Jaemin menyuruh Jinkyung dan Jaeno untuk masuk lalu menutup pintu. Dia tidak ingin kalau keributan yang akan di buat Jinkyung terdengar oleh orang yang ada di luar. Jeno yang melihat ada Jaeno lalu menghampirinya. Jaeno senang bertemu dengan Jeno.
"Oh gara-gara dia kau meninggalkan ku?" tanya Jinkyung.
"Jeno tidak salah, kita memang tidak cocok" jawab Jaemin.
Jeno menutup kuping Jaeno lalu berjalan menuju ke kamar nya. Sebelum sampai kamar Jinkyung menyuruh Jeno untuk berhenti.
"Mau kau bawa kemana anak ku?"
"Anak-anak tidak ada sangkut pautnya dengan masalah kalian, biarkan Jaeno di kamar ku"
Jeno menyuruh Jaeno untuk masuk ke kamarnya dan bermain di dalam. Untung saja di kamar Jeno banyak mainan Jimmy yang sengaja di tinggalkan di sana. Jaeno mengangguk lalu masuk ke dalam kamar setelah itu menutup pintunya.
"Jika kalian ingin bertengkar lebih baik bertengkar di rumah kalian, masalah Jaeno biarlah dia tinggal di sini supaya tidak melihat kalian bertengkar"
"Oh enak ya, apa kau tidak sadar? Ini semua gara-gara kau Jeno. Sebelum kau datang rumah tangga ku dengan Jaemin baik-baik saja" Jinkyung menunjuk Jeno.
"Ini semua bukan salah Jeno, aku sudah muak dengan mu yang keras kepala tidak ingin meninggalkan pekerjaan mu demi Jaeno. Aku sudah sabar menunggu mu untuk mementingkan Jaeno dari pada pekerjaan mu tapi apa? Tidak kau tidak ada niatan meninggalkan pekerjaan mu malah menambah jam kerjamu" Jaemin mengatur emosinya karena dia berbicara dengan dengan marah.
"Oke, aku akan meninggalkan pekerjaan ku tapi kau harus bersama ku dan meninggalkan dia" Jinkyung memeluk Jaemin.
"Aku tidak akan menandatangani ini" Jinkyun merobek map yang ada di tangannya.
Jaemin tidak tahu dia harus ngomong apa, dia menarik Jinkyung ke luar apartemen Jeno. Jeno masuk ke dalam kamar dan melihat Jaeno yang sedang bermain. Dia menghampiri Jaeno lalu memeluknya.
"Maafkan paman membuat appa dan eomma mu bertengkar" Jeno memeluk erat Jaeno.
"Paman, Jaeno nggak mau lihat appa sama eomma bertengkar. Jaeno nggak mau appa sama eomna berpisah. Bantu mereka paman" Jaeno membalas pelukan Jeno.
Jeno mengangguk dan berjanji akan membuat rumah tangga Jaemin dan Jinkyung kembali seperti semula. Dia sudah tidak perduli dengan perasaannya. Dia sakit mendengar perkataan Jaeno yang tidak ingin appa dan eomma nya berpisah. Akhirnya Jaeno tinggal di apartemen sampai salah satu dari orang tuanya menjemputnya.
Sudah 2 hari Jaeno belum di jemput, Jeno khawatir kalau ada sesuatu yang terjadi di antara mereka.
Ting tong
"Sana buka pintu siapa tau appa atau eomma mu yang menjemput" Jeno mengelus rambut Jaeno.
Jaeno berlari untuk membukakan pintu. Jaemin ada di luar, Jaeno langsung memeluknya. Jeno berjalan menghampiri Jaeno karena penasaran siapa yang datang.
"Oh Jaemin.... Menjemput Jaeno? Hmm... Apa masalah kalian sudah selesai?" tanya Jeno.
"Apa kau tidak mempersilahkan tamu mu untuk masuk?" tanya Jaemin.
Jeno menggaruk belakang kepalanya dan mempersilahkan Jaemin untuk masuk. Jaemin duduk di sofa sedangkan Jeno mengambil air untuk di minum Jaemin.
"Bagimana masalah mu? Apa sudah selesai?" tanya Jeno.
"Aku sudah tidak mencintainya Jen" Jaemin menggelengkan kepalanya.
"Tapi Jinkyung sudah melepaskan pekerjaannya. Kau akan mencintainya lagi jika kalian bersama. Kau tahu kan cinta karena terbiasa bertemu"
Sekali lagi Jaemin menggelengkan kepalanya.
"Cobalah Jaem ini demi Jaeno, dia tidak ingin kalian berpisah"
"Aku hanya mencintaimu Jen, cobalah untuk egois" Jaemin memegang tangan Jeno.
"Appa hanya mencintai eomma, Jaeno tidak mau appa sama eomma pisah" Jaeno melepaskan tangan Jaemin dari tangan Jeno.
"Jaem cobalah sekali lagi, apa kau tidak kasihan dengan Jaeno?" tanya Jeno.
"Tapi aku hanya mencintaimu, dari dulu hati ku hanya untuk mu Jen. Bukan untuk orang lain" Jaemin mencoba meyakinkan Jeno.
"Appa ayo pulang appaaaa...." Jaeno terus menarik baju Jaemin.
"Jaem.... Kau tahu dari dulu aku mendekatimu, selalu mengajak mu berbicara, mengajak mu jalan-jalan karena apa? Aku hanya ingin menjadi teman mu tidak lebih. Jadi lupakan cintamu untuk ku. Jika kita bersama semua akan sulit. Kau tidak akan bertemu dengan Jaeno, Jaeno akan membenciku aku tidak ingin itu. Aku hanya ingin kau bahagia. Lebih baik kau pulang mulai lah dari awal dengan Jinkyung. Aku tidak punya perasaan kepadamu sama sekali. Kita hanya teman dan tidak akan berganti menjadi apa yang kau inginkan"
Jeno menarik tangan Jaemin untuk keluar dari apartmennya lalu menutup pintu. Jeno memukul dadanya yang sesak dan menangis. Dia tidak ingin mengatakan seperti itu tapi itu semua untuk kebaikan Jaemin.
"Jaem maaf kan aku hiks"
Kaki Jeno lemas akhirnya dia duduk di lantai. Jeno menangis sejadi-jadi nya di lantai. Jeno mencoba untuk beridiri dan menuju kamar nya. Dia harus tidur karena badannya sudah lelah.
---------------
Jaemin sedang duduk di kursi sambil memeriksa dokumen tentang pasiennya. Sudah sebulan dia tidak bertemu dengan Jeno. Bukan karena dia membenci Jeno tetapi Jeno yang seakan hilang di telan bumi.
Dok dok
"Maaf mengangguk, ini ada kiriman buat dokter Jaemin" perawat itu masuk dengan membawa kotak.
"Terimakasih " Jaemin tersenyum sambil mengambil kotak itu.
"Permisi dok" perawat itu pamit.
Jaemin melihat kotak itu, dia tidak memesan sesuatu dari online. Karena penasaran dia membuka kotak itu. Jaemin melihat isi kotak itu adalah case handphone dia yang dulu waktu SMA, sepatu dan ada surat.
Jaemin melihat case itu dan di bagian dalam case ada tulisan "Aku mencintai mu Jaemin♡". Jaemin segera membuka surat yang ada di dalam kotak.
Halo Jaemin
Maaf aku hilang lagi seperti dulu hehehe.... Maaf kan aku yamg berbohong aku tidak memiliki perasaan padamu T-T. Kau tahukan cinta tak harus memiliki. Semoga sepatu itu pas di kaki mu. Jangan mencari ku, aku sudah tidak ada di korea. Aku ingin kau terus mencintai Jaeno dan Jinkyung.Aku mencintai mu Jaemin hehehe...
Sahabat ku, teman ku :vSelamat ulang tahun
Semoga kau selalu bahagia dan di beri kesehatan.Sahabat uwu mu Jeno
Jaemin tertawa membawa surat Jeno. Dia mencoba sepatu itu dan pas ukurannya. Jeno pasti senang melihat kalau hadiah nya pas.
"Kau tidak harus pergi jauh untuk ku Jen karena memang hubungan ku dengan Jinkyung tidak bisa di pertahankan lagi"
Jaemin menutup surat itu dan memasukkan kembali ke kotak. Jaemin sudah cerai dengan Jinkyung 2 minggu yang lalu.
"Semoga kau dapat lebih baik dari ku Jen, ku tunggu kabar mu yang sudah bahagia dengan orang lain. Kau benar cinta tak harus memiliki"
END
Dah lah
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Want To Be Your Friends
FanfictionJeno pelajar yang bodoh. Semua nilainya di bawah rata rata. Suatu saat di sekolah nya ada kegiatan rolling tempat duduk. Jeno duduk bersama Jaemin siswa pintar yang sangat pendiam. Belum lagi dengan tugas dari guru yang pintar harus mengajari yang t...