Seventeen

315 26 0
                                    

Mobil hitam melaju dengan kecepatan sedang menelusuri jalanan Dongtae. Di balik kaca hitam mobil tersebut, Yerin tengah memandang kelebatan jalan dan pertokoan. Jalanan cukup ramai hari ini, tapi tidak menimbulkan macet. Sudah beberapa menit berlalu sejak Yerin dan Jungkook meninggalkan rumah Eun Ha dan tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Di dalam hatinya, Yerin mencari topik pembicaraan agar suasana sunyi dan canggung ini berakhir. Matanya melihat-lihat apa yang bisa ia gunakan sebagai topik pembicaraan. Tatapannya pun menangkap papan reklame di pinggir jalan tentang sebuah film yang tengah melonjak pesat setelah rilisnya dua Minggu ini. "Apa kau pernah menonton film Sweet Dessert, Ajussi?"

Jungkook yang tengah fokus pada jalanan di depannya, sedikit mengurangi laju mobilnya dan melirik ke papan reklame yang cukup banyak di pajang di pinggir jalan. Papan reklame yang bergambar seorang pria kantoran berdiri membelakangi seorang gadis manis berambut panjang. Sinopsis film tersebut menceritakan tentang seorang pria kantoran yang menyembunyikan kesukaannya akan makanan manis. Karena kesukaannya yang cukup unik di kalangan pria, pria tersebut tidak yakin jika ia akan menemukan pasangan hidup yang akan menerimanya. Namun ditengah-tengah kehidupan tanpa cinta pria itu, ia bertemu dengan gadis berambut panjang dengan senyuman semanis makaron yang putus sekolah karena kondisi keluarganya. Menurut ulasan para penonton film tersebut, keseluruhan film tersebut menceritakan perjuangan sang pria untuk mendapatkan gadis tersebut meski perbedaan umur mereka terlampau 12 tahun. "Belum pernah. Itu adalah film yang sedang booming akhir-akhir ini. Cukup sulit untuk mendapatkan tiket bioskopnya."

"Kau tertarik untuk melihat film itu, Ajussi?"

Jungkook tersenyum miring mendengar panggilan Yerin kepadanya. "Tidak juga." Jawabnya dan kembali fokus pada jalan.

Pembicaraan berakhir. Yerin melempar pandangan ke luar jendela mobil untuk mencari topik pembicaraan menarik yang dapat membuat pembicaraan mereka jadi cukup panjang. Mobilnya pun melewati gedung sekolahnya. Rumah Eun Ha dan rumah Yerin sangat berjauhan. Itulah sebabnya Eun Ha dan Yerin tidak pernah bisa pulang sekolah bersama. Berbeda ketika Eun Ha masih menetap di apartemen Taehyung yang searah jalan dengan rumah Yerin. Jika diukur jarak rumah Yerin dan apartemen Taehyung, rumah Yerin lebih jauh 26 meter ke arah barat. "Ah, aku jadi ingat dengan pertama kali aku dan Ajussi bertemu. Waktu itu Ajussi tiba-tiba datang dan membawa pulang Una setelah memperkenalkan diri sebagai calon ayah Una."

Jungkook diam bukan karena tidak ingin menggubris ucapan gadis tersebut. Diam-diam pikirannya mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Eun Ha setelah gadis itu melarikan diri ke tempat tinggal Taehyung. Waktu itu, Eun Ha sangat membencinya seakan-akan gadis itu bisa saja menatap tajam dirinya hingga teriris. Namun karena ucapannya yang mana, Eun Ha memberikan kesempatan kepadanya untuk menunjukkan sikap baiknya untuk mendapatkan izin menikah dari Eun Ha. Eun Ha sangat peduli kepada ibunya dan menginginkan apa yang terbaik untuk orang yang ia sayang. Meski pernah kabur dari rumah dan membuat ibunya khawatir setengah mati, Eun Ha mau kembali ke rumah meski sesaat untuk melihat ibunya ketika mendengar bahwa Na Ra tidak makan karena mengkhawatirkan anaknya. Gadis itu mudah terbawa perasaan dan terkadang manis jika menurut, batin Jungkook lalu tersenyum.

—Jika kau menikahi nyonya Jang, kau tidak lagi memiliki kesempatan untuk menikah dengan Una!—

Suara milik gadis tomboi itu tiba-tiba terdengar di pikirannya. Senyumnya sirna. Begitu mengganggu dan menyesakkan hatinya dengan cara yang aneh. Jungkook tidak tahu apa yang Jeong Yeon pikirkan tentangnya. Memang benar jika Eun Ha adalah cinta pertamanya dulu. Namun sekarang, setelah membuat Eun Ha kehilangan ingatan setelah mengalami kecelakaan dan membuat Jung Ho meregang nyawanya, Jungkook tidak lagi merasa pantas untuk mencintai orang yang telah ia celakai. Meninggalkan satu-satunya anak perempuan dan istrinya yang bekerja sebagai asisten manajer di sebuah perusahaan kecil.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang