"Bangun lys,uda sampe mall"ucap Rana tepat di sebelah Lysa sambil menepuk nepuk pelan bahu kanannya.Mereka berangkat menggunakan mobil Rana yang selalu ia bawa jika berangkat dan pulang sekolah.Ya,Rana memang bisa mengendarai mobil.
"Hoaaahmm...ko cepet banget ya,perasaan mimpi gue baru aja mulai"balas Lysa setengah sadar sembari mengangkat kedua tangan ke atas kepala.
"Yee...baru mulai paan,dari awal masuk mobil lo juga udah hilang kesadaran"sambung Dina.
"Mungkin cape dia abis dihukum ama Pak Andre,mayan tuh pegelnya"lanjut Sandra lalu membuka pintu mobil.
"Dah lah yuk cabut,gue gak sabar udah lama gak nge mall,asiiikkk!"seru Rana tak sabaran.
"Santuy bos"celetuk Dina.
"Btw ni kita ke mall mana sih"tanya Lysa setelah Rana mengunci mobilnya dan mendapat gelengan oleh Dina dan Sandra.
"Naah ini nih yang pengen gue tunjukin ke kalian,namanya Center Plaza!uwiih pokoknya mall nya caqep bat deh,luas juga,baru jadi soalnya,kulinernya juga banyak,produk nya bagus bagus..bla bla bla"jelas Rana lengkap yang setara dengan rumus volume balok.
"Gausah banyak bacot,langsung ke kios komik nya aja di lantai 4,gue mau cepet milih"cetus Sandra sambil melihat ke arah peta yang menunjukkan bagian bagian di mall ini.
"Sabar dong,ayke mo jelasin dulu nih,ga sabar amat,pake uang siapa juga"sindir Rana tak terima.
"Shombong amat"ledek Dina.
"Ck,iri bilang nak buahku"lanjut Rana.
"Ogah banget jadi anak buah alay kek lo"protes Dina lagi.
"Nanti lo gue beliin kaca segede bioskop,bercermin sono"seru Rana lalu menoyor kepala Dina pelan.
"Lanjot gaees,nanti yang menang gue kasih sate bekicot"celetuk Lysa yang sedari tadi hanya melihat perdebatan mereka sembari bertepuk tangan.
"Udah ah yuk,naik eskalator aja ke lantai 4,pake lift ngantri"sambung Sandra lalu dengan cepat beranjak menuju eskalator naik.
"Ga niat ditraktir tuh orang"ucap Rana berkacak pinggang.
Lysa dan ketiga teman barunya segera menuju kios yang menjual berbagai komik di lantai 4 atas tuntutan Sandra yang gercep cep cep cep dan tak suka bertele tele sekaligus tidak sabaran.Beneran kutu buku rupanya,ralat,kutu komik.
Lagi lagi Lysa terkagum kagum melihat keluasan dan kemewahan mall ini,ia tidak menyangka Rana akan membawa mereka ke tempat yang berisi orang orang kaya ini.
Wajar saja,Rana memang holkay,ayahnya bekerja di salah satu perusahaan ternama di Singapura,sedangkan ibunya adalah wakil direktur di Korea,pantas saja,ia tinggal bersama pembantu dan ketiga kakaknya yang sudah menikah.
Oke,dan mereka akui mall ini benar benar top markotop.
"Uwaaahhh!coba kalian liat!komik karya Ms.N versi terbaru udah keluar!yes!akhirnya,gak nyangka gue bisa jadi pembeli pertama komik ini!"teriak Sandra girang sekaligus super kencang.
"Iya iya San,selow dong,emang lo tau dari mana kalo lo pembeli pertama"Lysa yang tepat disampingnya langsung menutup telinga.
"Hehe..ya dong,coba tengok,masi penuh tuh stoknya di rak,berarti belom ada yang beli"jawab Sandra tersenyum lebar.
Lysa,Dina,dan Rana hanya bisa geleng geleng kepala melihat sisi dirinya yang satu ini,dibalik sikap cuek dan jarang tertawanya seketika hancur juga jika sudah berhadapan dengan komik.
"Heboh amat dah kalo udah ketemu book"Rana tersenyum menyindir.
"Yalah,ga kayak kalian,segernya cuma pas liatin cogan!"ejek Sandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDYSA
FantasyLelaki pembenci senja yang hanya ingin membalaskan dendamnya kepada sang gadis pembenci hujan. Berkali-kali Andhika meyakini dirinya bahwa tak ada secercah rasa yang tumbuh. Berkali-kali itu pula semesta semakin mendesaknya untuk menghentikan denda...