🌠10

227 23 2
                                        

Budayakan vote & coment.

Happy reading.


Pagi yang cerah Kenzo dan Stella sudah sampai di sekolah mereka, kini kedua orang itu berada di parkiran. Stella yang kini menunggu Kenzo yang sedang memarkirkan motor nya itu. Tak lama Kenzo menghampiri Stella.

"Yuk," ujar Kenzo menggenggam tangan Stella, mereka berjalan menuju kelas Stella.

"Ken, tumben yah gak ada kata-kata lontaran gitu dari mereka?" tanya Stella bingung di tengah-tengah perjalanan mereka.

"Ya, bagus dong." jawab Kenzo.

"Hmm, iya sih. Tapi aneh gitu, kok aku ada rasa curiga deh sama kamu." kata Stella. Kini mereka berdua sudah sampai di depan kelas Stella.

"Gak boleh ada rasa yang lain, harus rasa cinta aja. Masuk gih sana." ujar Kenzo.

"Ihh, aku beneran tambah curiga deh sama kamu, jangan-jangan..... Kamu ada lakuin sesuatu ya sama mereka?" tanya Stella.

"Ada-ada aja ya di pikiran kamu itu. Udah sana masuk."

"Ishhh kamu, aku yakin deh. Itu pasti kerjaan kamu. Kalo gak kamu pasti teman kamu, kamu juga tuh yang nyuruh pasti!" tebak Stella.

"Semerdeka kamu aja deh. Udah, masuk sana." suruh Kenzo lagi-lagi.

"Emang harus semerdeka aku dong, masa iya semerdeka kamu," kata Stella menatap Kenzo sinis, melangkah kan kaki nya ke dalam kelas nya. Sebenar nya tebakan Stella itu benar, namun Kenzo rasa Stella tidak perlu tau itu.

"Eh, Ken. Nanti upacara sampai pulang sekolah aku mau kamu rapi kaya gitu. Awas aja ya gak rapi!" kata Stella membalikkan badan nya, lagi-lagi menatap Kenzo dengan sinis, lalu melanjut kan langkah nya yang sempat tertunda.

"Untung sayang." kata Kenzo pelan, lalu pergi menyusul keberadaan teman-teman nya.

Pagi tadi saat Kenzo menjemput Stella, Stella memberikan dasi, topi, baju sekolah yang sudah lengkap dengan atribut nya untuk Kenzo. Bahkan bet nama Kenzo pun sudah menempel di baju itu. Entah dari mana Stella dapat kan, inti nya hari ini ia mengubah Kenzo menjadi sangat rapi dan semakin sangat tampan. Kenzo menolak nya? Ohh, tentu sangat jelas. Namun bukan Stella namanya, jika tidak berhasil memaksa Kenzo.

⭐⭐⭐

"Kalian ini sudah kelas dua belas, tapi kenapa masih terus-terus bolos?! Ibu pusing mau buat kaya mana lagi sama kalian. Dihukum? Sudah. Dinasehati? Sudah. Bisa gak sih kalian buka sedikit hati sama pikiran kalian itu untuk belajar?" tanya Bu Lisa yang sedari tadi menasehati tiga orang cowok di depan nya ini.

"Kami kan pelanggan bk sejati sih Bu." kata Regio menjawab Bu Lisa, seperti nya ia sudah tidak tahan lagi mendengar perkataan-perkataan Bu Lisa. Sudah dua jam lebih terus berbicara. Berat rasa nya telinga mereka itu mendengar setiap perkataan Buk Lisa. Toh juga masuk kiri keluar kanan.

"Ibuk gak mau punya pelanggan bk sejati!" kata Bu Lisa melototi Regio.

"Kalian kapan sih bisa berubah nya?!" tanya Bu Lisa.

"Kamu Kenzo!" kata Buk Lisa menatap Kenzo.

"Saya Bu? Kenapa?" tanya Kenzo.

"Ibu senang, pakaian kamu rapi, lengkap seperti itu. Seharus nya Raka sama Regio juga harus seperti itu. Ibu mau kalian pelan-pelan berubah." ujar Bu Lisa.

Ya, Kenzo memang menepati perkataan Stella. Tapi yang namanya bad boy, mungkin kah berubah kebiasaan secepat itu? Mungkin pakaian bisa diubah dengan cepat tapi kebiasaan, perilaku tidak secepat itu berubah, karna sudah terbiasa.

My StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang