"Hmm..kenapa ya,kok tiba tiba bunda mau masukin gue ke sekolah elit sih,disana pasti isinya orang orang kaya semua kan?"gumam seorang gadis imut di tengah tenggelamnya senja.
Hari sudah hampir malam,tapi dia masih saja berdiam diri di sini,di taman yang bisa terbilang indah oleh ribuan bunga melati yang menghiasinya.
Ia selalu pergi ke sini apabila kegalauan merasuki pikirannya,ia rasa duduk untuk beberapa menit di ayunan sambil menikmati senja bisa menenangkan hatinya yang sedang tak bersahabat,bersama seorang teman gembul yang bernama bona,boneka yang sudah ia anggap sebagai adik kandung sendiri,kemanapun selalu dibawa pergi.
"Udahlah,nanti bunda nyariin gue,lagipun gue harus nyiapin perlengkapan buat besok sekolah,semoga hari pertama gak membosankan,kita pulang yuk bona"ucapnya setelah merasa lebih baik.Ia merangkul bona erat.Meski boneka berwarna biru ini tak mengiyakan ajakannya untuk pulang.
***
"Bundaaaa..lysa pulang!"serunya girang ketika membuka pintu rumah berwarna hitam itu.
"Eehh..anak bunda pulang juga,kamu tuh kalo main ke taman sukanya lama lama ya"balas bundanya tersenyum ramah.Ia segera mendekat duduk di sampingnya lalu menyalami punggung tangannya.
"Ehe..bunda kangen yah ama lysa?"tanyanya penuh senyuman kepedean.
"Enak aja,ngapain juga kangen ama kamu,ketemu juga udah tiap hari gitu,sampe bosen bunda liatnya"ucap bunda bercanda.
"Terus,ngapain bunda duduk di ruang tamu,biasanya juga di dapur,sambil baca buku resep bolu kukus pula,bunda mau coba masak kue?"tanya sang gadis penuh penasaran sekaligus gembira.
"Ya..bunda mau coba bikin kue lagi,gak pernah kan bunda buat beginian,itung itung nambah camilan di kulkas lah"jawabnya sambil terus memandang buku resep yang dibacanya.
"Hmm...kalo gitu lysa mau ikut buat yah bun,kapan?"ucapnya lagi yang tak sabar ingin segera membuat kue.
"Ya besok siang paling,pagi pagi bunda harus beli bahan bahannya dulu,lagian kan besok hari pertama kamu ke sekolah"balas bunda dengan senyuman sejuta makna,seolah menggagalkan keinginannya untuk membuat kue,padahal bunda tau sejak zaman purba anaknya ini ingin sekali membuat kue.Entahlah alasannya apa.
"Yaaah..bunda gitu ih,bunda sengaja kan?biar lysa gak buat terus ngabisin kuenya?"terkanya dengan wajah memelas.
"Nah tu tau,soalnya kamu kalo makan ngambilnya paling banyak,udah dijatahin masi aja nyolong diem diem,udah gitu makannya cepet lagi,makanya bunda mau menikmati sendiri dulu,mumpung gak ada kamu"ujar bundanya sambil tertawa kecil di akhir kalimat.
"Ih bunda gitu,kan masih ada kirana bun,dia juga makannya cepet"ucap Lysa membela diri.
"Cepet tapi gak rakus sayang,udah kamu ke kamar gih,siapin buat besok,kapan kapan kalo wekeend nanti bunda ajakin bikin kue deh"balas bunda sambil mengusap rambut Lysa lembut yang membuat senyumnya mengembang sempurna.
"Beneran bun?!Janji?!"Lysa bersorak senang.
"Iya,janji"jawab bundannya halus.
"Yeeaaaayyy!!!makasih bundaa,muach,sayang bunda"gadis yang bernama Lysa itu berseru senang sambil mencium pipi bundanya.
Yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya tersenyum,lalu Lysa beranjak pergi ke kamarnya di lantai 2 untuk persiapan sekolah besok.
***
"Haaahh...duh,cape banget,untung gue sampe 2 menit sebelum bel masuk,mana ni sekolah luas banget lagi"ucap Lysa terengah engah menghirup oksigen yang masih ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDYSA
FantasyLelaki pembenci senja yang hanya ingin membalaskan dendamnya kepada sang gadis pembenci hujan. Berkali-kali Andhika meyakini dirinya bahwa tak ada secercah rasa yang tumbuh. Berkali-kali itu pula semesta semakin mendesaknya untuk menghentikan denda...
