Chapter 15 : Shred

12 1 0
                                    

Sungmi membuka matanya perlahan. Guram. Ia kembali menutup matanya. Namun, ia bisa mendengar seruan Sungyeon. "Sungmi membuka mata! Ayo panggil dokter!"

Sungmi kembali mencoba membuka mata. Ia memandangi sekitar. Ia menghela nafas karena sudah hafal dimana ia berada, rumah sakit. Sedang memandangi sekitar, ia menangkap Ren yang sedang menatapnya khawatir. Ia menoleh ke tangannya. Tangan Sungmi tergenggam oleh Ren. Genggaman Ren mengeras. Ia kembali menoleh menatap Ren. Tatapan khawatir Ren membuat Sungmi sesak. Ia kembali teringat perkataan Minjung tadi. Tanpa sadar ia menangis. Ren menghapus air mata Sungmi. "Hey, Kau harus banyak istirahat."

"Maaf... Karena orang... Seperti aku..." kamu bisa celaka. Sungmi yang masih terlalu lemah tak bisa menyelesaikan perkataannya. Tangisannya tak bisa dibendung lagi. Tenggorokannya terasa tercekik, ia tak bisa mengatakan apa-apa. Benar kata Minjung, bila terjadi apa-apa pada Ren, ia tak mungkin bisa memaafkan dirinya sendiri.

Dokter, pun, masuk ke ruang rawat diikuti suster dan Sungyeon. Melihat adiknya mengeluarkan air mata, Sungyeon pun ikut menangis. "Sungmi-yah wae geurae (kau kenapa Sungmi)..."

Dokter memeriksa Sungmi. "Bagi keluarga, dimohon untuk menunggu di depan karena pasien masih membutuhkan banyak istirahat dan emosi yang stabil."

Sungyeon dan Ren mengangguk, lalu berlalu.

"Gimana perasaannya? Masih pusing?" tanya dokter diiringi suster yang mengetes tensi darah Sungmi.

"Iya, dok." jawab Sungmi pelan, mengeluarkan seluruh tenaganya untuk bicara. Rasanya badannya masih melayang, kepalanya, pun, terasa sakit.

"Tensinya 80/55. Rendah, ya, kak." sahut susternya.

"Untuk sementara waktu jangan memikirkan apa-apa dulu, ya. Terlalu banyak mikir juga bisa jadi penyakit."

Saran dokter dijawab anggukan pelan oleh Sungmi. Selesai mengecek, dokter dan suster keluar dari ruang rawat.

Sungyeon duduk di kursi depan, diikuti Ren yang duduk di sebelahnya. Sungyeon menumpu kepalanya dengan kedua tangannya yang berada di atas paha sambil menangis. Ren menepuk pelan bahu Sungyeon. "Maafkan saya."

"Aniya (tidak)." jawab Sungyeon yang mengangkat kepalanya. "Ini semua bukan kesalahanmu. Tapi kenapa bisa... Sungmi ingat masa lalu lagi?"

"Aniyo, nuna (tidak, kak). Sebenarnya... Minjung adalah gadis yang membully Sungmi dulu di Korea, dia juga yang menabrak Sungmi waktu itu." jelas Ren.

"Apa?"

~~~

Setelah diberi obat penenang dan kembali tertidur, kini Sungmi terbangun. Ia menoleh ke sekitar, ia melihat Atta dan Cecil yang sedang duduk di sofa dan menonton TV, membelakangi Sungmi."

"Ren tuh Ren!" seru Cecil menunjuk TV. Sungmi pun mengikuti pandangan Cecil dan Atta ke arah TV.

Foto Sungmi dan Ren yang mereka upload di instagram masing-masing ditampilkan di TV, kemudian bermunculan foto-foto Ren yang sedang bermain sinetron serta beberapa photoshoot Ren dan juga foto Sungmi saat modeling bersama kakaknya dan Namhyuk serta saat ia berjalan di catwalk dengan suara pembawa acara gossip di belakang foto-foto tersebut. 

"... kekasih artis yang sedang naik daun Rendy Pradipa yang baru saja di publish tiba-tiba pingsan di tengah acara pertunangan penyanyi terkenal juga wakil pimpinan dari PT Jeen yaitu Namhyuk Jin dan Minjung Lee anak dari hakim sekaligus pengusaha ternama di Korea. Apa pendapat Ren tentang kejadian tersebut? Ditemui di depan rumah sakit tempat kekasihnya dirawat, Ren membuka suara."

(Un)Lucky EnamorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang