06 Ternyata Dia

107 7 0
                                    

"Lysaaaaaa!!banguun!sudah jam berapa ini nanti kamu telat sekolah!"

Suara nyaring Bunda dari lantai bawah yang begitu menggelegar membuat kedua mata seorang gadis yang tengah tertidur pulas sontak terbuka dari mimpi indahnya.

Dengan malas ia segera membuka selimut berwarna pink dengan motif love yang membungkus tubuh mungilnya.

Lysa meraih jam weker di samping lampu tidur tepat diatas meja nakas.
"What?!udah jam segini aja,kalo gini masalahnya,gue ngga usah sarapan di rumah deh"gerutunya kesal karena kelalaian nya yang paling lalai adalah sering lupa menyetel alarm ketika malam.

"Lysaaaaaa!!"Bunda kembali berseru.

"Iya bun"jawabnya singkat dengan suara yang mungkin Bunda bisa mendengarnya.

Ia segera mandi lalu memakai baju pink berlengan pendek yang pada bagian depannya terdapat gambar kucing putih,so cute!

Tak lupa juga mengenakan celana jeans hitam yang menurutnya sangat cocok dengan baju pink ini,Lysa menyisir rambut panjangnya lalu mengikatnya menjadi kuncir kuda,terakhir ia mengenakan kaos kaki hitam putih.

Selesai dan simple!batinnya tersenyum puas di depan cermin kamar.Allysa memang kurang suka memakai make up.Jadi tak perlu repot repot berdandan.

Perlu diingat bahwa sekolahnya ini tak ada seragam khusus.

Setelah itu,ia segera mengambil tas ransel berwarna coklat lalu dengan tergesa gesa menuruni tangga.

"Naahh..baru siap,dari tadi bunda panggil lama banget"keluh Bunda ketika raganya sudah sampai di depan meja makan.

"Hehe..maaf Bun,abis lysa lupa setel alarm"gadis itu malah nyengir dan dijawab gelengan kepala oleh Bundanya.

Tanpa pikir panjang Lysa langsung mengambil 2 buah sandwich yang sudah bunda siapkan untuk sarapan,lalu memasukkannya ke dalam kotak bekal,tak ada waktu lagi,ia berniat memakannya di sekolah.

"Bun,lysa berangkat dulu yah,sarapannya lysa makan kok di sekolah,assalamualaikum"ia tersenyum lalu segera menyalami tangan Bunda.

"Iya,hati hati di jalan ya nak,belajar yang rajin"ucap Bunda lembut sembari mengusap puncak kepalanya.Lysa mengangguk mantap lalu segera berjalan menuju sekolah tercinta.

***

BRAK!

"Hoy lysa!mau ke kantin lantai 3 gak?"Rana menggebrak mejanya kencang ketika sebagian murid berhamburan keluar kelas menuju kantin.

"Bikin kaget aja ih,tumben kantin lantai 3,biasanya juga yang di lantai 2 itu kan?"balas Lysa mendongak kearahnya.

"Iihh..ya gue juga mau ngerasain kali suasana kantin lantai 3 tuh gimana..kali kali lah makan makanan yang sedikit ada micinnya"Rana malah cengengesan dengan satu alis yang terangkat.

"Hmm..oke deh,gue ikut,tapi gue gak beli apa apa yak,soalnya bekal sarapan gue masih ada,gak sempet makan tadi"jawabnya menjelaskan,untung saja tadi ia sampai kelas tepat ketika bel masuk dibunyikan,masih tidak telat.

"Oke deh,yang penting lo ikut,Dina sama Sandra udah duluan,kita nyusul,soalnya mereka mau ngantri beli bakso,kan biasanya rame disitu,takut kehabisan"

Rana tertawa kecil,lalu mengajaknya untuk segera menuju kesana,mereka berjalan bersisian sambil sesekali bercanda ria.

Oh ya,ini sudah lewat 3 hari sejak insiden Sherra mengamuk itu,sekarang dia sedang di skors selama 5 hari,untung Lysa langsung sembuh dan diperbolehkan keluar UKS pada hari itu,demikian juga Dina,namun dia lebih telat satu-dua jam darinya.

ANDYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang