You're an Angel🧝‍♀️🧝‍♀️

2K 205 26
                                    



Dari kejauhan nampak seorang lelaki memandang lekat sosok Nana.

Dia kemudian berbalik dengan senyum tipis yang nampak dari wajahnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Na....baru kali ini aku lihat kamu sesenang ini...." Adrian berkata dalam hatinya.

Azka mendekat ke arah Nana dan dia sedikit menduduk lalu tiba-tiba saja memeluk Nana sambil menyandarkan dagunya ke bahu ramping Nana

"Malaikat dari mana ini...." Katanya dengan suaranya yang terdengar lembut dan dengan mata berbinar sambil mendekap erat sosok itu.

Mereka semua tertegun menghadap
Azka yang secara tiba-tiba mendekap sosok Nana.

Adrian yang melihat itu sontak langsung maju dan ingin mendorong jangkrik itu dari adiknya yang cantik.

Tetapi sebelum tangannya mencapai Azka ada satu tangan yang menggapai lebih cepat dan menarik Azka ke belakang dengan kekuatan yang luar biasa.

Sontak Azka yang ditarik secara paksa, sedikit terhuyung dan terlihat seperti akan jatuh.

Nana yang diam tiba-tiba mengulurkan tangannya mencoba menggapai Azka yang akan terjatuh.

Namun yang patut diperhatikan adalah jika Azka jatuh kepalanya pasti akan menabrak sudut meja.

Nana menggapainya dan mencoba menariknya ke depan.

Karena hal itu badan mungil Nana jatuh terduduk di lantai yang dingin dan orang yang ditariknya juga jatuh ke arah Nana.

Dan dia dengan refleksnya menahan tubuhnya agar tidak menimpa Nana.

Sosok mereka sangatlah ambigu karena ke dua sosok itu berjarak sangat dekat.

Azka yang masih terkejut nampak sedikit bingung saat melihat sosok indah di depannya.

Adrian yang tidak tahan melihat postur itu lantas langsung menarik Azka yang masih bingung.

"Apa-apaan lo....."

"Mau sampai kapan lo ngga gerak kalo ngga gua ngga tarik.....sialan...." Kata Adrian yang nampak tidak puas dengan sahabatnya yang masih saja cengo.

"AZKA......" Teriak Adrian mencoba menyelesaikan lamunan Azka.

"Berani-beraninya dia gitu ke Nana" . Kata Adrian dalam hati memendam amarahnya kepada Azka.

Namun Adrian tampaknya sedang tak rasional saat ini. Padahal adiknya lah yang menarik Azka sampai tercipta posisi ambigu itu.

Namun Nana hanya diam dan wajahnya cukup tenang berbanding terbalik dengan Azka yang terlihat memerah.

"Nana ngapain lo nolong dia.....". Kata mereka.

"Biarin aja dia jatuh dan gua lebih suka kalo dia jatuh terus ngga sadar, sampe lupa ingatan." Kata mereka bersahut-sahutan.

Sedangkan Azka yang masih terlihat memerah tidak memerdulikan cercaan teman-temannya dan malah balik menatap Nana dengan tatapan berbinar.

"Meja......" Kata Nana dengan suaranya yang lembut.

"Haaa??" Tanya mereka heran.

"Kalau dia jatuh pasti kepalanya terbentur sudut meja....." Kata Nana sambil menatap Azka.

"Ya udah ngga papa Na.....dia sampe geger otak juga ngga papa....."

"Ngapain lo nolongin dia??...." Kata salah satu temannya.

"Adrian....." kata Nana dengan singkat.

"Haaa??" Tanya mereka lagi ke arah Nana dengan tatapan bingung.

"Temannya Adrian.....aku ngga bisa ngga nolongin dia.....pasti Adrian bakalan sedih kalau sampai temennya kenapa-napa....." Kata Nana pelan tidak mau sampai Adrian sedih karena temannya terluka.

Suasananya pun nampak hening sekali lagi saat mereka selesai mendengarkan kalimat itu dari mulut Nana

Suara lembutnya seperti menyentuh hati mereka.

Hati mereka tampak berat saat melihat sosok Nana.

Sosok mungil ini tidak ingin melihat kakaknya sedih.

Azka kemudian mengusap matanya tampak mata Azka sedikit berair saat mendengar Nana tampak sangat menyukai Adrian, kakaknya.

🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️🧝‍♀️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️

Sorry up nya kelamaan🤧🤧

Thx for reading....

Stay tune🥰🥰

A girl who needs her own story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang