[Completed]
Judulnya 127 Days, berisi 35 bagian cerita yang mengisahkan 127 lembar kertas berisi ungkapan Haechan akan rasa sakit miliknya, diary singkat yang ia tulis sejak kenyataan pahit hampir merenggut mimpinya.
Dengan awal berupa diary, kemud...
Mulai Chapter ini, alur cerita Haechan akan dimulai, jadi bukan lagi sekedar Diary.
***
Dear Diary
Atau..
Ary?
Bagaimana? Apa kau suka kupanggil begitu?
Kuanggap diam-mu adalah iya.
Ary... Hari ini semua member NCT berkumpul.
Manager Hyung bilang, hari ini kami akan merayakan keberhasilan lagu kami.. Walau tidak seperti sunbaenim di SM.
Setidaknya kami sudah merasa bersyukur Lagu kami diterima oleh masyarakat.
Semua member terlihat bersuka cita, seperti biasa aku pasti akan melontarkan guyonan andalan ku.. Membuat semua member tertawa...
Kau tahu Ary, saat aku melihat senyuman mereka.. Secara ajaib tubuhku terasa segar dan penuh semangat.. Aku bahagia, sungguh...
Hari ini aku menempel pada Jaehyun Hyung...
Jaehyun hyung, entah kenapa aku merasa sedikit was-was dengannya...
Ary, pernah sekali hyung tampanku itu melihat diriku meminum beberapa obat, kala itu...
🌻127 DAYS🌻
"ukh.. kambuh lagi?" seorang pemuda manis tampak kesakitan di atas tempat tidur, sedari tadi keringat dingin terus membasahi wajah serta beberapa bagian tubuhnya.
Sekarang sudah hampir tengah malam. Donghyuck atau sekarang lebih sering disapa Haechan sedang mencari obat di dalam ransel yang terletak di atas nakas samping tempat tidur.
"akh.. di.. dimana s.. sih?!" rutuk haechan sembari mengobrak-abrik isi tasnya menggunakan tangan kirinya.
Beruntung roomate-nya, Jaehyun hyung sedang memiliki schedule bersama Johnny hyung untuk NCT Night Night.
Setelah cukup lama mencari akhirnya haechan menemukan obatnya yang terbungkus dalam kantong plastik hitam ukuran sedang.
"hah! Hah! Hah!" nafas haechan kian memberat, namja yang memiliki julukan full sun itu sedang berusaha mengatur nafasnya yang mulai tersendat.
Dengan sisa tenaga yang ada, haechan segera bangun lalu mengambil beberapa obat miliknya.
Haechan meminum satu persatu obat miliknya.
Dan disaat obat terakhir hendak ia minum secara tiba-tiba pintu kamar dirinya dan jaehyun terbuka.
Menampilkan Jaehyun dengan wajah lelahnya.
"Kau belum tidur, haechanie?"tanya Jaehyun. "ah.. a.. aku ba..ru sa..saja bangun hyung.."jawab Haechan gugup.
Secara diam-diam Haechan memasukkan kantong plastik yang berisikan obat kedalam selimutnya.
Jaehyun berjalan masuk, pemuda meletakkan tas ranselnya diatas meja lalu berjalan kearah lemari untuk mengambil beberapa pakaian.
"kalau begitu aku tidur dulu, hyung. Selamat malam" ucap Haechan kemudian membaringkan tubuhnya untuk kembali tidur tak lupa ia meletakkan kembali plastik berisi obat ke dalam ransel.
Tanpa sepengetahuan Jaehyun tentunya.
"Selamat malam, Haechanie"
***
Setelah malam itu, entah kenapa aku selalu merasa Jaehyun Hyung selalu mengawasi gerak-gerik ku...
Ary.. Aku tidak mau dia tahu...
Cukup keluargaku saja yang sedih karena kondisi tubuhku.. Jangan ada orang lain..
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.