Beating Uncontrollably

2.1K 213 29
                                    



Pada saat Nana dan Adrian sampai di kantin. Ada sekelompok lelaki yang duduk di tengah kantin.

Mereka berparas menarik dan tubuh mereka sudah mulai berkembang meskipun mereka masih SMA. Tidak tahu berapa perempuan yang akan jatuh hati kepada mereka jika mereka sudah dewasa nanti.

Adrian membawa Nana menuju ke arah mereka.

"Hey Adrian.......lu tiba-tiba kok ngilang sih pas kita liburan......sialan lo.....". Kata Hendrick mengomel.

"Kita semua kaget tahu.....lo buru-buru gitu....."

Tiba-tiba mereka memusatkan perhatian pada perempuan cantik dan mungil yang berdiri di samping Adrian.

"Kok lo pulang tiba-tiba bawa malaikat sih.......". Kata Azka.

"Kenalan dong.......". Kata Azka genit sambil mengulurkan tangannya ke arah Nana.

"Pergi lo setan.....". Kata Adrian sambil menampar tangan Azka yang diulurkan.

"Ihhhh Adrian mah udah main kasar ya sekarang......". Kata Azka sambil mengelus-ngelus tangannya yang agak merah.

"Maklumin ya......dia emang kurang attitude.". Kata Yezi menarik Azka ke sisinya.

"Ihhhh kok Yezi mulutnya udah jahat gitu." Kata Azka sambil menatap ke arah Yezi."

Sedangkan Adrian tidak memerdulikan Azka lagi dan melihat Mario yang sedang duduk di kursi. Dia seperti bangsawan yang duduk bersama monyet-monyet rusuh di sekelilingnya.

Auranya benar-benar tidak tepat dengan sosoknya yang masih bisa dibilang remaja tersebut.

Dia terlihat duduk dengan tenang dan menatap acuh tak acuh ke sekelilingnya.

"Mario sorry jaket lu ketinggalan gua ngga bawa......"

"Jangan lupa dibawa itu jaket favorit gua......". Kata Mario sambil memandangi Nana yang berdiri di samping Adrian.

"Mmmm......maaf......" Kata Nana yang juga merasa bersalah karena dialah pihak yang menggunakan jaketnya.

"Emmmm ngga papa......lain kali jangan lupa di bawa ya......" Kata Mario ke arah Nana.

"Mmmmm.....ngga akan lupa lagi nanti aku ingetin Adrian......." kata Nana lagi.

"Iya aku tunggu.......". Kata Mario sambil sedikit tersenyum.

Sedangkan teman-teman Mario sedikit terganggu dengan senyuman langka dari makhluk bernama Mario ini.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, Mario berkata dengan tatapan dan suaranya yang terlihat sangat lembut saat menatap Nana.

Yang benar saja seorang Mario tersenyum, terlebih ke seorang gadis. Mulut mereka sangat gatal ingin berucap sesuatu tapi mereka dengan sekuat tenaga menahannya.

Mereka tidak ingin membuat canggung situasi.

Mereka mungkin tidak akan sungkan membicarakan itu saat bersama Mario tapi di situ ada Nana, takutnya Nana akan canggung saat bertemu mereka jadi mereka menahan diri untuk tidak bersuara soal itu.

"Emmmmm anu Nana udah makan......"

"Apaan sih bacot......sejak kapan di keluarga gua anak selucu Nana ngga dikasih makan.....lucu lo......". Adrian tampaknya tidak menyadari teman-temannya yang terlihat ingin mencairkan suasana aneh tersebut..

Adrian tampaknya sangat tidak peka dengan perubahan suasana tersebut.

"Mmmmm......sudah......". Ucap Nana sambil mengangguk kepala yang terlihat sangat lucu di hadapan para pemuda dengan hormon meledak-ledak mereka.

"Nana berecana nikah kapan......eh ngga deng maksudnya berencana ganti kk ngga......" kata Mark.

"Aku juga penge ada anak selucu Nana yang dipajang di rumah hehe.......aku punya adik cowok dia kayak setan Na.......". Kata Mark yang terlihat seperti mengadu pada Nana. Sedangkan adiknya yang sedang membaca buku di rumah tiba-tiba bersin. Di rumah sang adik berkata "Siapa yang sedang menjelek-jelekannya pasti si kakak ngga guna itu. Sial...."

Sedangkan Nana terlihat sedikit tersenyum mendengar ocehan mereka.

"Nana......gua sebenarnya udah muak liat Adrian tiap hari....."

"Tapi pas ketemu Adrian versi upgrade lucu kayak kamu hehe rasanya kaya ketemu malaikat......gua merasa dosa-dosa dalam diri gua menjerit pengen dijauhin dari kamu katanya hehe.......". Kata Azka

"Lo terlalu suci untuk kaum berdosa macam gua ini......" katanya dengan berlebihan sambil menggosok kedua matanya sok terharu.

"Ya udah.....jauh-jauh sana....."

"Emangnya siapa yang suruh lo deket-deket Nana....." kata Adrian kesal.

"Alay lo gila bikin sinetron sana.......". Kata Adrian memandang benci ke sahabatnya.

"Hehe.......". Nana tertawa dengan cantiknya sambil memandang Adrian, teringat sesuatu yang lucu.

Adrian kemudian sedikit terkejut melihat Nana yang tertawa dengan manisnya. Dia terlihat seperti kucing kecil yang lucu.

"Nana.......kayaknya aku beruntung.......engga aku super beruntung bisa dititipin adik selucu kamu......"

"Kok bisa sih kamu jadi adik aku........". Adrian kemudian memeluk Nana, tidak tahan dengan rupa adiknya yang lucu itu.

Mario memandang Nana yang tertawa tadi dan sepertinya tawa Nana mengisi otaknya bahkan saat dia mencoba  menutup kedua matanya.

Mario memandang keduanya dan tatapannya terjatuh pada tangan Adrian yang memeluk Nana.

Dia tiba-tiba merasa jengkel melihat interaksi mereka tersebut.

Dia sangat bingung karena ini kali pertamanya dia merasakan hal ini hanya karena melihat
dua orang sedang berpelukan, terlebih lagi mereka berdua adalah saudara.

Apakah dia cemburu karena Adrian memiliki adik yang cantik seperti Nana sedangkan dirinya tidak punya.

Tapi Mario tahu kalau dia sepertinya cemburu bukan karena hal itu.

Tapi yang tidak diketahui Mario ternyata di sana juga ada beberapa hati juga yang berdetak tak terkendali karena melihat tawa Nana.

🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊

Sorry yah jarang up.....
Tugas numpuk.....pas udah selesai besoknya tugas nambah lagi.....

Sorry ya😭😭😭😭

Thx for reading.....☺️☺️☺️

Stay tune......😚😚😚

A girl who needs her own story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang