"Selamat siang." Pria tampan berwajah Asian menatap secara bergantian kedua orang yang duduk saling berhadapan serta terdapat meja panjang menjadi penyekat diantara mereka.
"Oppaaaaa"
Freya menatap Jack dengan raut yang akan menangis. Kedatangan Jack di Kantor Polisi memang merupakan rencana Freya. Gadis itu meminta pertolongan Jack supaya datang ke kantor Polisi menjadi walinya. Walau pun Jack awalnya selalu menolak dan pria itu malah menyuruh balik Freya untuk menghubungi Darrell, namun pada akhirnya pria Asian itu datang karna Freya mengancam akan tidak berbicara dengannya selama-lamanya.
Jack kini telah berada didalam satu ruangan bersama Freya sebagai wali yang akan menyelesaikan masalah yang telah gadis cantik itu perbuat. Jack mengambil tempat duduk yang sebelumnya telah diduduki oleh Marius disamping Freya yang menunduk. Lalu Pak Polisi pun mulai menjelaskan kepada Jack kesalahan yang telah Freya buat, hingga waktu Introgasi pun selesai dengan Freya yang telah berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi.
Di koridor kantor Polisi yang sepi, seperti biasa Jack akan selalu berjalan dibalik tubuh Freya yang tengah meremas tangan.
"Oppaaaaa"
Freya berbalik hingga ia kembali bertatapan dengan Jack yang tersenyum lebar menghiasi wajah tampannya.
"Maafkan aku...."
Freya menunduk memandangi ujung sneakers putih yang sedikit kotor.
"Mmm apakah Darrell bercerita kepada Oppa tentangku? Atau dia mencariku?" Freya menggigit ujung bibirnya karna sedikit cemas dengan jawaban yang akan Jack lontarkan nanti.
"Tidak, nona."
Freya mendongak, lalu dengan gerakkan cepat membuang pandangan dari Jack supaya pria Asian itu tidak dapat melihat raut kecewanya. Hatinya benar-benar terasa seperti diremas kuat oleh jawaban Jack. Dengan suasana hati buruk, Freya kembali melanjutkan langkah yang terasa tak bertenaga itu.
"Oppa."
Kembali Freya menghentikan langkah ketika telah berada diluar gedung kantor polisi. Ia membawa tubuhnya berhadapan dengan Jack ditengah-tengah sinar matahari terik. Mata indah milik Freya menyala kala pantulan sinar matahari menerangi wajah asian dipadu bule itu.
"Oppa, aku memohon kepadamu untuk tidak memberitahu masalah ini kepada Darrell."
"Ada apa, nona?" Jack bertanya namun dibalas gelengan kepala oleh Freya yang tersenyum.
"Tidak ada, hanya ingin saja. Jadi Oppa mau kan merahasiakan masalah ini dari Darrell?" Tanya Freya yang kini telah kembali menjadi seperti biasanya.
Freya meraih kedua tangan Jack untuk digenggamnya. "Aku mohon............... " Rengek Freya bersama kedua mata yang membulat.
"Baiklah." Putus Jack membuat Freya dengan hati gembira memeluk pria Asian dengan erat. Dari balik punggung Jack di lapangan Kantor Polisi, Freya dapat melihat Marius yang telah menyelesaikan hukumannya.
"Oppa duluanlah, aku akan menunggu diluar." Meninggalkan satu kecupan pada pipi Jack, Freya pun berlari meninggalkan Jack untuk menghampiri Marius yang tengah menyugar rambut berkeringatnya.
"Hai Marius!" Freya berdiri dengan senyum malu-malunya dihadapan Marius yang terlihat sangat tampan, memperlihatkan kulit putihnya yang mengkilat terpapar sinar.
"Sorry....karna aku, kamu jadi ikut terlibat." Freya menunduk mengakui kesalahannya. jika ia tak tersandung mungkin mereka bisa kabur dari kejaran Pak Polisi.
Seperti keberadaan Freya sekarang tidak lah ada, Marius berjalan melewati Freya yang telah tersenyum sangat manis. Gadis berpony itu berbalik menatap punggung Marius dengan tatapan tidak percaya.
"Lihat saja, kita akan menjadi teman." Freya pun berlari mengejar Marius yang telah berada diluar area Kantor Polisi.
"Siang ini sangat lah panas, jarak Apartment dari sini sangatlah jauh. Lebih baik Marius ikut saja bersama Freya!" Tawarnya menyamakan langkah kakinya dengan langkah lebar Marius.
Karna diabaikan terus-menurus oleh Marius, Freya yang kesal pun menggapai pergelangan tangan pria bertato itu.
"Mariu___
"Bitch!" Suara berat berserta hempasan tangan yang kuat berhasil membuat gadis cantik itu diam.
Mereka berpandangan. Marius menatap tajam Freya yang menelan ludah gugup.
"Kau berusaha ingin kulihat? Walau sikap menjijikan itu kau perlihatkan, kau tetap tak akan terlihat di mataku! PELACUR!" Walau tidak ada nada meninggi atau membentak, namun tetap saja suara Deep milik Marius terdengar sangat menakutkan.
Freya mengepalkan tangan kuat supaya tak terlihat lemah di mata Marius yang berjalan mendekat.
"Aw!" Freya tersentak ketika Marius dengan kuat mencengkram rahangnya.
"Pelacur sepertimu hanya ingin harta! Katakan berapa! Aku akan memberimu tanpa perlu berhadapan denganku diranjang!"
Wajah mereka berjarak sangat dekat hingga hembusan nafas tak teratur Freya menerpa wajah tampan Marius.
Tin tin
Suara klakson mobil membuat pandangan Freya terputus dengan manik tajam Marius. Mata indah gadis itu melirik mobil antik tak beratap berada di balik tubuh Marius, lalu kembali menatap Marius yang tengah menatap tajam tepat pada bibirnya.
"Darrell tak membayarmu hingga kau berakhir menyerahkan tubuhmu ditanganku? Cih!" Bibir tipis itu menyungging terlihat seperti mengejek derita Freya. Marius menghempaskan wajah Freya kencang hingga gadis itu hampir saja terjatuh.
Pandangan mereka pun terputus. Freya menetralkan nafas yang memburu dengan pandangan tertuju kepada Marius yang ikut bergabung diantara wanita-wanita berpakaian sexy yang telah menunggu kedatangan pria tampan itu. Didalam mobil antik tanpa beratap membuat Freya dapat melihat penghuni mobil yang hanya terdapat dua lelaki diantara tiga cewek berpakaian sexy, yang merupakan si pengemudi berserta Marius.
Marius dengan tenang duduk ditengah-tengah wanita yang tengah bermain diatas dada bidang pria itu, mengabaikan Freya yang menatap kearah mereka semua.
Mobil dengan suara radio kencang itu melaju meninggalkan Freya dengan perasaan kesalnya.
"Apa kamu tidak bisa membedakan pelacur Marius?!" Teriak Freya sekencang mungkin namun yang membalasnya adalah jalang yang telah berada diatas pangkuan Marius. Jalang berpakai sexy itu menatap Freya dengan senyum devil disertai jari tengah yang melayang diudara.
"Fuck you too bicth!" Balas Freya tak ingin merasa direndahkan oleh jalang-jalang milik Marius.
TBC
INFORMATION : Cerita ini akan di REVISI sebaik mungkin apabila MARRIED FREYA telah tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Freya
RomanceJika aku tidak menggantikan posisi kak Della, mungkin aku telah menjadi model papan atas. ~ FREYA BERREN LEE Semenjak dia hadir dikehidupanku hari-hariku yang damai berganti menjadi hari yang penuh kekesalan. ~ DARRELL DAMITRI __________ Berkat dia...