Renjun menatap kosong kearah Haechan yang tengah terbaring dengan mata terpejam dengan erat seakan enggan untuk membuka mata walau hanya sebentar.
Di sampingnya ada sang Ibu yang menatap kosong kearah Haechan, tidak lupa kedua tangannya menggenggam tangan kanan Haechan yang dingin.
"C..chan? Yak! Lee Haechan! Apa yang kau lakukan! Kenapa kau tidur?! Yak! Harusnya sekarang kau melihat ku yang berantakan akibat ulah mu kemudian mengejekku! Harusnya kau tertawa sekarang! Kenapa kau malah tidur?!" Teriak Renjun dengan mats berkaca-kaca.
"Ah, aku tau.. kau pasti sedang pura-pura tidur kan? Dan sekarang pasti kau sedang menahan tawamu. Yak bangun! Jangan membuatku semakin kesal!"
Ayah Haechan membiarkan Renjun begitu saja, begitu pula Ibu Haechan.
"Buka matamu, sialan hiks.. jangan membuatku khawatir hiks! Yak!" Renjun meremas kuat selimut haechan, air matanya telah jatuh bebas.
Haechan tidak bercanda, dia benar-benar terlelap tanpa ada tanda-tanda akan bangun.
"Bangun.. Chan.. bangun.. apa yang harus aku katakan pada yang lain eo?!"
Renjun terduduk dilantai, sambil menangis keras. Ketakutan itu kembali.
Rasa takut kehilangan yang ia rasakan beberapa bulan yang lalu. Kini kembali menjadi sebuah mimpi buruk yang kapanpun bisa saja menjadi kenyataan.
"Kumohon bangun..." Ucap Renjun lirih.
* *
Pukul 08.14 Pagi. Di Dorm NCT Dream. Sebuah kegaduhan terjadi lantaran sebuah telpon singkat dari Renjun yang memerintah Jeno untuk membawa semua member NCT ke Rumah Sakit.
Jeno yang awalnya sadar tidak sadar langsung melotot kaget saat mendengar perintah Renjun.
Hanya ada satu hal mengapa Renjun memintanya kerumah sakit.
"Ada apa denganmu, Chan?!" Teriak Jeno frustasi.
Ia segera membangunkan Jaemin kemudian Jisung lalu Chenle.
Tidak butuh waktu lama mereka sudah siap, tanpa mandi hanya cuci muka saja.
Jeno sudah menghubungi para Hyung, dan mengirimkan alamat Rumah Sakit tanpa memberitahu kenapa mereka harus kesana.
Disisi lain Chenle kembali kepikiran dengan ucapan Haechan semalam.
"Hyung, aku akan pergi ke Dorm Hyung-deul. Ada barang yang harus ku ambil dan barang ini sangat penting" Ucapnya dan tanpa menunggu balasan Jeno ataupun Jaemin ia lantas segera men-stop sebuah taxi Dan berlalu pergi.
Jeno mengacak rambutnya. Hendak marah-marah namun tidak jadi, karena taksi yang sudah ia pesan telah tiba.
"Ayo" Kata Jeno, mengkomando yang lain.
"Ke Rumah Sakit xx, Pak." Ucap Jeno pada sang pengemudi.
***
Tidak butuh waktu lama, akhirnya hampir semua member NCT telah tiba dirumah sakit, tanpa terkecuali.
Mereka sudah berada di lantai 5 Rumah sakit. Menunggu.
Iya menunggu. Lebih tepatnya menunggu Renjun.
"Sebenarnya kenapa kita harus kemari, Jen?" Tanya Taeyong bingung.
Semua wajah member NCT terlihat lelah, tentu saja. Mereka telah menghabiskan waktu selama dua bulan dengan berlatih dan berlatih, waktu tidur mereka terpotong banyak.
Namun meskipun begitu, saat Jeno menelpon meminta semua anggota datang tanpa kecuali kerumah sakit, mau tidak mau, suka atau tidak mereka datang.
"Aku tidak tau, Hyung. Renjun yang memintaku untuk kita semua datang" jawab Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
127 Days | Haechan
Fanfiction[Completed] Judulnya 127 Days, berisi 35 bagian cerita yang mengisahkan 127 lembar kertas berisi ungkapan Haechan akan rasa sakit miliknya, diary singkat yang ia tulis sejak kenyataan pahit hampir merenggut mimpinya. Dengan awal berupa diary, kemud...