-raden butuhnya kanjeng

706 173 11
                                    


"Udah dibilangin?"

"Apaan?"

"Ke Nay?"

"Belum, serius mau gue bilangin?"

"Gak usah"

"Yaudah"

"Yaudah"

"Lu tuh beneran naksir?"

"Penasaran"

"Dasar cowok"

"Dia nanyain gue gak?"

"Gak tuh"

"Yaudah berarti gak usah"







Wendy melihat samar cowok di depannya yang sekarang mengaduk sendok dari ice americano miliknya.

Wendy agak gusar sebenernya, setelah kejadian kemarin dia bilang kalau Dio bukan tipe Nay, temannya.

Pasalnya, ini bukan pertama kali sih Wendy ditanya tentang teman ceweknya oleh mereka maksudnya anak kompleknya.

Kayak Tehyung yang dikit-dikit kepo nanyain siapa namanya, anak mana atau malah nekat minta nomor whatsapp.

Kalo Mark, spik ala-ala. So, nganterin Wendy ketemu temen cewek terus tebar senyum menawan. Gak perlu kepo atau nekat, karena setelah itu salah satu temen Wendy yang kepo sama Mark.

Jihop, Jonhy, Ceye sampai Suga juga pernah. Kayak nanya iseng,

"Wen itu cantik, bagi uname ig"

"Yang rambut panjang itu udah punya pacar belum?"

Iseng-iseng aja.





Dan kali ini Dio.

Yang paling jarang nanyain tentang cewek ke Wendy.

Malah, kayaknya baru kali ini.

Wendy bukan gak mau kasih deket mereka sama temen ceweknya yang lain. Tapi ini masalahnya Wendy tau akal bulus mereka.

Tebar pesona, Kepo, Iseng, Penasaran.

Habis gitu hempas.

Gak mau juga Wendy ikut kebawa masalah baper tak berujung.

Kisah cinta Wendy aja ujungnya pedih sendiri.

Mau jadi mak comblang? Untuk temen cowoknya yang ngeselin?








HAHAHA WENDY DISINI PADUKA RATU NYA.







Dio berdehem, membuyarkan lamunan Wendy.

Sedangkan Bekyun sedari tadi hanya sibuk bermain uno bareng Jihop.

Lagi pada didepan rumah Wendy. Udah jam sebelas malem, belum pada pulang ditambah Wendy juga belum pengen tidur.

Mamah Wendy malah udah tidur duluan, sedangkan ayahnya Wendy lagi ada tugas diluar kota.


"Nay.." Gumam Dio pelan tapi terdengar oleh Wendy.

"Lo penasaran doang kan?" Tanya Wendy kali ini jadi melanjutkan pembahasan yang tadi ia hentikan.

"Dia manis, giginya lucu," ucap Dio mendeskripsikan cewek itu.

Jihop menoleh, bergidik sekilas, "Dio nih yang ngomong?" Tanya Jihop memegang pipi Dio.

Dio mendecak dan Bekyun tertawa.

"Siapa uname ig nya?" Tanya Bekyun.

"Nay Hanandya," jawab Wendy.

Bekyun menyalakan ponsel, membuka aplikasi instagram, mengetikan nama yang baru saja Wendy sebut.

Tak perlu waktu lama, Bekyun memperlihatkan profil instagram dengan postingan yang terbilang banyak.

Dio langsung mengambil ponsel Bekyun.

"Gercep ya mas botak," celetuk Jihop.

Bekyun merapat pada Dio ikut melihat profil instagramnya, diikuti oleh Jihop yang jadi ikut-ikutan melihat, Wendy pun jadi memajukan diri ikut melihat.

Jari Dio menggeser pada bagian, tag.

Ada beberapa photo dan ada photo yang paling mencuri perhatian.

Cewek bernama Nay itu duduk bersampingan dengan lelaki jangkung tegap, tangannya terlihat merengkuh pinggang Nay begitupun Nay yang bersandar nyaman pada pundak lelaki itu.

Wendy menatap sekilas Dio.

Seolah bisa merasakan hati yang mencelos begitu saja.

"Katanya gak punya pacar Wen?"

Wendy mengerjap, "ya memang gak punya.. tapi.. itu.. gak tau.." ucap Wendy jujur.

Bekyun yang melihat Dio diam langsung merebut ponselnya, "udah lah..." Bekyun kembali duduk.

"Raden tuh butuhnya kanjeng putri berdarah biru gak boleh sembarangan cewek," sahut Bekyun lagi tersenyum menghibur Dio.

"Cucu ratu elizabeth kan udah dijodohin sama lu dari orok, perjanjian kerajaan.." Celetuk Jihop asal.

"Anjing," umpat Dio. "Ngapain pada natap gue seolah kasian sih?" Dio melihat ketiga temannya.

"Wen gue udah bilang hanya penasaran doang gak lebih," ucap Dio lagi.

"Ya--"











"WENNNNN"









Wendy mengerjap-ngerjap.

Jihop dan Bekyun pun sama, mulutnya ternganga lebar.

Dio sendiri langsung bergegas dari tempat.






"Jonhy goblog umur gue beda setahun doang anjing, berani-beraninya bogem gua??????!"









Wendy menoleh pada Suga dan Mark, menatap mereka berdua meminta penjelasan.

Tapi Suga dan Mark hanya diam dan menghindari tatapan Wendy.

"Jangan disini, nyokap nanti bangun." Sahut Wendy menutup pintu dan keluar dari wilayah rumahnya diikuti yang lain.

Wendy berjalan memimpin menuju lapangan basket.

Bersama mereka yang berjalan kesusahan membawa temannya yang sempoyongan tak karuan.

Sesampai dilapangan basket, Wendy berbalik badan dan memberikan tatapan tajam.














"KATA GUA APA ANJING GAK USAH ANEH-ANEH"

Wendy menoleh pada Suga, "LO CEKOKIN BERAPA BOTOL?"

jagoan neon•serieslokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang