6th

620 70 18
                                    

Kai mengintip di depan pintu saat Sehun masih terlelap dengan posisi meringkuk, lalu ia berjalan dengan riang menuju ranjang Sehun. Ia berjongkok di sisi ranjang sambil menatap wajah Sehun yang berhadapan dengannya. Sehun sangat menggemaskan jika sedang terlelap. Ia memainkan pelan bibir mungil yang mengerucut itu dengan telunjuknya, lalu terkikik pelan. Jika Sehun tau, ia yakin pasti anak itu akan memukulnya.

Cekrek!

Kai tersenyum puas setelah berhasil mempotret wajah lelap Sehun. "Sangat menggemaskan."

"Aku jadi tidak mau membangunkannya."

Saat tangan nya hendak mencolek pipi Sehun, tiba-tiba ada yang menangkis nya pelan. Kai mendongak ke kiri, lalu menatap tak suka orang itu. "Ganggu saja."

"Makanannya sudah siap, biar aku yang membangunkannya, kau cepatlah turun!" seru Chanyeol.

Kai langsung bangkit, mata nya berbinar. "Baiklah!" lalu pemuda tan itu berlari cepat meninggalkan kamar itu.

Setelah punggung Kai sudah tak terlihat, barulah Chanyeol menatap gantian Sehun. Ia mengusap tangan Sehun tepat di bekas infusan kemarin, lalu beralih mengusap pelan pipi gembil itu. Jika Sehun berada di tengah-tengah keluarga Gabriel atau Stevens pasti hidupnya akan dipenuhi kasih sayang, hanya saja ia terlahir dari keluarga Alexander yang begitu egois.

"Sehun!" seru Chanyeol sambil menepuk pelan pipi itu beberapa kali dan langsung ditanggapi oleh pemilik pipi itu, tidak sulit memang membangunkan Sehun tidak seperti Kai.

"Hmm?" gumam Sehun sambil mengucek matanya.

"Sudah pagi, bangunlah! Kau harus mandi lalu sarapan." ucap Chanyeol dengan lembut.

Sehun mengangguk, lalu terduduk sembari mengumpulkan nyawanya. Ia menekan kepalanya ketika merasa sedikit pening.

"Mau ku bantu berdiri?" Sehun menatap Chanyeol sayu, lalu menangguk. Chanyeol terkekeh.

"Baiklah, ayo bayi besar!" seru Chanyeol.

"Kurang ajar!"

"Ini masih terlalu pagi untuk mengumpat, Sehun." tegur Chanyeol sambil mengulurkan tangannya. Sehun membalas uluran tangan Chanyeol, lalu bangkit perlahan.

"Pergilah, aku bisa mandi sendiri."

"Tidak, aku ingin menemanimu." jangan lupakan senyum jahil khas Chanyeol.

"Baiklah, jangan salahkan aku jika setelah ini nyawamu terancam." ucap Sehun dengan senyum mengerikan. Setelah itu Chanyeol langsung berlari keluar kamar Sehun.

Chanyeol masih menyayangi nyawanya.

*

"Good morning!" pekik Kai saat melihat Sehun bergabung di meja makan. "Bagaimana tidur mu, Prince?" tanya Kai sambil tersenyum menjengkelkan. Sehun hanya membalas dengan memutar kedua bola matanya.

Sehun menatap makanan di hadapannya ngeri. "Kenapa makanan ku berbeda dengan kalian?" tanya Sehun tak terima melihat salad sayur dihadapannya.

"Kau harus banyak memakan sayuran." ujar Chanyeol.

"Tapi tidak sebanyak ini juga!" seru Sehun.

"Makan saja, tidak perlu mengeluh." ucap Kai sambil memakan steak nya dengan santai.

Dengan paksa ia memakan salad tersebut. Sungguh ini membuatnya ingin muntah. Setelah beberapa kali suapan ia menjauhkan makanan itu, ia sudah tidak kuat.

"Cukup! Aku ingin muntah!" seru Sehun.

"Jangan dimuntahkan!" ucap Chanyeol panik.

Kai tergelak, ekspresi Sehun begitu lucu.

BORDERLINE • OSH ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang