First meeting with him
" "
Ting nong
Bel berdenting nyaring memenuhi Unit. Darrell menatap keadaan perpustakaan yang saat ini sangat lah berantakan. Bayangan kemarahan gadis yang selalu tersenyum manis terlintas kala pandangannya bertemu dengan selembar kertas yang telah berubah menjadi abu. Bel berdenting kembali membuat langkahnya melewati beberapa buku yang menghalangi jalan menuju pintu keluar.
"Selamat pagi, sir." Dibaluti setelan jas hitam serta kemeja berwarna putih, Jack terlihat sangat tampan dengan penampilannya.
Darrell menghembuskan nafas. Harapanya sirna karna yang datang bukanlah sosok gadis bermata indah.
'Dia tidak mungkin kembali.'
Darrell memandangi lorong yang begitu sepi. Ia membayangkan Freya yang dalam suasana hati buruk berlari melewati lorong. Ia berharap Freya kembali, namun ia sadar harapannya itu tidak akan terjadi mengingat ia telah menyakiti perasaan gadis cantik itu.
"Sir?"
Jack berhasil menghentikan lamunan Darrell. Ia tahu saat ini Darrell tengah memikirkan sesuatu yang menyangkut tentang Freya.
"Apa kamu bertemu dengan istri saya?" Tanya Darrell karna Jack datang tak lama setelah Freya pergi meninggalkan Unit.
"Tidak sir."
Darrell berjalan mendahului Jack yang datang ke Apartment pagi ini untuk mengantar Darrell menuju kantor. Setelah sampai di loby, Darrell seperti biasa mendapati wanita-wanita dengan pakaian glamour menunggunya hanya untuk melihatnya melewati loby. Ia memandangi sepenjuru loby bukan untuk mengabsen wanita-wanita centil, melainkan ia tengah mencari batang hidung gadis bersama pakaian anehnya.
"Anda mencari siapa?" Jack yang berjalan dibalik tubuh Darrell ikut berhenti ketika tiba-tiba saja Darrell menghentikan langkah ditengah-tengah loby.
"Istri saya." Jawab Darrell seperti biasa yaitu to the point, lalu berjalan kembali membuat para wanita berpakaian glamour memekik senang.
"Darrell melihatku!!" Pekik wanita berambut merah.
"Tidak! Darrell tadi melirikku!" Balas wanita berlipstik merah hingga perkelahian mulut terjadi.
Hingga didalam mobil dalam keadaan hening, tak seperti biasa Darrell kini memandangi satu persatu para pejalan kaki. Mobil hitam mengkilat itu melaju dengan kecepatan sedang sesuai dengan keinginan Darrell. Dengan berhati-hati Jack mengendalikan kemudi karna jalan raya pada pagi ini sedikit ramai. Jack melirik Darrell melalui cermin yang mengarah kebelakang.
"Sir, bagaimana dengan keadaan nona?"
"Tidak baik." Jawab Darrell tanpa melepas pandangan dari orang-orang pengguna pejalan kaki yang berjalan pada trotoar.
"Kami bertengkar." Sambungnya.
"Dalam suatu hubungan yang baik, pertengkaran memang akan ada. Tuan tidak perlu khawatir karna nona tidak bisa berlama-lama memendam amarah kepada seseorang. Apa perlu saya mencari nona?" Saran Jack tanpa melepas pandangan dari jalan raya.
"Tidak usah. Beri dia waktu."
Ia memang merasa sangat bersalah, maka dari itu ia tidak ingin menjadi pria egois yang dapat membuat Freya kembali kecewa. Ia lebih baik menunggu, memberi waktu kepada Freya untuk menenangkan diri.
Akhirnya gadis pemilik senyum manis terlihat dalam pandangannya. Keyakinannya terhadap Freya yang belum terlalu jauh dengan kawasan Apartment terbukti, karna gadis itu kini terlihat tengah berlari kencang melewati para pejalan kaki lainnya. Darrell terus memandanginya dengan tenang, walau gadis cantik itu tidak menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Freya
RomanceJika aku tidak menggantikan posisi kak Della, mungkin aku telah menjadi model papan atas. ~ FREYA BERREN LEE Semenjak dia hadir dikehidupanku hari-hariku yang damai berganti menjadi hari yang penuh kekesalan. ~ DARRELL DAMITRI __________ Berkat dia...