Sebelum Eunbi sempat membela diri dan mengatakan ketidak tahuannya mengenai apa yang sedang dibicarakan Sakura, Yujin menghampiri keduanya dan mendorong tubuh Eunbi dengan kasar hingga gadis itu tersungkur jatuh ke sisi lain lapangan.
“Minggir!”
Yujin menarik lengan Sakura untuk berdiri, Sakura dengan langkah tertatih mencoba keras untuk berdiri dibantu oleh Chaewon dan Hitomi yang menahan lengannya.
“Teman-teman!” seru Yujin, memandang berkeliling kearah lingkaran kecil seluruh mahasiswa dan mahasiswi di lapangan. “Hari ini kalian sudah tahu bahwa pemuda di hadapan kalian ini Sakura ternyata adalah seorang gay.”
Eunbi membelalak. Bagaimana mereka tahu?
Tawa mencemooh terdengar di lapangan, Yujin menikmati tawa itu dan menjadikan tawa-tawa mengejek itu sebagai kekuatannya untuk memamerkan diri. Ia menatap sosok Sakura yang bersimbah darah dengan hina, lalu menendang keras pinggul pemuda itu hingga Sakura terlempar ke atas tanah. Eunbi berteriak histeris dan hendak menghampiri Sakura namun Chaewon menahan tubuhnya.
“Ini urusan para pria, Kwon Eunbi” desisnya. “Kau sebaiknya mundur.”
Sementara Chaewon terus mendorong tubuhnya untuk menjauh, Sakura sudah mulai dipukuli oleh Yujin dan kawan-kawannya. Eunbi menangis, memberontak, dan mengamuk di lengan Chaewon.
“Lepaskan! Aku mohon hentikan! Hentikan!”
Tapi Yujin dan kawan-kawannya layaknya binatang buas yang kerasukan iblis, terus menghantamkan tinju-tinju keras mereka di sekujur tubuh Sakura pelipis, tulang pipi, rahang dan perut. Sakura terus meringis menahan sakit yang ia rasakan, membuat Eunbi tidak sanggup melihatnya. Semua orang hanya diam seperti seorang pengecut menonton adegan pemukulan itu tanpa bisa melakukan apa-apa.
Pemukulan itu berlangsung selama dua menit dan dalam dua menit itu pula Sakura berusaha mempertahankan kesadarannya. Namun, ketika tendangan keras Yujin mengenai ulu hatinya sekali lagi ia memuntahkan darah, lalu jatuh pingsan.
“Yujin, hentikan! Ia bisa mati jika kita terus memukulinya!” seru Hitomi sambil menarik tubuh Yujin untuk mundur.
Yujin menghela napas dan tersenyum puas. Ia meludahi wajah Sakura dan mendesis, “Itu akibatnya jika kau berani macam-macam denganku, Banci.”
Ketika Yujin dan kawan-kawannya bubar dari lapangan, kumpulan orang-orang di lapangan juga ikut bubar, menyisakan isak tangis Eunbi yang masih bertahan di lapangan. Eunbi merangkak mendekati Sakura yang tak sadarkan diri dan mengangkat kepala pemuda itu ke atas pangkuannya, Ia membersihkan darah yang menutupi hampir setengah wajah Sakura dengan tangannya dan memanggil-manggil nama pemuda itu. Tapi, Sakura tidak kunjung menyahut.
***
Eunbi berdiri di depan kamar rawat Sakura dan mengintip lewat jendela kecil yang ada di pintu. Wajah Sakura kini sudah dibersihkan, luka-luka di wajahnya telah diobati dan diperban, dokter bilang Sakura hanya perlu banyak istirahat. Orangtua Sakura berada di dalam kamar, duduk di samping tempat tidur. Nyonya Miyawaki banyak menangis hari ini dan wanita paruh baya itu dengan setia menunggu anaknya sadar sambil memegangi tangan Sakura, Sementara Tuan Miyawaki lebih banyak diam dengan raut serius. Entah perasaan macam apa yang sedang dirasakan pria paruh baya itu, sungguh sulit untuk ditebak.
Eunbi mendesah, lalu duduk di kursi tunggu yang ada di luar kamar. Ia mengamati tangannya yang kotor oleh darah kering dan rasa sedih itu naik lagi ke tenggorokannya. Gadis itu mulai menangis dan terisak lagi. Ia merasa bersalah dan tidak becus sebagai seorang sahabat. Ia terlalu sibuk dengan hubungannya bersama Hyewon hingga tidak peka dengan perasaan Sakura. Pemuda itu membutuhkannya, namun ia tidak ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Somebody
Hayran Kurgustory about one women and two men Trapped into a complicated & unusual love triangle Miyawaki Sakura (Male) Kwon Eunbi (Female) Kang Hyewon (Male)