Drrtt.... Drrttt... Drrrttt...
Siapa sih ini? Alarm?. Perasaan aku ga pernah pasang alarm deh. aku selalu bangun lebih awal tanpa alarm karena kedisiplinan sudah terlatih sedari kecil.
Dengan rasa malas dan rasa kantuk yang melanda, aku paksakan membuka mata dan mengambil benda berisik ini.
aku memiliki sebuah butik dan menyerahkan sementara waktu agar di handle oleh sepupuku yang seorang desainer. biasanya kalau aku tidak begitu sibuk, kami bersama-sama menerima orderan, tapi kali ini karena kepadatan pekerjaanku, dia sendiri dibantu karyawan lain.
rencananya, aku akan memberi kado, sesuatu yang spesial. sebuah baju pengantin yang akan aku rancang sendiri untuk abang dan kakak ipar.
aku buka layar ponsel canggih ini, terdapat sepuluh panggilan tak terjawab dari Jessika. orang ini kenapa pagi-pagi begini telepon, apa ada hal yang mendesak?.
Hari ini aku libur, Kebetulan juga ini hari minggu, enaknya ngapain ya?. ke salon lah, perawatan, itu rencana terbagus sepertinya.Drrtttt.. Drrrttt.. Drrrtt
"Hallo!!" aku terpaksa mengangkat telepon, aku harap ini hal penting yang mau dibicarakannya.
"kemana sih?. aku telepon empat belas Kali ga diangkat, Jangan bilang baru bangun. ayo Sa jemput aku. kita ke pesta pernikahannya Nia" cerocosnya, aku memijat pelipis ku pelan, ternyata peningku lebih berisik darinya.
tunggu, empat belas kali?. aku lihat di layar ponsel hanya ada sepuluh kali panggilan. dokter yang merangkap jadi sahabatku ini terlalu hiperbola.
"aku mau ke salon, lagian baik banget aku harus jemput kamu" balasku menolak ajakannya. aku ga akrab sama Nia. Jadi untuk apa aku datang.
"Mobilku dibengkel Sasa, ayolah please aku tunggu lima belas menit lagi harus sampai di rumahku, lalu kita ke salon bersama" bujuknya, sudah minta tolong, tapi pakai cara pemaksaan.
"Iya-iya, awas aja, kalau aku butuh bantuan, kamu ga ada" tutup ku geram.
•••••
di luar dugaan, aku ke salon bukan untuk Me Time, tapi persiapan diri untuk datang ke acara Nia.
"Gimana Sa Rasanya setelah facial? Ada sensasi freshnya kan?" tanya Jessika antusias sambil memamerkan siaran langsung melalui instagramnya. aku memalingkan wajah, malas sekali kalau harus menunjukkan wajah dengan efek mempercantik wajah yang terkesan lebay itu.
"Hem ini tuh recomended banget guys, kalau kalian kesini dijamin bakal ketagihan, kulit rasanya lembut bak sutra, wangi bak bunga lili, pokoknya suka pake banget" tukas Jessika dengan nada yang mendayu-dayu.
Laki-laki yang melihat siaran langsungnya, kemudian mengajak berkenalan Pasti itu laki-laki genit.
•••••
"Oke, sekarang kita tinggal cari Gaun yang cocok buat Ke pesta pernikahannya Nia, kita jangan sampe kalah sama kecantikan pengantinnya" ujar Jessika menggebu, jelas dialah yang bersemangat untuk datang.
"Jes, kamu ga lagi deketin laki-laki kan?" tanyaku curiga. apa jangan-jangan ada pria yang dia taksir, yang mungkin datang juga ke pesta pernikahannya Nia. sebenarnya aku ga minat datang, tapi ya mau gimana lagi, karena Jessika aku terpaksa.
"Ya enggalah" jawabnya singkat, aku tidak sepenuhnya percaya.
"Jes, ke butik aku saja cari gaunnya, hitung-hitung ngelarisin usahaku" ajakku. ideku tidak buruk kan?. lagi pula gaun rancangan sepupuku pasti bagus-bagus.
"Gaun rancangan sepupumu itu terlalu bernilai tinggi Sa, tidak cocok dengan kocekku" balas Jessika menolak secara halus.
"uang gaji mu satu bulan tidak akan habis hanya membeli satu gaun rancangan sepupu ku. aku diskon deh 5% khusus buat sahabatku ini" tawarku mengeringkan mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Captain
RomanceZhezsha Arnasatya Auristela Tamara adalah seorang dokter ahli bedah harus berhadapan dengan Tentara berpangkat kapten, Arkana Felix Wigara Prasetya karena perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tua mereka, sifat mereka saling bertolak belakan...