Lee Donghyuck, atau sekarang lebih akrab di sapa Haechan.
Pemuda berkulit Tan, dengan sikap hiperaktif serta cerewet itu kini tengah terdiam karena saat ini ia sedang di sidang oleh member dream.
Alasannya?
Karena setelah Haechan kembali sesaat setelah ia di panggil oleh manajer mereka.
Pemuda Tan itu tampak habis menangis. Yang tentu saja menimbulkan pertanyaan bagi member dream.
Awalnya mereka ingin menanyai Haechan saat itu juga tapi belum lagi salah satu dari mereka berucap, Haechan terlebih dulu berbicara.
"Akan ku jelaskan nanti saat kita kembali"
Mendengar itu yang lain hanya mengangguk patuh. Dan keenam pemuda itu kembali melanjutkan latihan mereka yang sempat tertunda.
Dan yah disini lah mereka sekarang. Dorm NCT Dream
Semua member menatap Haechan yang masih menunduk.
"Cha, Haechan coba jelaskan ada apa denganmu? Kenapa kau menangis?"
Akhirnya Renjun angkat suara setelah hampir 30 menit mereka berdiaman.
"Apa kau ada masalah?" Tanya Jaemin
Haechan menatap kelima pemuda itu, mata beruangnya tampak berair.
"Kalian pasti tau sesuatu, makanya tadi di ruang latihan kalian sempat bertanya masalah member yang hengkang kan?" Tanya Haechan.
"Yahh, kami tidak sengaja mendengar pembicaraan dua orang staff tentang kau yang akan hengkang."
Haechan memijit kepalanya yang terasa berdenyut.
"Apa itu benar Chan? Kau akan keluar?" Tanya Jeno hati-hati.
"Itu permintaan orang tua ku--" jawab Haechan.
"-- mereka dari awal sudah menolak keputusanku yang ingin menjadi idol. Butuh usaha keras agar mereka mengizinkan ku. Tapi saat aku di kenalkan sebagai member dream. Orang tuaku mulai protes kembali"
Haechan menyandarkan tubuhnya pada sofa, menutup kedua matanya dengan salah satu tangannya masih setiap memijit pangkal hidungnya.
"Boleh kami tau alasannya?" Tanya Jaemin.
Haechan menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa mengatakannya. Tapi yang pasti orang tua ku tidak akan berhenti sampai aku benar-benar berhenti menjadi idol. Argghhhh!!"
Haechan berteriak geram. Dia benar-benar kesal sekaligus sedih.
"Apa tadi kalian membicarakan masalah itu?"
Haechan mengangguk.
"Pengacara dari keluarga ku juga datang. Orang tuaku kali ini benar-benar serius."
Haechan meringis kesakitan, masalah ini membuatnya sakit kepala.
"2 hari lagi aku akan menemui orang tuaku. Aku harus membicarakan hal ini. Aku tidak bisa meninggalkan kalian dan juga fans kita. Belum waktunya"
Haechan berucap serius. Chenle tamoak berpikir ia benar-benar tidak tahan untuk bertanya.
Tapi ia sangat yakin, Haechan tidak akan suka apabila ia bertanya disaat para member juga ada.
"Kita sudah bersama sejak kecil, kita sudah tumbuh bersama. Jadi aku harap, kau tidak akan meninggalkan kami, Chan" ujar Jaemin.
Yang lain ikut sedih. Ini bukan masalah sepele. Salah-salah mereka bisa kehilangan teman seperjuangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
127 Days | Haechan
Fanfic[Completed] Judulnya 127 Days, berisi 35 bagian cerita yang mengisahkan 127 lembar kertas berisi ungkapan Haechan akan rasa sakit miliknya, diary singkat yang ia tulis sejak kenyataan pahit hampir merenggut mimpinya. Dengan awal berupa diary, kemud...