I Have a Twin??

9.5K 661 5
                                    



Setelah itu ibu panti tampak meminta seorang anak untuk memanggil Nana untuk bergegas ke ruangannya.

"Kak, dipanggil bunda." Kata seorang anak kepada Nana.

Nana hanya mengangguk mengiyakan.

Nana kemudian memasuki ruangan itu.

Lelaki yang tampaknya masih menggerutu kepada kakeknya segera melihat dia dan tertegun.

"Ka...kamu, kamu hah??" Pemuda itu menatap Nana dengan bingung.

"Kok bisa, opa jelasin ini...ini kenapa". Si pemuda tampaknya masih tak percaya dengan orang yang ada di depannya.

Sedangkan Nana hanya menatap datar penampakan yang ada di depannya.

"Ini adik kamu Adrian, kamu bisa panggil dia Nana." Kata si kakek tanpa memerdulikan Adrian yang masih dengan tatapan tak percaya.

"Maaf tapi, sejak kapan saya mau diadopsi oleh keluargamu, jangan membuat keputusan Anda sendiri....tuan". Nana terdengar datar saat mendengar pernyataan si Kakek yang ada di depannya.

"Kem...kembar." Kata Adrian yang masih bingung

Nana tampak menghela napas dan tidak memedulikan ucapan seorang pemuda di depannya.

"Saya permisi." Suara Nana kembali terdengar di ruangan itu.

Adrian tampak mengejar dan menghalangi jalan Nana.

"Kenapa lagi, kalau saya tidak ingin diadopsi ke....."
Belum sampai Nana melanjutkan kalimatnya, dia tertegun memandangi pemuda di depannya yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Kamu kembarannya aku??" Kata Adrian dngan suara yang menahan tangis.

"Aku dari dulu pengen banget punya saudara perempuan...." kata Adrian yang masih menatap lekat Nana.

"Jangan bicara sembarangan." Kata Nana menatap aneh sosok pemuda yang ada di depannya.

"Kita kembar??". Kata Adrian lagi sambil menatap lekat wajah Nana.

"Jangan mengada-ngada." Kata Nana dengan suaranya yang sudah terlihat tak sabaran.

"Kamu ngga lihat, wajah kita mirip loh, nggak mirip-mirip banget tapi, kalau boleh jujur kalau aku jadi perempuan, aku ngga mau akuin tapi, kamu yang mungkin tampak sedikit lebih cantik dari aku..." Kata Adrian ngawur.

"Ingat ya....cuma S-E-D-I-K-I-T." Kata Adrian yang menekankan kata sedikit itu.

"Maaf tapi, panti kami terlalu lusuh untuk memiliki cermin. Cermin palingan ada di tempat bunda. Dan aku sama sekali ngga tertarik untuk bercermin juga. Jadi jangan...." Nana berkata sedikit curhat.

"Stop, stop, jangan baper begitu." Kata Adrian sambil mengeluar ponsel.

"Say gantenggg." Adrian kemudian mengambil foto dan memberikan ponselnya kepada Nana.

"Liat mirip kan, kita berdua." Adrian berkata sambil melihat Nana.

"Sekarang aku ngerti kenapa Kakek pengen aku ke panti." Adrian berkata dengan sok.

"Ya iyalah dengan seseorang yang keras kepala sepertimu." Kata Adrian sambil menilai kembali bagaimana sikap Nana yang tadi.

"Harus ada bukti yang nyata begini. Karena kertas mungkin bisa membohongi  tapi orang ganteng seperti saya nggak mungkin membohongi orang secantik kamu, adik aku, yang mukanya tentu saja ya mirip aku...."Adrian kemudian melanjuti bicara ngawurnya.

Sedangkan Nana masih menatap ponsel yang di genggamannya itu.

A girl who needs her own story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang