Axel

6.9K 497 14
                                    



"Opa.....opa.....". Adrian berlari menuruni tangga sambil berteriak.

"Adrian berisik......". Kata Axel sepupu anehnya.

"Axel kok kamu disini....tumben banget....di luar hujan ya??" Kata Adrian sambil menatap takut-takut ke arah Axel.

"Ada hak apa kamu bicara kayak gitu ke aku." Kata Axel menatap garang ke arah Adrian.

"Axel jangan bicara kayak gitu..." Opa menasihati Axel.

"Adrian......Nana dimana??" Kata Axel.

"Dia di atas lagi mandi." Kata Adrian cemberut.

Seketika Adrian ingat apa yang ingin dia sombongkan tadi.

"Opa.....opa....." kata Adrian mendekat ke tempat duduk Opanya.

"Tadi...loh...." Adrian berbicara dengan menunjuk-nunjuk ke arah atas.

"Nana kasih aku morning kiss.....oh my.....". Adrian berkata dengam sangat antusias sambil memegang pipinya.

Seketika suara batuk terdengar dari opanya. Dan Axel yang mendengarnya tertegun.

"Itu adik kamu Adrian....kamu jangan paksa dia ya.....ngga bagus kayak gitu Adrian." Kata Geraldy, ayah Axel gila itu.

"Opa lihat deh....si sinting satu ini.....ngga diusir aja...." kata Alex menatap sinis ke arah Adrian.

"Opa.....papa mana??......aku dibuli gini....". Kata Adrian sambil melihat-lihat ke seluruh penjuru ruangan itu.

"Adrian kamu jangan jahat ya.....ke adik kamu...." kata opa mengingatkan Adrian.

"Opa.....Nana jangan di sekolahin bareng, ama si bejat itu.....jangan sampe....." kata Axel masih menatap benci ke arah Adrian.

Melihat ada papa Geraldy dan opa....Adrian merasa berani.

"Opa lihat deh.....sebenarnya Axel itu sirik ama aku....yang udah punya saudara perempuan...." kata Adrian sambil mendecakkan lidahnya, mengejek ke arah Axel.

"Binatang satu itu..... " Axel merasa amarahnya telah dipancing.

"Axel....perhatikkan mulut kamu.....ini masih di tempat makan....." kata papa Geraldy.

Axel kemudian mendecakkan lidahnya merasa sangat kesal.

"Nanti.....kalau udah keluar dari ruang makan...baru kamu habisi dia....." lanjut papa Geraldy.

"Ohhh....papa terima kasih atas sarannya ....." kata Axel dengan senyum miringnya yang mengerikan.

"Opa....tolong!!!" Kata Adrian yang ketakutan menghadapi sepasang ayah dan anak itu.

"Siapa suruh kamu membuat masalah yang tidak perlu....." kata Opa menghiraukan permintaan Adrian.

"Opa....." Kata Adrian dengan nada seperti ingin menangis.

"Aku emang cuma punya Nana....." kata Adrian menatap mengejek ke arah Axel.

"Nana...." Adrian berlari ke arah tangga sambil menyebutkan nama penolongnya itu.

"Bajingan....." kata Axel menatap punggung Adrian yang sedang menaiki tangga.

"Sudah Axel sudah.....kamu tahu betul tempramen adik kamu itu....." kata opa sambil menenangkan Axel yang sudah menghitam.

"Nana....." Adrian dengan tidak sopannya mendobrak pintu dan memanggil Nana.

Adrian mengetuk pintu kamar mandi.

"Na....tadi malam udah ada yang nyiapin baju kamu.
Bajunya ditaruh di laci warna putih....laci kedua....ok!!" Kata Adrian menyuruh Nana mengambil bajunya di rak di dalam kamar mandi.

Setelah mengatakan hal tersebut Adrian duduk sambil memainkan handphone-nya.

Beberapa saat kemudian, Nana keluar dan aroma sabunnya memenuhi kamar itu.

Adrian yang masih sibuk memainkan handphone, otomatis kepalanya terdongak mencium bau sabun yang manis itu.

"Nana...." kata Adrian menghampiri Nana.

"Kenapa belum ngeringin rambut.....balik....balik." Kata Adrian membalikkan badan Nana kembali lagi ke kamar mandi.

Nana diam saja mematuhi Adrian. Adrian kemudian Adrian mencari tempat duduk dan mengambil hair dryer yang ada di laci.

"Kita keluar lagi, tempat duduknya hilang." Kata Adrian menyeret Nana keluar dari kamar mandi.

Adrian kemudian mencari stopkontak dan handuk, kemudian mendudukan Nana.

Adrian menyapirkan handuk itu di bahu Nana dan kemudian secara pribadi mulai mengeringkan rambut Nana.

"Na....kamu tahu ngga...." kata Adrian yang mengeringkan rambut Nana dengan telaten.

"Aku dari dulu pengen banget ngelakuin hal ini, kalau aku punya adik perempuan." Kata Adrian sambil menggosok-gosok rambut Nana secara lembut.

"Karena dari dulu aku cuma punya saudara laki-laki....aku ngga pernah berani buat hal macam gini.....nanti di kira kerasukan aku." Kata Adrian sambil mendecak-decakan lidahnya.

"Jadi, karena aku sekarang udah punya saudara perempuan.....hal kayak gini jadi ngga malu-maluin. Aku entah kenapa jadi senang." Kata Adrian.

Nana hanya diam sambil mendengarkan.

"Nah....mulai sekarang aku yang bakal ngeringin rambut kamu......"

"Terserah...." kata Nana dengan ekspresi datarnya.

"Ok....aku udah menyimpulkan sesuatu.....setiap kamu bilang 'terserah' itu berarti kamu setuju....yah kan??" Kata Adrian menepuk-nepuk pundak Nana.

"Hmmmm...." kata Nana sambil bergumam.

"Nah....udah kering...." kata Adrian dan kemudian mematikan hair dryer dan mengangkat handuk yang tersampir di bahu Nana.

"Ayo kita ke bawah.....sarapan." Kata Adrian sambil memegang tangan Nana dan menariknya keluar dari kamar.

Adrian yang turun dari tangga, melihat Axel yang murung ralat lebih tepatnya gelap.....auranya gelap.

A girl who needs her own story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang