Happy reading🌟
Bel istirahat SMA Pelita berbunyi, semua siswa berburu makan dikantin salah satunya Stella dan Nayla. Mereka berjalan menuju kantin sambil bercerita, setelah sampai dikantin Nayla memesankan dua mangkuk bakso Mamang Udin dan dua gelas lemon tea sedangkan Stella mengambil tempat duduk mereka.
Kantin yang mereka datangi, cukup sepi. Karna, kantin ini khusus untuk para senior-senior yang sudah menjadi aturan siswa-siswi SMA Pelita.
"Nih El bakso sama lemon tea lo." ucap Nayla menyodorkan satu mangkuk dan segelas lemon tea dihadapan Stella. Kemudian ia duduk disamping Stella.
"Tau benar lo ya makanan gue, the best lah Nay." jawab Stella mengancungkan jempol kananya.
"Nayla mah, emang the best tauk. Lo juga kemana mana makanan lo bakso, minumnya lemon tea terus yakan?" kata Nayla.
"Hehehe, iye. Mending makan dulu dah ah." ucap Stella.
Mereka pun makan, namun ditengah aktivitas makan mereka seorang cowok telah berdiri dibelakang Stella. Tetapi Stella tetap fokus dengan baksonya, sedangkan Nayla menghentikan aktivitas makannya itu dan terkejut melihat Kenzo dibelakang Stella.
"Lahap benar makannya," ucap Kenzo kepada Stella, tetapi Stella masih saja fokus memakan baksonya itu.
Nayla yang merasa datang nya kehadiran seseorang. Sedikit menoleh ke arah belakang Stella. What!! Demi apa ada si ganteng disini!!!, batin Nayla tak percaya akan situasi sekarang.
"El, ituu," Nayla menyenggol tangan Stella yang berada di samping tangan nya, sampai Stella pun mengalihkan pandangannya kearah Nayla namun hanya sebentar.
"Apasih?! Biarin gue makan tenang dulu napa Nay." ucap Stella kemudian melanjutkan aktivitas makannya yang sempat tertunda itu.
Stella ini, tipikal orang yang kalau makan tidak bisa di ganggu. Mau apapun keadaan sekitar nya.
Nayla menatap Kenzo dengan ragu. Kenzo memberikan kode lewat gerakan kepalanya, agar Nayla meninggalkan tempat duduk itu.
"El, ntar gue pesen kue dulu ya. Masih lapar gue." ucap Nayla kemudian pergi, ia mengerti akan kode yang Kenzo berikan.
Stella hanya mengangguk sebagai jawaban nya.
Nayla bangkit dari tempat duduk nya. Berjalan keluar kantin. "Gila lo El! Untung kantin lumayan sepi. Trending gosip juga dah lo entaran."
Kemudian Nayla pergi dan Kenzo yang masih memperhatikan gadis itu makan dengan lahap. Tanpa gadis itu sadari ada seseorang yang sedang berdiri di belakang nya. Kenzo duduk ditempat yang diduduki oleh Nayla tadi. Ia menatap Stella yang sedari tadi fokus memakan baksonya itu.
"Loh, kok lo cepat banget balik? Gak jadi beli kue Nay?" ucap Stella mengunyah bakso terakhirnya dan meminum minumannya tanpa melihat kearah samping.
"Udah kenyang lo?" tanya Kenzo.
Uhuk, uhuk... Stella terbatuk. Seakan pernah mendengar suara itu. Ia pun mengalihkan pandangannya kepada orang yang duduk disampingnya.
"Hmm! Lo!? Kok lo disini?! Nayla dimana? Tadikan dia bilang beli kue, kemana dia!!? Dia ninggalin gue? Kok tega sih?! Awas lo nay!" ucap Stella, kemudian berdiri dari kursinya.
Baru saja Stella ingin melangkah. Kenzo sudah memegang tangan Stella.
Stella melihat tangannya dicekal mulai merasa kesal, jika tidak menjadi pusat perhatian saat ini. Mungkin dia sudah menghempaskan tangan yang sudah mencekalnya dan pergi dari tempat ini."Mau kemana lo? Duduk sini, ngak sopan banget sih jadi cewek!" ucap Kenzo menatap Stella tajam.
"Gu-gue mau nyusul Nayla lah." ucap Stella duduk, tanpa melihat Kenzo dan sengaja ia mengalihkan pandangannya. Dih gile, ganteng ganteng kok serem sih tuh muka. Niat gue mau lari, kok jadi gagal sih. Kesel banget dah gue, batin Stella.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stella
Fiksi Remaja[FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENT] Auristella Davira, gadis cantik, cerdas, ceria, humoris dan baik. Namun tidak kepada semua orang. Tidak heran, jika orang yang belum ia kenak menganggap ia cuek, sombong juga pendiam...