

"Up to you. Gua rasa kita sekarang pasti sedang diintai. Tapi, kita seenggaknya masih bisa mendapat beberapa hal lagi di sekitar sini," ucap Ohm.

"Oke, gua rasa kita harus mencari ruangan rahasia itu. Gua yakin itu pasti ada di sekitar sini."

Ketiganya keluar dari jendela itu. Berjalan perlahan sembari melirik ke sekitar untuk menjadi pertahanan.

"Ingat, kita sekarang tidak bisa percaya kepada siapapun. Jangan terhanyut dalam rayuan," ujar Ohm.

Tiba-tiba tangan seseorang mengunci tangan Chimon dari belakang.

"Sial!" Ohm sontak langsung memukul menendang orang itu.

"Ini lebih ramai dari pikiran gua," ucap Nanon sembari membentuk kuda-kudanya, matanya melirik ke segala arah.

"Sialan!" geram Ohm. Kemudian ketiganya bersatu di tengah lingkaran manusia itu.

"Mau tidak mau, kita harus lawan," ucap Chimon.

Nanon menendang tangan orang yang tengah melayangkan sebuah tongkat baseball ke arahnya. Tongkat itu terlepas, Nanon kemudian mengambilnya dan memukul pria yang ada di depannya.

Nanon mengarahkan asal tongkatnya, memukul semua orang yang tengah berusaha untuk menyerangnya.

Ohm bermain menggunakan kakinya, memukul mundur kerumunan orang yang berusaha menghancurkan mereka.

"Chimon kemana?!" Teriak Ohm tiba-tiba.

"Buakk...!" Kepalan tangan itu mendarat tepat di pipi Ohm. Membuatnya tersungkur di tanah.

"Ohm!" Nanon membalikkan arahnya, kemudian mengarahkan tongkat itu pada orang yang tengah ada di hadapannya.

Ohm langsung berdiri, melanjutkan pukulannya untuk bertahan. Tentu saja, Nanon tidak akan sanggup melawan melawan sendirian disana.

"Dorr! Dorr! Dorr!" Beberapa timah dari pestol itu mengenai dada dan kepala orang disana.

Semuanya telah terjatuh, dan hanya tersisa Ohm dan Nanon disana berdiri terpaku dan berlumuran darah di pakaiannya.

The End of The Secret | OhmNanon 🔞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang