Maybe??

1.8K 167 23
                                    



"Na.....maaf......"

Aku mau ke toilet Adrian....jangan ikuti aku...."

Tapi Adrian tetap kukuh dan malah menunggu Nana tepat di depan pintu toilet wanita.

Hal itu menjadi perhatian beberapa siswa yang lewat ataupun siswa perempuan yang ingin masuk ke toilet.

Teman-teman Adrian ternyata menyusul mereka berdua yang tampak sedikit bertengkar tadi.

Mario menarik kerah Adrian.

"Jangan menghalangi pintu Riri....." kata Mario dengan suara rendah sambil menyeret Adrian menjauhi pintu toilet.

"Mar.....gimana ni Nana kayaknya bener-bener marah deh...."

"Gua ngga terlalu ngedengerin sih beberapa pertengkaran kalian tadi.....tapi dari yang bisa gua dengar lo lumayan brengsek Riri....." kata Felix menatap Adrian.

"Kok lo bisa-bisanya sih ngatain hal kayak gitu ke adik lo......"

"Adrian makin hari kok lo makin pengecut aja...." kata Brian mencibir.

"Brian stop....."

"Udah...."

"Adrian kalo kamu punya masalah ama Nana lihat dan perbaiki itu untuk jadi pembelajaran kamu buat ke depannya....."

"Kamu kayak gini sebenarnya ngga menyelesaikan apa-apa....."

"Kamu coba bicara ama Nana lagi kalau suasana hatinya udah membaik...."

"Mungkin dia juga butuh waktu sendiri Adrian....." kata Yezi sambil menatap pintu toilet yang dimasuki Nana.

"Ada beberapa hal yang mungkin dia ngga mau kamu tahu dan kamu jadi khawatir jadi...."

"Jangan merengek kayak gini kita jijik ngeliatnya Adrian...." Kata Yezi yang mengundang gelak tawa dari teman-temannya.

Mereka pun secara sengaja maupun tidak mencoba menghibur Adrian yang terlihat seperti anjing terlantar yang menyedihkan.

Mereka berbicara lumayan lama di sekitaran toilet yang dimasuki dan menyadari bahwa Nana tidak kunjung keluar dari toilet.

"Nana kok lama banget ya...."

"Yahhh cewe-cewe memang kayak gitu kali...."

"Gua nunggu cewek gua ke toilet sampe gua asam urat juga dia ngga keluar-keluar....cewe emang kayak gitu udahlah....." kata Mikael sambil mengangkat bahu.

"Sayang baget Nana gua ngga kayak cewek-cewek lo....jerk....." kata Adrian menatap remeh ke arah Mikael.

"Iya.....ya sayang banget Nana bukan cewek gue......" dia kemudian memutarbalikkan kata-kata Adrian tadi, yang membuat Adrian naik pitam.

"Nana itu....." mereka kemudian kembali berdebat

"Udah gua bilangkan jangan nargetin Nana......"

Mereka kembali berdebat dengan hal ngga penting dan teman-temanya malah memanas-manasi.

"Ehhh kok pintunya ngga bisa dibuka sih....toiletnya rusak kali....." kata cewek berkuncir ke temannya.

"Gua udah ngga nahan dari tadi gua nyari-nyari toilet di tempat kayak gini kayaknya tulisan toiletnya bahasa Prancis deh jadi dari tadi mungkin kelewat mulu....." beberapa cewek terlihat berdebat di depan pintu toilet yang sepertinya tidak bisa dibuka itu.

Mario tertarik dengan pembicaraan tiga gadis muda itu dan mendekat.

"Permisi.....kenapa tadi pintu toiletnya??" Mario bertanya dengan sopan sambil mendekat ke arah pintu.

Mereka tampak terpesona sesaat dan kemudian tampak memerah.

"Ehhh itu kayaknya anu....." kata cewek berkuncir sambil meremas tangannya gugup.

"Pintu toiletnya kayaknya kekunci mungkin toiletnya rusak apa gimana kita ngga tahu.....haha....." lanjut cewek yang mencari-cari toilet tadi.

'Ngga sia-sia dia nahan pipis.' Katanya dalam hati.

Teman-temannya dari pada saat Mario menghampiri gadis-gadis itu, mereka sudah mengalihkan pandangan mereka ke arah Mario.

Karena mereka tahu bahwa Mario tidak mungkin mendekati gadis-gadis itu tanpa alasan.

"Ehhh serius.....". Teman-temannya serempak menghampiri Mario yang sedang menatap pintu itu.

Gadis-gadis itu terlihat malu karena mereka dikelilingi oleh para pria-pria tampan yang terlihat aura mereka sangat mengesankan seperti tuan-tuan muda dari keluarga kaya.

"Permisi....." Mario kemudian melewati perempuan-perempuan itu dan mendekat ke arah pintu dan mencoba membukanya.

Pintunya ternyata benar-benar terkunci.

Mario kemudian mengangkat kaki kanannya dan menendang pintu itu.

Sosoknya terlihat sangat keren dengan kaki panjang yang terulur kedepan.

Mario mencoba menendangnya namun pintu itu hanya bergetar sedikit namun tidak kunjung terbuka.

Dia kemudian mundur beberapa langkah dan dengan putaran dia menendang dengan keras pintu itu.

Saking kerasnya kumpulan jendela kaca di depan toilet terlihat bergetar dan engsel pintu terlihat rusak dan patah karena tendangannya yang kuat itu.

Teman-temannya ingin bersorak namun karena sedang ada di situasi seperti ini mereka mencoba untuk tidak memedulikan tendangan Mario yang berhasil nerusak pintu itu, dan bergegas masuk ke dalam toilet untuk melihat.

"Ehhhh kok ngga ada apa udah keluar ya...."

"Ngga......" kata Mario singkat setelah mengecek satu-persatu bilik toilet.

"Dia ngga keluar......"

"Mungkin lebih tepatnya dia ngga keluar lewat pintu......"

~~~~~~~~~~~~~~~~~*****************

Dari sini mungkin cerita yang agak serius bakalan menghantui kamu karena aku jarang up hehe sorry.....

Aku tahu aku masih banyak kekurangan jadi kalau ketemu typo atau kata-kata ngga sesuai dan bikin sakit mata di komen aja ya.....

Stay tune terus and thx u so much yang masih nungguin novel ini jalan🥰🥰

Makasih semua🥺🥺

Thx for reading.....😚😚

A girl who needs her own story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang