Sudah hampir sebulan Jeno kenal Jaeno. Bocah kecil itu sudah sangat lengket dengannya. Walaupun Jeno harus sabar mendengar perkataan kasar dari Jinkyung. Jaemin juga sering berkunjung apartemen nya terkadang tidur juga. Jeno sih gak masalah sama itu toh Jaemin tidur di apartemennya bareng Jaeno. Yang Jeno tidak suka adalah gosip tetangga. Dia sudah banyak mendengarkan gosip itu yang mengatakan Jeno merebut suami orang.
"Jen, apa kau sudah selesai mandi nya?"
Suara dari luar membuat Jeno tersadr dari lamunannya.
"O-oh sebentar lagi"
Jeno bergegas untuk memakaikan produk di wajah nya lalu keluar. Terlihat Jaemin yang seperti menahan sesuatu. Jeno melihat Jaeno yang masih tertidur di kasurnya. Dia mendekati bocah itu lalu menciumi wajahnya. Jaeno mendorong Jeno agar menyudahi menciuminya karena dia masih ingin tidur. Jeno menggendong Jaeno lalu menuju ke kamar mandi yang ada di dekat dapur.
"Ayo mandi" Jeno dengan telaten memandikan Jaeno.
Setelah itu Jeno membantu Jaeno untuk berpakaian dan membuatnya jadi tampan. Jeno melihat Jaemin keluar dari kamar mandi.
"Mau sarapan dulu atau langsung pergi?" tanya Jeno.
"Sarapan dulu"
"Oke tapi jangan lupa bayaran untuk semua yang ku lakukan"
Jujur Jeno hanya bercanda untuk kata-kata itu. Jaemin mengeluarkan black card nya lalu melempar ke Jeno. Karena Jeno tipe orang yang tidak mau menolak pemberian orang lain dia langsung menangkap nya dan memasukkan ke saku celananya. Dia berjalan menuju dapur untuk sarapan.
Jaemin melihat handphone nya berbunyi dan mengangkatnya.
"Kau di mana?"
"Aku di apartemen Jeno, kenapa?"
"Kenapa kau sering ke sana? Apa rumah mu pindah? Atau si Jeno itu menggodamu"
"Jaga ucapan mu, Jaeno ingin tidur di apartemen Jeno dia menangis dengan kencang aku tidak tega"
"Jaeno terus kau buat alasan, aku tidak mau tahu ka......"
Tut
Jaemin mematikan handphonenya lalu menuju ke dapur. Di sana Jaeno yang sedang duduk di kursi menunggu sarapannya matang sedangkan Jeno sibuk di dapur.
"Andai kau tidak meninggalkan ku" gumam Jaemin.
"Daripada kau bengong di sana mending bantu aku menaruh ini"
Jaemin mengangguk dan segera membantu Jeno. Setelah selesai, mereka makan dengan tenang.
Jaemin pamit untuk pulang dengan Jaeno. Walaupun Jaeno menangis dan tidak ingin pulang Jaemin membiarkannya. Setelah kedua makhluk tuhan itu pergi Jeno duduk di sofa.
"Ku belikan apa ya?" Jeno memutar black card yang ada di tangannya.
Jeno mendengar ada orang memencet sandi apartemennya. Dia tetap duduk di sofa karena dia tahu siapa yang datang.
"Jeno hyungmu yang tampan ini datang" Jaehyung menghampiri Jeno dengan menggandeng Jimmy.
"Apa kau tidak membawakan sesuatu untukku?" tanya Jeno.
Johnny melemparkan 3 tas belanjaan ke Jeno. Jeno tersenyum dan berterimasih. Dia melihat isinya, semua isinya baju dan makanan ringan kesukaan Jeno.
"Johnny hyung terbaik, jika hyung ku membosankan kau datang saja kepada ku aku akan memanjakanmu"
Jaehyun melempar tas Jimmy ke arah Jeno.
"Aku hanya bercanda hyung"
"Hyung mu selalu membuatku mencintai nya setiap hari"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Want To Be Your Friends
FanfictionJeno pelajar yang bodoh. Semua nilainya di bawah rata rata. Suatu saat di sekolah nya ada kegiatan rolling tempat duduk. Jeno duduk bersama Jaemin siswa pintar yang sangat pendiam. Belum lagi dengan tugas dari guru yang pintar harus mengajari yang t...