"Nak, Appa akan menjemputmu besok jam 10 pagi ya.. maaf malam ini, ibu tidak bisa menemanimu" ucap Ibu Haechan sambil mengelus rambut Haechan dengan sayang
"Ne, eomma. Hari ini Renjun akan menemaniku, jadi eomma tidak perlu khawatir" ucap Haechan.
Ibu Haechan mengangguk paham, masih betah mengelus-elus rambut anaknya.
"Hmm anak eomma makin kurus ihh.. besok eomma akan masak semua makanan kesukaanmu. Besok teman-temanmu liburkan? Ibu akan mengundang mereka. " Ucap Ibu Haechan sambil mencubit pipi Haechan yang kini tidak se-gemuk dulu.
Haechan hanya mengangguk angguk kan kepalanya.
"Yeobo..." panggil ayah haechan saat memasuki kamar inap anaknya.
"Ayo, 1 jam lagi pesawatnya akan take off. Donghyuck, jaga dirimu, besok Appa jemput." Ucap ayah haechan tersenyum sambil mengangkat tangan menunjukkan jempolnya.
Haechan tersenyum, menunjukkan deretan giginya yang putih.
"Siap, Kapten" jawab Haechan dengan riang.
"Kami pergi dulu sayang.. sampai jumpa besok" Ibu Haechan mengecup dahi sang anak kemudian melangkah pergi sambil melambaikan tangan.
"Eumm, eomma dan Appa hati-hati, dan sampai jumpa besok" jawab Haechan ikut melambaikan tangan.
Kemudian kedua pasutri itu pergi, meninggalkan Haechan seorang diri.
"Yo, Chan" Haechan yang semulanya ingin tidur kaget setengah mati saat ada seseorang yang menyentuh pundaknya.
"Yak! Huang Renjun bisakah kau tidak mengagetkan ku?! Untung aja aku tidak punya riwayat sakit jantung" marah Haechan.
Sedangkan si oknum tersangka hanya tertawa senang.
"Masa nggak kelihatan pas aku masuk? Ibu dan Ayah kamu aja lihat"
Haechan melotot.
"Mana kelihatan badanmu kan kecil dan mungil bagaikan.. Akhh--"
Renjun tersenyum malaikat dengan tangan masih setia di lengan Haechan.
"Apa tadi Chan? (^‿^)" tanya Renjun membuat Haechan jadi gugup.
"Ahh, tidak tidak.. ini salahku karena tidak fokus.. mungkin karena keasikan bicara dengan eomma. Hehe.. tangannya di lepas dong injunn"
Haechan meringis sakit karena Renjun mencubitnya lagi.
"Makanya, nih buah untukmu.. "
"Kupasin dong njun.. tiba-tiba badanku lemah.. Wkwkwkwkwk"
"Bilang aja malas. " Ucap Renjun, ia mengambil dua buah apel kemudian mencucinya di wastafel.
Setelah itu, Renjun kembali duduk disamping ranjang Haechan.
"Kapan kau akan kembali?" Tanya Renjun sebelum memulai mengupas kulit apelnya.
"Eum? Kembali?" Tanya Haechan sedikit memiringkan kepalanya dan itu terlihat menggemaskan.
Buat sijeuni aja sih, buat Renjun entah kenapa itu menyebalkan.
"Ckk, jangan sok imut. Maksudku idol. Kapan kau kembali jadi idol?"
"Secepatnya" jawab Haechan tanpa berpikir.
"Kau yakin akan kembali?" Tanya Renjun ragu.
Oh ayolah, mereka sudah bersama 4 tahun, memang tidak selama member lain seperti Jaemin dan Jeno tapi tetap saja. Sekarang mereka ini teman, sahabat dan keluarga.

KAMU SEDANG MEMBACA
127 Days | Haechan
Fanfiction[Completed] Judulnya 127 Days, berisi 35 bagian cerita yang mengisahkan 127 lembar kertas berisi ungkapan Haechan akan rasa sakit miliknya, diary singkat yang ia tulis sejak kenyataan pahit hampir merenggut mimpinya. Dengan awal berupa diary, kemud...