Maaf

3.2K 259 28
                                    



"Heh....cewek kayak gini kalian bilang baik.....yang bener aja....." kata salah satu cewek yang tidak mau laki-laki pujaannya memuji-muji cewek sok polos di depannya.

"Sialan......" kata Adrian sambil mengepalkan tangannya. Kukunya sampai menembus daging yang membuat tangannya berdarah.

Nana yang tidak sengaja melihat tangan Adrian mengepal langsung memegang tangannya.

"Adrian....." kata Nana sambil memegang tangan Adrian dengan tangan mungilnya.

Adrian yang merasakan sentuhan dingin tangan Nana tercengang.

"Na......" Adrian kembali membalikkan tubuhnya dan menyisir beberapa helaian rambut yang menempel di dahi Nana.

"Kamu ngga papa???" Tanya Adrian khawatir dan menghapus keringat dingin yang menempel di dahi Nana.

"Mmmmm......" kata Nana menggumam.

"Nana ngga papa......" kata Brian yang berdiri tepat di sebelah Nana.

Nana menggelengkan kepalanya.

"Ayo pulang....." Nana menatap tepat ke mata Adrian.

"Na.....kita ke rumah sakit sekarang" Adrian sudah tidak perduli apa yang Axel akan lakukan padanya jika dia tahu Nana terluka. Cukup yang terakhir kali itu. Dia tidak akan lagi membiarkan Nana sakit demi keegoisannya itu. Tidak lagi......

"Adrian......Nana kenapa....." kata Yezi yang mendekat ke arah Nana.

"Yang terakhir itu udah cukup......."

"Maaf Na....." kata Adrian dengan matanya yang memerah.

"Kita keluar dulu......" kata Mario yang melihat beberapa orang yang penasaran mendatangi mereka yang ada di depan toilet.

"Awas aja kalian....." kata Brian sambil melangkah keluar.

"Urus jalang-jalang ini......mereka di dalam kamar mandi......4 orang.......gua bakalan balik urus mereka.......kalian tahu kalian harus berbuat apa......" kata Adrian yang menelpon dengan cepat sambil memandang remeh gadis-gadis di depannya.

"Ayo......" kata Adrian sambil memegang tangan Nana keluar dari kamar mandi.

Adrian merasakan tatapan orang-orang yang berbisik-bisik sambil menunjuk-nunjuk ke arah Nana.

Adrian kemudian menoleh ke arah Nana dan memeluk Nana. Tidak membiarkan seorang pun lagi dapat melihat bekas tamparan itu.

"Adrian......." kata Nana bergumam karena Adrian tiba-tiba saja memeluknya yang membuatnya menjadi susah bernapas.

"Ini......" tiba-tiba saja Mario menjulurkan jaketnya ke arah Nana.

"Belum ada keringatnya......" kata Mario menginformasi karena Nana melihat langsung ke arah matanya.

Karena tadi mereka baru sampai dan bertemu dengan Adrian otomatis mereka belum berlari terlalu jauh. Apalagi sosok Mario yang memiliki sosok dan fisik yang bagus. Jarak pendek seperti itu belum dapat membuatnya sampai berkeringat.

"Terimakasih....." Nana menjulurkan tangan mungilnya dan mengambil jaket itu dan Adrian membantu menutupi wajah Nana menggunakan jaket itu.

"Thank you Mar....." kata Adrian dan mereka langsung berjalan keluar dari tempat itu.

"Emmmm." Mario hanya bergumam meng-iyakan.

Adrian kemudian menelpon supirnya untuk menjemput mereka.

"Na.....tolong kalau ada apa-apa cerita jangan cuma diam aja.....ya....." kata Adrian yang kembali melihat Nana yang menengok ke arahnya.

"Jangan bikin khawatir........aku bisa gila jadinya kalau hal kayak gini keulang.....ngerti Na....." kata Adrian memeluk erat Nana ke dadanya.

Nana hanya diam tidak mengelak. Adrian kemudian melepas Nana dari pelukannya sambil mengelus-ngelus kepala Nana, dan kembali membantu Nana menutup wajahnya dengan bantuan jaket Mario

"Nana.....pertemuan pertama kita ngga menyenangkan.....maaf ya....." kata Yezi mengingat pipi Nana yang merah yang sangat kontras dengan wajahnya yang putih.

"Maaf ya Na padahal kita rame-rame gini......hal ini bisa kejadian, kita semua ngga nyangka.....maaf......" kata Felix yang sedih mngingat pipi Nana yang merah.

"Kita ngga bakal biarin hal kayak gitu terjadi lagi. Maaf banget ya.....mungkin karena kita juga hal itu bisa terjadi ama kamu kan.....maaf banget......"kata Brian yang menerka-nerka kenapa cewek-cewek tadi sampai menampar Nana.....

Sedangkan Mario hanya menatap dalam sosok yang wajahnya ditutupi oleh jaket.

"Ngga papa......hari ini seru......senang bertemu dengan kalian....." kata Nana dengan suaranya yang lembut.

"Seru apanya sih Na.....ini hari terburuk bagi aku.....ngga bisa ngejaga kamu padahal kamu di deket aku......" Kata Adrian dengan suaranya yang rendahnya. Sedih melihat kembarannya yang terlihat lesu dengan tanda merah di pipinya.

Mobil mewah pun berhenti tepat di hadapan mereka. Dan keluarlah seorang lelaki sambil membukakan pintu kepada Adrian dan Nana.

Lelaki itu terkejut melihat sepintas jiplakan jari yang memerah di pipi Nana.

"Tuan.....apa yang terjadi pada nona...." lelaki itu berbisik bertanya pada Adrian.

"Masuk dulu....." Adrian kemudian berpamitan kepada teman-temannya.

"Bye Riri......bye Nana." Kata mereka berpamitan juga pada Nana

Nana melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobil kemudian Adrian menutup pintu dan kemudian mobil melaju pergi menuju ke kediaman mereka......

A girl who needs her own story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang