Cara jitu

2.3K 215 19
                                    



Nana dan Adrian memasuki gerbang sekolah.

Keberadaan mereka cukup menarik perhatian sebagian siwa yang ada di sana.

Karena ini hari pertama mereka. Mereka diwajibkan memakai baju bebas rapih seperti yang ditulis dalam surat yang diedarkan

Mereka berdua tampak serasi dengan sweater putih bermerek. Adrian nampak memakai celana jeans dari merek terkenal, dan Nana memakai rok berlipit warna hitam polos beberapa centi di atas lutut. Mereka berdua tampak sangat serasi dengan sweater dan sepatu edisi terbatas berwarna putih yang sama.

Karena hari ini adalah perkenalan lingkungan sekolah, jadi hanya ada anak-anak yang baru masuk beserta anak-anak atau kakak kelas yang mendampingi yaitu para OSIS, beserta beberapa guru pendamping.

Mereka disuruh untuk pergi ke lapangan. Karena masih ada banyak waktu sebelum kegiatan dimulai mereka belum disuruh untuk berbaris.

Jadi Adrian mengajak Nana untuk mencari kantin karena beberapa waktu lalu teman-teman Adrian memintanya untuk menyusul mereka ke kantin.

Sekolah ini sepertinya sangat memperhatikan anak baru karena terlihat beberapa penunjuk untuk ke toilet, kantin maupun beberapa ruang kelas agar memudahkan mereka untuk mencarinya.

Karena sekolah ini juga salah satu sekolah elit yang ada di daerah itu tidak heran bahwa sekolahnya terlihay sangat besar dan megah.

Tampak di pintu masuk yang mereka lewati tadi ada  beberapa pilar besar berwarna putih yang nampak menunjukkan status orang-orang yang bersekolah di sana.

Pada saat Adrian dan Nana menyusuri lorong menuju kantin.

Ada seorang pria yang sepertinya tidak sengaja menyentuh bahu Nana.

Karena badan tegap pria tersebut terlihat Nana sedikit terdorong ke belakang untungnya Adrian dengan tanggap menahan punggung Nana.

"Apa-apaan lo.......". Kata Adrian memandangi lelaki jangkung yang baru saja menabrak bahu Nana.

Lelaki itu hanya diam dan memandangi sosok Nana.

"Heyyyy.....lu denger ngga......"

"Sialan........". Kata Adrian sedikit emosi.

Sepertinya lelaki itu juga merupakan anak baru karena terlihat dia memakai baju bebas.

Karena dalam perjalanan ke sini dia melihat ada beberapa anak yang terlihat memakai seragam sekolah yang terlihat sama seperti seragam yang tergantung di lemari pakaiannya dan terlihat juga di leher mereka tergantung name tag.

Lelaki itu terlihat tampan dengan beberapa rambutnya terjuntai bebas di dahinya yang menambah pesona lelaki itu.

Dia memakai jaket kulit dan kaos hitam di dalamnya dan celana jeans hitam yang membalut kaki jenjangnya itu. Dia terlihat sangat keren dalam balutan serba hitam dan terlihat ada tindikan perak di telinganya yang membuat dia terlihat sangat mempesona.

Nana kemudian memandangnya dan terlihat mengerutkan hidungnya terlihat sedikit tidak nyaman karena terlihat pria itu memandangnya dengan lekat.

Tampilan Nana saat ini sangatlah lucu dan rupanya menarik perhatian pria itu juga.

Pria itu terus menatap Nana.

"Sorry......". Setelah di mengucapkan katat itu dia kemudian meninggalkan mereka.

"Apa-apaan dia.......". Kemudian Adrian terlihat kesal karena pria itu terdengar sangat tidak tulus mengucapkan hal itu dan yang lebih membuat Adria kesal ketidaktulusannya terlihat lebih pada saat dia melenggang pergi dengan santainya.

"Maaf.......". Nana berkata dengan pelan sambil terus berjalan.

"Haaa????". Adrian bertanya dengan bingung ke arah Nana.

"Dia udah minta maaf......."kata Nana kemudian berjalan pergi meninggalkan Adrian yang masih bingung.

"Eh......eh......."

"Nana anak SMA belum boleh loh........". Adrian terlihat kalut, takut-takut jika Nana sampai suka dengan leleki tadi.

Sedangkan Nana hanya memandang bingung Adrian yang terlihat sedikit panik.

"Apalagi jangan suka cowok aneh kayak gitu.......jangan......."

"Jangan sampe Na......"

"Engga jangan suka sama cowok ehhhh tapi jangam sampe suka cewek juga sih......"

"Maksud gue Nana aduh.......". Adrian terlihat panik dengan pernyataan anehnya takut Nana-nya yang polos mengikuti kata-katanya yang tidak bertanggung jawab tadi.

"Ehhhhh......iya......iya........maksud aku itu jangan suka cowok sembarangan.......kalau mau suka cowok harus bilang dulu sama aku ama kak Axel juga sama opa jangan lupa......ehhhh sama papa juga......."

"Ok........pokonya jangan suka cowok sembarangan.......jaga hati Na biarpun dia lumayan.......ehhhh masih gantengan gua sih........ehhhh pokoknya jangan suka ama makhluk yang ngga tahu dari mana asal usulnya......."

"Ok........siapa tahu dia itu......."

Ucapan Adrian terhenti karena Nana tiba-tiba mencium pipinya dan berkata dengan tenang.

"Diam Adrian.......". Nana terlihat sangat terganggu dengan deretan bertubi-tubi kata yang dilontarkan Adrian.

Jadi dia mencium Adrian siapa tahu dia akan diam dan ternyata cara anehnya berhasil.

Adrian  terpaku dan kembali menatap Nana yang berjalan terlebih dahulu di depannya, dia menyusulnya dan menarik tangan Nana.

Dia kemudia menjalin jari-jarinya dan mereka berdua terlihat berpegangan tangan.

Nana hanya diam dan sedikit lega karena Adrian terlihat berhenti megoceh.

Sepertinya sekarang Nana sudah sedikit paham bagaimana cara mengendalikan sosok Adrian.


⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩

Gimana nih penasaran ngga dengan bau-bau jomblo ehhhh maksud gua bau-bau cinta.......

Bakalan ada ngga ya.......

Itu semua bakalan terjawab di chap selanjutnya........

Sorry jika ada typo atau apapun yang mengganggu bisa langsung komen aja.......

Kalau ada saran, keluhan atau apapun itu di komen aja......

Stay tune.......

A girl who needs her own story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang