15. Ibu

424 64 4
                                    

Ting tong

"Suka sekali orang-orang bertamu di pagi hari" Jeno melempar selimutnya lalu berjalan menuju pintu.

"Bisakah kalian datang nanti si......" Jeno menatap orang yang ada di depannya.

"Ang..." Jeno melanjutkan kata-katanya.

Orang di depan nya adalah Jaemin, Jeno menggaruk kepalanya lalu tersenyum. Begitupun Jaemin dia hanya tersenyum melihat Jeno.

"Maaf mengganggu Jaeno menangis karena kau tidak datang ke rumah seperti janji mu. Aku sudah membujuknya tetapi dia tidak mau dan tetap menangis jadi aku bawa ke rumah mu" Jaemin menjelaskan apa yang terjadi.

"Ah... Masuklah"

Jeno berjalan masuk dan menyuruh Jaemin duduk di sofa sedangkan Jaeno dia menuju ke kamar Jeno untuk membangunkan Jimmy.

"Aku baru bangun dan cuma ada jus jeruk" Jeno menaruh gelas di meja lalu duduk di samping Jaemin.

"Eh tapi kau tau darimana apartemen ku?" tanya Jeno.

"Hmm.... Sebenarnya waktu kemarin aku tidak sengaja melihatmu dengan Jaeno jadi aku mengikutimu setelah aku tahu apartemen mu aku pulang ke rumah" jawab Jaemin.

Jeno melempar bantal ke wajah Jaemin.

"Dasar penguntit"

"Ehh.... Apa maksud mu, aku tidak menguntit" Jaemin membalas Jeno.

Mereka terus melempar bantal ke arah satu sama lain. Jimmy dan Jaeno keluar dari kamar dan menatap mereka. Jimmy menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tahu kalau mereka lebih kekanakan daripada kita, Jaeno kau mau susu?" tanya Jimmy.

Jaeno hanya mengangguk.

"Benar mereka seperti anak kecil"

Jimmy mengangguk menyetujui perkataan Jaeno lalu menuju ke dapur. Jimmy membuka kulkas lalu menarik kursi untuk mengambil susu. Setelah itu menuangkan susu ke gelas dan memberikannya ke Jaeno.

"Heh itu berbahaya" Jeno berlari menuju mereka berdua lalu menutup kulkas dan mengembalikan kursi.

"Kalian ingin sarapan apa?" tanya Jeno.

"Omelet" Jimmy mengangkat tangannya.

"Nasi goreng" teriak Jaeno.

"Kau Jaemin?" tanya Jeno.

"Aku seperti mereka berdua saja" Jaemin tersenyum.

Jeno mengangguk lalu memasak omelet dan nasi goreng. Jaemin, Jaeno dan Jimmy mencium bau yang sangat harum dari dapur berjalan menuju meja makan dan duduk.

"Oho..... Kalian memang pintar tidak membantuku tetapi sekarang waktu selesai kalian menatap ku dengan mata yang berbinar-binar" Jeno menaruh makanan di meja.

"AYO MAKAN" teriak Jimmy dan Jaeno.

Mereka semua menodongkan pirong ke Jeno.

"Oho... Aku terlihat seperti ibu dengan 3 anak. Eh kok ibu? Ayah.." Jeno mengambil piring Jaemin lalu menaruh nasi goreng dan omelet di piring setelah itu gantian Jimmy lalu Jaeno.

"Terimakasih ibu" kata Jimmy dan Jaeno bersamaan.

"Makanlah anak-anak ku yang uwu" Jeno tersenyum.

Mendengar itu Jaemin menahan tawanya.

"Apa yang kau tertawakan? Makan!" suruh Jeno.

Mereka makan dengan diam, setelah makan Jaemin dan Jaeno sedang menonton televisi sedangkan Jeno sedang memandikan Jimmy.

Just Want To Be Your FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang