#15

15 2 5
                                    

Samar-samar aku mendengar suara pintu dibuka dengan keras. Ku dengan suara langkah kaki berlari ke arahku. Lalu seseorang itu menggendongku lalu seseorang itu berteriak 'panggilkan tabib!!!'. Siapa itu? Semoga ayah. Lalu aku jatuh pingsan tepat setelah aku ditempatkan di atas kasur.

Raja POV.
Hari itu aku berada di taman. Aku berada didepan pohon besar yang berada di pusat taman kerajaan. Aku memegang pohon itu sambil berkata dalam hati.

"Andai kau masih hidup, pasti bunga-bunga disini hidup bahagia dan tumbuh lebih indah dari bunga-bunga pada umumnya"

Saat itu aku sedang menikmati hari ku sambil menghirup udara segar di taman. Entah mengapa firasat ku tidak enak. Saat itu juga aku mendengar seseorang berlari cepat ke arahku.

"Hosh... Yang Mulia Raja... Mohon maaf mengganggu kegiatan anda... Namun... Hosh... Tuan putri sedang berada di dalam kamar anda...."

"Untuk apa dia ke kamarku? Lalu, untuk apa kau kemari? Kenapa kau berlari?" Ucapku lalu menengok kearah seseorang itu, yang ternyata dia adalah salah satu pengawal kamarku.

"Untuk alasan Tuan Putri berada di kamar anda saya tidak tau, Tuan Putri menyuruh Anda untuk pergi ke kamar Anda. Sebaiknya Yang Mulia-"

Aku memotong pembicaraannya sambil berkata 'Cih' lalu menyebut anakku tidak sopan.

"Yang Mulia, Anda boleh menghukum saya setelah ini. Namun saya mohon Yang Mulia untuk pergi. Karena Tuan Putri terlihat pucat"

Aku terkejut lalu aku berjalan dengan cepat diikuti pengawal setiaku dan pengawal kamarku tadi menuju kamarku lalu saat ku telah sampai ku dorong pintu kamarku hingga terbuka sangat lebar dan terlihatlah Vannie tergeletak di atas lantai yang dingin sambil mencengkram perutnya. Aku berlari kearah Putriku satu-satunya. Ku panggil tabib lalu ku tempatkan Vannie diatas kasurku.

Tak lama kemudian tabib datang. Segera tabib memeriksa Vannie yang terlihat semakin pucat. Segera tabib simpulkan bahwa itu adalah pengaruh racun. Tabib segera meracik obat untuk mengeluarkan racun tersebut dari tubuh Vannie.

Obat itu berbentuk cairan langsung diminumkan obat tersebut untuk Vannie dengan paksa.

"Tuan Putri sangat pintar..." Ucap tabib tua itu kearah ku.

"Pintar?"

"Ya, Tuan Putri menahan efek racun itu dengan buah-buahan"

Tabib itu bergegas pergi. Katanya obatnya sedang bekerja dan kita tidak tau kapan bangunnya. Tabib itu juga menyuruhku untuk memberikan wadah untuk Vannie muntah saat Vannie terbangun nanti.

Aku pun memanggil salah satu pembantu untuk membawa ember kecil kedalam kamarku. Lalu ku taruh ember tersebut disamping Vannie. Lalu ku menunggunya hingga dia terbangun nanti namun hingga pergantian hari pun Vannie belum bangun. Ia benar-benar seperti orang mati. Aku menunggunya bangun hingga terlelap di sofa depan kasurku.

Raja Pov end.
.
..
...
....
.....
......
.......
........
.......
......
.....
....
...
..
.

TBC!

Maaf keun kemaren kaga update. Lupa update >~<)/

Besok tetep update koq!!!!
Babayyy

True PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang